Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Stadion Kapten I Wayan Dipta, Markas Bali United

Stadion I Wayan Dipta (baliutd.com)

Nama Stadion Kapten I Wayan Dipta saat ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terutama pencinta sepak bola. Stadion yang menjadi markas klub kebanggaan masyarakat Bali, Bali United ini, kini menjelma menjadi salah satu stadion modern dengan fasilitas kelas dunia.

Stadion Kapten I Wayan Dipta lebih dari sekadar tempat untuk menyelenggarakan pertandingan. Ia menjadi rumah bagi pemain dan suporter klub berjuluk Serdadu Tridatu ini. Pengelolaan yang profesional membuatnya menjadi salah satu stadion sepak bola terbaik di tanah air.

1. Nama diambil dari sosok pahlawan pemberani dari Gianyar

Patung Kapten I Wayan Dipta yang berada di sebelah barat Stadion. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Stadion yang berlokasi di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini mengambil nama sosok pahlawan pemberani dari Gianyar. Pahlawan itu bernama Kapten I Wayan Dipta yang berasal dari Banjar Teges Kaja, Gianyar.

Ia merupakan Komandan Pemuda Republik Indonesia Kabupaten Gianyar. Ia dikenal sebagai sosok pemberani karena saat itu ia berani menentang pihak Puri Agung Gianyar yang berpihak pada penjajah. Karena keberanian tersebut, ia akhirnya dibunuh oleh pemuda buatan Puri Agung Gianyar hingga wafat pada 12 April 1946 di usia yang masih sangat muda yaitu 20 tahun.

Pada tahun 2003, pemerintah Kabupaten Gianyar meresmikan pendirian sebuah stadion sepak bola dengan kapasitas 25 ribu penonton. Bupati Gianyar kala itu, Tjokorda Gde Budi Suryawan meresmikan stadion ini pada 19 Februari 2003 dan memberi nama Kapten I Wayan Dipta. Nama ini diambil, agar para pengguna stadion ini nantinya memiliki semangat pantang menyerah dan pemberani, yang sama dengan sosok pahlawan dari Gianyar tersebut.

2. Pernah menjadi markas dua klub asal Bali

Persegi Gianyar (kostum merah putih hitam) saat bermain di Stadion Dipta. (instagram.com/sepakragamataram)

Dalam perkembangannya, stadion ini pernah menjadi markas bagi dua klub asal Bali yang bermain di kasta tertinggi sepak bola di tanah air. Dua klub tersebut adalah Persegi Gianyar yang bermain di Divisi Utama dan Bali Devata yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI).

Namun kedua klub ini gagal mempertahankan posisinya sehingga harus terlempar dari kasta utama sepak bola tanah air. Seiring hal tersebut, nama stadion ini mulai meredup dan kondisinya juga mulai tidak terawat dengan baik.

3. Menjadi markas Bali United

Stadion I Wayan Dipta (baliutd.com)

Pada tahun 2014, stadion ini kembali hidup seiring hijrahnya klub asal Kalimantan, Persisam Putra Samarinda ke Bali. Klub ini kemudian berubah nama menjadi Bali United Pusam, kemudian menjadi Bali United hingga saat ini.

Stadion Kapten I Wayan Dipta kembali tercatat sebagai salah satu penyelenggara pertandingan sepak bola kasta tertinggi Indonesia. Setelah tertidur cukup lama,  stadion ini kembali ramai oleh teriakan suporter yang mendukung klub kebanggaan mereka.

4. Pengelolaan diambil alih manajemen Bali United

Supporter menonton pertandingan Bali United dari cafe yang ada di tengah stadion. (instagram.com/baliunitedcafe)

Walaupun sudah menjadi markas klub Bali United, stadion ini masih belum memiliki gaungnya karena perbaikan yang dilakukan belum secara signifikan. Hingga pada tahun 2017, Bali United mendapat jatah untuk menjalani kompetisi level Asia yaitu Liga Champions Asia dimana mengharuskan Bali United memiliki stadion yang memiliki kualitas standar Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Untuk memenuhi kriteria tersebut, pihak manajemen Bali United mengambil alih hak pengelolaan stadion pada 2018, dimana awalnya hak pengelolaan dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar. Renovasi besar-besaran dilakukan pihak manajemen Bali United untuk mengubah tampilan stadion kebanggaan masyarakat Bali ini. Semua fasilitas tak luput dari perbaikan seperti rumput, tribune penonton, ruang ganti, bench pemain, toilet, hingga tata lampu.

Selain itu, stadion ini pun memberikan fasilitas cafe dimana pengunjung cafe juga bisa menyaksikan pertandingan di dalam cafe. Manajemen Bali United juga ingin menjadikan stadion ini tidak hanya untuk orang dewasa namun juga ramah untuk anak-anak dan keluarga dimana mereka membangun playground untuk anak-anak.

Masuk ke area stadion ini terasa berada di stadion klub-klub Eropa dengan fasilitas yang menawan. Tidak lupa, pihak manajemen juga menambahkan megastore yang menjual pernak-pernik yang berkaitan dengan Bali United.

5. Kembali bersolek untuk persiapan Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 dan AFC Cup 2022

Stadion I Wayan Dipta. (instagram.com/baliunitedfc)

Walaupun sudah memiliki tampilan mewah, stadion ini kembali bersolek untuk persiapan ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2023. Beberapa fasilitas diperbaharui seperti jumlah single seat yang ditambah menjadi 5 ribu, kualitas lampu dinaikkan menjadi 2.400 lux sesuai standar FIFA.

Rumput stadion diganti dengan menggunakan jenis Zeon Zoysia yang merupakan standar dari FIFA yang sama dengan Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Manahan, Solo. Renovasi ini dibiayai oleh pemerintah baik pemerintah pusat, Provinsi Bali, maupun Kabupaten Gianyar.

Untuk mendukung gelaran AFC Cup 2022, pihak manajemen menambah single seat sejumlah 8 ribu buah, sehingga total menjadi 13 ribu buah. Fasilitas-fasilitas stadion sudah sangat siap untuk menyambut para pemain yang berasal dari Filipina, Malaysia, dan Kamboja.

Melihat kondisi Stadion Kapten I Wayan Dipta saat ini, tentunya tidak akan membuat ragu para suporter datang ke stadion untuk mendukung klub kesayangannya. Orang dewasa, anak-anak, maupun keluarga akan merasa nyaman untuk menonton pertandingan di stadion ini. Walaupun tidak ada pertandingan, stadion ini juga bisa dijadikan tempat nongkrong dan sarana hiburan dengan fasilitas cafe, megastore, dan playgorund anak-anaknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us