Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pengguna Nomor Punggung 99 AC Milan sebelum Riccardo Sottil

ilustrasi logo AC Milan (commons.wikimedia.org/Vasil Evlogiev)

AC Milan mendatangkan Riccardo Sottil pada musim dingin 2025. Pemain berusia 25 tahun ini direkrut dengan status pinjaman dari Fiorentina hingga akhir musim 2024/2025. Terdapat opsi pembelian permanen di akhir masa peminjaman pada musim panas 2025 mendatang. 

Dengan karier baru di AC Milan, Sottil memilih untuk menggunakan nomor punggung 99. Tak banyak yang memakai nomor punggung tersebut di AC Milan. Namun, para pemain yang pernah mengenakannya mempunyai histori apik dengan nomor tersebut bersama AC Milan.

Berikut tiga pemain yang menggunakan nomor punggung 99 AC Milan sebelum Riccardo Sottil.

1. Gianluigi Donnarumma menjadi andalan di bawah mistar gawang

Gianluigi Donnarumma merupakan pengguna terakhir nomor punggung 99 di AC Milan. Ia adalah sosok kiper muda potensial yang menjadi andalan AC Milan pada 2015–2021. Selama 6 tahun tersebut, ia menjelma sebagai kiper elite ketika berseragam AC Milan. 

Kiper kelahiran Castellammare di Stabia, Italia, ini merupakan sosok tangguh di bawah mistar gawang. Donnarumma total memainkan 251 pertandingan di seluruh ajang. Dari jumlah penampiilan tersebut, ia mampu mencatatkan 66 clean sheet dan kebobolan 265 gol. 

Meski terbilang loyal, Donnarumma memutuskan pergi setelah kontraknya habis pada musim panas 2021 lalu. Ia bergabung dengan Paris Saint-Germain dan bertahan di ibu kota Prancis hingga kini. Sejatinya, ia tak ingin meninggalkan AC Milan. Namun, faktor ambisi juara yang hilang dalam periode tersebut membuatnya memilih untuk meninggalkan San Siro. 

2. Antonio Cassano diandalkan di lini serangan AC Milan selama 1,5 tahun

Antonio Cassano merupakan pemain kenamaan Italia dengan karier mentereng di berbagai klub top Eropa. Salah satunya adalah bersama dengan AC Milan. Ia pernah berada di San Siro dalam waktu singkat, yakni selama 1,5 tahun pada 2011–2012. Ia ikonis dengan nomor punggung 99.

AC Milan merekrutnya dari Sampdoria untuk menambah daya gedor serangan. Meski menjalani karier singkat, Cassano menjadi andalan di lini depan AC Milan melalui perannya sebagai second striker. Ia mencatatkan 40 pertandingan dengan sumbangsih 8 gol dan 17 assist. 

Berkat performanya tersebut, Cassano turut membantu AC Milan menjuarai Serie A Italia dan Supercoppa Italia. Namun, kepindahan mengejutkan terjadi pada musim panas 2012. Ia memilih menyeberang ke Inter Milan. Pada saat itu, ia memutuskan membelot karena AC Milan menjual sejumlah pemain bintang sehingga membuatnya juga ingin pergi dari San Siro.

3. Ronaldo Nazario mengalami karier tidak beruntung di AC Milan akibat cedera

Ronaldo Nazario merupakan pengguna nomor punggung 99 pertama di AC Milan. Ia mengenakan nomor ini ketika memperkuat tim selama 2 musim pada 2006–2008. Bisa dibilang, pemilihan nomor punggung tersebut pada kala itu menjadi buah bibir. 

Pasalnya, Ronaldo datang ke San Siro sebagai striker yang punya rekam jejak apik di Italia. Sebelumnya, ia ikonis dengan nomor punggung 9. Namun, nomor punggung tersebut saat itu digunakan oleh Filippo Inzaghi yang sudah memakainya sejak musim 2001/2002. 

Kendati demikian, nomor punggung tersebut nyatanya tak membuat kariernya berjalan mulus dan apik di AC Milan. Dalam waktu singkatnya tersebut, Ronaldo hanya bisa memainkan 20 pertandingan. Kontribusinya juga terbilang minim, yakni hanya 9 gol dan 4 assist. 

Minimnya kontribusi tersebut tidak terlepas dari cedera yang dialaminya. Ronaldo menderita patah tulang kering yang membuatnya absen selama 4 bulan pada Juli–November 2007. Sempat bermain lagi, ia kembali mengalami cedera dengan robek tendon patelanya pada Februari 2008. Ini membuatnya absen lama hingga akhirnya kontraknya tak diperpanjang pada musim panas 2008. Pemain asal Brasil ini baru pulih dari cedera tersebut pada November 2008.

Dari tiga pemain di atas, mayoritas mampu menjadi andalan. Kini, Riccardo Sottil mempunyai peluang sama untuk bisa bermain reguler. Harapannya, ia dapat meningkatkan produktivitas gol tim pada sisa musim 2024/2025. Jika bisa tampil mengesankan, potensinya untuk dipermanenkan AC Milan akan terbuka lebar pada musim panas 2025 mendatang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us