3 Pemain yang Pernah Membela Arsenal dan Shakhtar Donetsk

Arsenal dan Shakhtar Donetsk adalah dua klub yang berasal dari liga yang berbeda. Arsenal bermain di English Premier League (EPL), sementara Shakhtar Donetsk bermain di Ukrainian Premier League (UPL). Selain itu, letak kedua klub ini juga sangat berjauhan. Arsenal berada di Eropa barat, sementara Shakhtar Donetsk berada di Eropa Timur.
Meskipun berasal dari dua liga yang berbeda dan letak geografis yang sangat berjauhan, ada sejumlah pemain yang berhasil menjembatani perbedaan tersebut dengan merumput di kedua klub ini. Penasaran siapa sajakah pemain tersebut? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Willian pernah menjadi bintang di Shakhtar Donetsk, tetapi meredup di Arsenal

Willian Borges da Silva atau yang lebih dikenal sebagai Willian memulai kariernya di Eropa bersama Shakhtar Donetsk. Pemain asal Brasil ini tiba di sana pada 2007. Usianya saat itu baru 19 tahun. Namun, meski masih muda, Shakhtar Donetsk melihat potensi besar dalam diri Willian. Mereka tak ragu untuk membelinya dari Corinthians dengan harga yang cukup mahal, sekitar 14 juta euro (setara Rp236 miliar).
Willian menjawab kepercayaan itu dengan tampil luar biasa. Selama 6 tahun berseragam Shakhtar Donetsk, dia berhasil mencatatkan 37 gol dan 63 assist dari 221 laga di semua ajang. Selain itu, dia juga berhasil meraih 12 gelar juara.
Willian sempat membela Anzhi Makhachkala (Rusia) dan Chelsea (Inggris) setelah meninggalkan Shakhtar Donetsk. Namun, pada 2020, dia membuat keputusan besar dengan menyeberang dari London Barat ke London Utara. Dia bergabung dengan Arsenal. Sayangnya, masa baktinya di klub berjuluk The Gunners itu hanya berlangsung selama 1 tahun. Dia hanya mencatatkan 1 gol dan 7 assist dari 37 laga di semua ajang.
2. Cedera parah membuat performa Eduardo da Silva menurun, baik di Arsenal maupun Shakhtar Donetsk

Eduardo da Silva adalah striker yang dikenal sangat tajam. Dia bahkan pernah mencetak 34 gol dari 32 laga dalam 1 musim. Sayangnya, performanya menurun setelah mengalami cedera parah.
Cedera parah itu terjadi saat dirinya membela Arsenal. Dia mengalami patah kaki. Padahal, dia baru membela The Gunners selama 6 bulan. Namun, cedera tersebut memaksanya harus menepi cukup lama, sekitar 10 bulan. Alhasil, dia hanya mencatatkan 20 gol dan 16 assist dari 67 laga di semua ajang selama 3 tahun berseragam Arsenal.
Pemain kelahiran Brasil yang memilih membela Kroasia ini pun memutuskan pindah dari Arsenal ke Shakhtar Donetsk pada 2010. Akan tetapi, performanya tak kunjung membaik selama bermain di Ukraina. Dia hanya mencatatkan 57 gol dari 174 laga di semua ajang.
3. Kegemilangan Mkhitaryan di Shakhtar Donetsk berbanding terbalik dengan performanya di Arsenal

Sebelum menjadi andalan di Inter Milan, Henrikh Mkhitaryan ternyata pernah menjadi andalan di Shakhtar Donetsk. Pemain berposisi gelandang ini bahkan pernah mencetak 25 gol dalam 1 musim. Pencapaian ini menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak di Ukrainian Premier League pada 2012/2013.
Hal ini tampak kontras ketika dirinya berseragam Arsenal medio 2018–2020. Dia jarang mendapatkan kesempatan bermain. Dia hanya mencatatkan 59 laga di semua ajang, yang mana 16 di antaranya turun dari bangku cadangan. Bahkan, pada musim terakhirnya di Arsenal, dia harus rela dipinjamkan kepada AS Roma sebelum akhirnya dijual ke sana.
Willian, Eduardo da Silva, dan Henrikh Mkhitaryan sudah mencatatkan nama mereka di buku sejarah sebagai pemain yang pernah membela Arsenal dan Shakhtar Donetsk. Menurutmu, akankah ada pemain lain yang mengikuti jejak mereka membela dua klub besar ini? Atau mungkinkah kita akan melihat salah satu dari tiga pemain ini kembali berseragam Arsenal maupun Shakhtar Donetsk pada masa yang akan datang, entah sebagai pemain, manajer, staf, atau pemilik klub?