Profil Jeka Saragih, Cetak Sejarah Jadi Petarung UFC Indonesia Pertama

Berjuluk Si Tendangan Maut

Jeka Saragih adalah petarung bela diri campuran atau atlet MMA (Mixed Martial Arts) profesional asal Indonesia yang berhasil tembus hingga Final Road to UFC. UFC (Ultimate Fighting Championship) adalah perusahaan promotor MMA terkenal asal Amerika Serikat.

Sayangnya, Jeka kalah dari wakil India, Anshul Jubli pada laga final tersebut. Meski kalah, Jeka kini resmi dikontrak UFC untuk menjalani lima pertandingan, setelah sebelumnya dikabarkan gagal meneken kontrak bersama UFC.

Dengan begitu, Jeka menorehkan sejarah baru bagi seni bela diri campuran di Indonesia sebagai petarung Indonesia pertama yang dikontrak UFC. Pencapaiannya ini tak lantas diraih dengan mudah. Untuk itu, simak profil hidup Jeka Saragih secara lengkap di bawah ini.

1. Profil Jeka Saragih

Profil Jeka Saragih, Cetak Sejarah Jadi Petarung UFC Indonesia PertamaJeka Asparido Saragih (instagram.com/jekasaragih)

Atlet MMA asal Indonesia ini bernama lengkap Jeka Asparido Saragih. Jeka lahir di Dusun Bah Pasussang pada 3 Juli 1995. Secara pendidikan, ia merupakan lulusan SMKN 1 Raya Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Jeka Saragih dijuluki "Si Tendangan Maut" oleh banyak pihak karena sering menggunakan strategi tendangan kaki lawan pada setiap pertarungannya. Ia kini berada di kelas Lightweight 70 kg dengan memegang rekor 11 kali kemenangan, 2 kalah, dan 0 seri. Saat ini, ia berlatih di sasana Satria Negara Fighting Camp.

Jeka juga diketahui telah menikah dengan Desita Ulina Siahaan pada 2020 dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki.

Baca Juga: Profil Kunlavut Vitidsarn, Bintang Muda Thailand Juara India Open 2023

2. Karir dan prestasi

Profil Jeka Saragih, Cetak Sejarah Jadi Petarung UFC Indonesia PertamaJeka Saragih (instagram.com/jekasaragih)

Ketertarikan Jeka Saragih pada dunia seni bela diri sudah tumbuh sejak ia berada di bangku SMP. Saat itu, ia memilih menekuni olahraga wushu. Pada tahun 2013, ia berhasil mewakili Sumatra Utara menjuarai Kejurnas Wushu di Yogyakarta.

Tak direstui orang tua dan pernah bekerja di galangan kapal

Kemudian tahun 2015, Jeka berencana tampil di PON XIX yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun depannya di Jawa Barat. Namun, ia tidak mendapat restu dari orang tuanya.

Setelah tak mendapat restu, Jeka Saragih memilih bekerja di galangan kapal milik PT SMOE Indonesia. Sebenarnya kedua orang tua Jeka melarang anaknya menjadi petarung dan mendorongnya untuk menjadi tentara.

Namun, Jeka yang sejak kecil sudah mencintai seni bela diri tak lantas menyerah. Saat itu, ia tetap berlatih dan magang di sasana Batam Fighter Club (BFC).

Tampil di ajang One Pride TVOne dan mulai dikenal publik

Di sana, Jeka kemudian ditawarkan oleh pemilik BFC, Yakob Sucipto untuk tampil di ajang One Pride TVOne. Tanpa berpikir panjang ia pun langsung menerima tawaran itu.

Setelah mengikuti seleksi, Jeka masuk dalam kategori kelas A 70 kilogram. Pada pertarungan pertamanya tahun 2016, Jeka kalah dari Kevin Sulistio.

Namun, setelah itu, kemenangan demi kemenangan selalu ia raih. Saat tampil di octagon One Pride pada April 2017, ia berhasil meraih sabuk juara kelas ringan setelah mengalahkan Ngabdi Mulyadi. Sejak itulah namanya makin dikenal publik.

Jeka pun balas dendam ketika bertemu Kevin Sulistio lagi. Setelah delapan kali kemenangan berturut-turut, Jeka kalah saat bertarung dengan Angga Hans.

Kemudian pada ajang Asian Games 2018 di Palembang, Jeka Saragih menjadi atlet yang membawa api obor Asian Games berkeliling di Sumatra Utara.

Ditawarkan tampil di Road to UFC

Setelah mulai dikenal publik dan meraih banyak kemenangan, Jeka Saragih ditawarkan untuk tampil di Road to UFC. Ia yang mengidolakan Conor McGregor sejak lama tentu tidak perlu berpikir panjang untuk menerima itu.

Dari lima atlet MMA asal Indonesia yang bertarung di octagon Road to UFC, hanya Jeka yang mampu tebus ke semifinal. Ia mengalahkan Pawan Maan Singh dengan pukulan berputar yang membuatnya jatuh dan KO.

Pada semifinal, Jeka kembali menang melawan Ki Won Bin dengan KO dan berhak melaju ke babak final melawan Anshul Jubli dari India.

3. Kalah dari petarung India di Final Road to UFC

Profil Jeka Saragih, Cetak Sejarah Jadi Petarung UFC Indonesia PertamaJeka Asparido Saragih (ufc.com)

Sayangnya, pada final Road to UFC, Jeka Saragih kalah dari Anshul Jubli. Atlet MMA asal India itu mengalahkan Jeka pada ronde kedua.

Sejak ronde pertama, Jubli banyak bermain di bawah dengan strategi gulat. Sedangkan Jeka "Si Tendangan Maut" banyak melakukan tendangan ke kaki bagian bawah Jubli.

Jeka Saragih terlihat kesulitan sejak ronde pertama karena dikunci oleh Jubli. Namun, ia masih bisa terlepas dari kunciannya. Lalu pada ronde kedua, Jubli banyak melancarkan takedown dan menindih Jeka.

Serangan demi serangan dilancarkan Jubli dengan mengunci tangan kanan Jeka. Lalu sekitar lima pukulan Jubli mengarah ke wajah Jeka tanpa balas.

4. Tetap dikontrak UFC untuk lima pertandingan

Profil Jeka Saragih, Cetak Sejarah Jadi Petarung UFC Indonesia PertamaPetarung MMA Indonesia, Jeka Saragih saat tiba di Jakarta, Selasa (25/10/2022). (IDN Times/Istimewa).

Meski kalah di final Road to UFC, Jeka Saragih tetap mendapat kontrak dari UFC. Ia dikontrak untuk menjalani lima pertandingan di UFC. Keputusan ini diambil lantaran UFC melihat potensi Jeka sebagai atlet MMA berbakat.

Jeka berhasil menang KO atas dua lawannya sebelum menuju partai final. Selain itu, pasar MMA di Indonesia yang sangat potensial menjadi salah satu bahan pertimbangan UFC untuk memberikan kontrak kepada "Si Tendangan Maut".

Itulah tadi profil Jeka Saragih, atlet MMA asal Indonesia yang mengukir prestasi sebagai  petarung UFC Indonesia pertama dalam sejarah. Jeka Saragih sudah mengangkat nama Indonesia di olahraga seni bela diri di kancah internasional.

Baca Juga: Profil Chrysanthi Larou, Wasit Badminton yang Mirip Ariana Grande

Topik:

  • Yogama W
  • Yunisda D
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya