Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelatih Ini Jadi Manager of the Season meski Bukan Juara EPL

Jurgen Klopp (twitter.com/ChampionsLeague)

Jika klubnya menjuarai English Premier League (EPL), maka sang juru taktik memang berkesempatan besar terpilih sebagai pelatih terbaik alias Manager of the Season. Contoh terbarunya adalah Pep Guardiola yang dinobatkan sebagai yang terbaik pada 2022/2023. Sebelumnya, ada Alex Ferguson, Arsene Wenger, hingga Jose Mourinho.

Lalu, bagaimana peluang pelatih untuk menjadi yang terbaik jika klubnya gagal mengunci gelar? Peluangnya memang sangat kecil, tetapi bukan berarti tidak ada. Nah, pelatih ini jadi Manager of the Season meski bukan juara EPL.

1. George Burley

George Burley (itfc.co.uk)

George Burley terpilih sebagai Premier League Manager of the Season 2000/2001. Saat itu, ia sukses membawa Ipswich Town nangkring di peringkat lima klasemen akhir walau merupakan tim promosi. Burley sekaligus memutus dominasi Alex Ferguson dan Arsene Wenger di ajang tersebut.

Sebelum menjadi pelatih, Burley memang dikenal sebagai pemain legendaris Ipswich Town. Ia membela The Tractor Boys mulai 1973 hingga 1985. Dalam kurun waktu tersebut, Burley sempat memberikan trofi Piala FA 1977/1978 dan UEFA Cup 1980/1981 untuk klub asal Ipswich.

2. Harry Redknapp

Harry Redknapp (instagram.com/harryredknapp)

Carlo Ancelotti sukses membawa Chelsea menjadi kampiun Premier League 2009/2010. Merupakan debutnya di Inggris, ia mengantarkan The Blues memutus dominasi Manchester United yang sebelumnya juara tiga kali beruntun. Namun, bukan Don Carlo yang menjadi pelatih terbaik, melainkan Harry Redknapp.

Saat itu, paman Frank Lampard tersebut mengantarkan Tottenham Hotspur ke salah satu kampanye tersukses mereka di Premier League. The Lilywhites dibawanya duduk di posisi keempat klasemen akhir, peringkat terbaik mereka dalam 2 dekade. Klub asal London ini pun lolos ke Liga Champions Eropa lewat jalur playoff.

3. Alan Pardew

Alan Pardew (twitter.com/ASPardew)

Di bawah arahan Roberto Mancini, Manchester City sukses memenangi Premier League 2011/2012 secara dramatis. Namun, bukan pria asal Italia tersebut yang terpilih menjadi pelatih terbaik. Alan Pardew, juru taktik Newcastle United, justru dinobatkan sebagai Premier League Manager of the Season.

Pardew memang membuat The Magpies tampil mengesankan sepanjang musim tersebut. Ia membawa klub nangkring di posisi kelima, peringkat terbaik dalam 9 tahun terakhir dan lolos ke kompetisi Eropa. Pardew sekaligus menjadi pelatih Newcastle United pertama yang meraih penghargaan ini.

4. Tony Pulis

Tony Pulis (premierleague.com)

Nama Tony Pulis mungkin kalah tenar jika dibandingkan Pep Guardiola atau Jose Mourinho. Namun, ia sukses mencuri atensi saat meraih Premier League Manager of the Season 2013/2014. Kala itu, pelatih asal Inggris itu menyisihkan nama-nama seperti Mourinho, Arsene Wenger, Brendan Rodgers, dan juara liga, Manuel Pellegrini.

Membesut Crystal Palace pada November 2013, Pulis membawa tim tersebut meraih lima kemenangan beruntun pada awal 2014. Tangan dinginnya akhirnya sukses mengatrol The Eagles dari papan bawah ke peringkat sebelas klasemen akhir. Sayangnya, itu sekaligus menjadi musim terakhirnya di klub asal Selhurst.

5. Juergen Klopp

Jurgen Klopp (twitter.com/ChampionsLeague)

Siapa, sih, yang tidak kenal dengan Juergen Klopp? Tenar saat melatih Borussia Dortmund, namanya makin melambung kala membesut Liverpool. The Reds diantarkannya menjuarai Premier League 2019/2020, trofi liga perdana sejak 1990, sekaligus dinobatkan sebagai pelatih terbaik.

Pada 2021/2022 lalu, Klopp sebenarnya kembali meraih Premier League Manager of the Season. Sempat tertinggal 14 poin pada Januari 2022, ia membawa Liverpool menguntit Manchester City di puncak klasemen hingga pekan terakhir. Sayangnya, gelar juara akhirnya menjadi milik The Sky Blues.

Trofi, walaupun penting, memang bukan parameter utama untuk menjadi yang terbaik. Kemampuan dalam memimpin tim sehingga mencapai hasil optimal juga dianggap krusial. Nah, pelatih-pelatih di atas telah membuktikannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Binar
EditorBinar
Follow Us