5 Pelatih yang Berpisah dengan Klubnya di Awal Musim Liga 1 2024/2025

- Lima pelatih Liga 1 2024/2025 harus melepas jabatannya karena hasil buruk timnya, termasuk Juan Esnaider, Hendri Susilo, Widodo Cahyono Putro, Milomir Seslija, dan Wagner Lopes.
- Juan Esnaider dipecat setelah hanya mendampingi PSBS Biak dalam 3 pekan awal. Semen Padang FC juga memecat Hendri Susilo dan Madura United FC memutuskan mundur dari jabatan Widodo Cahyono Putro.
- Milomir Seslija tak bisa melanjutkan masa baktinya bersama Persis Solo karena hasil mengecewakan di awal musim Liga 1. PSS Sleman juga memecat Wagner Lopes setelah timnya meraih hasil buruk.
Liga 1 Indonesia 2024/2025 telah memakan banyak korban dari kacamata kursi kepelatihan. Meski baru bergulir selama 8 pekan, ada lima nama pelatih yang harus melepas jabatannya sebagai pelatih klub Liga 1 musim ini. Itu merupakan imbas dari hasil buruk yang diraih oleh skuadnya.
Juan Esnaider mengawali perpisahan setelah dipecat PSBS Biak. Empat pelatih lain kemudian menyusul nasib pahit tersebut. Dihuni pelatih asing dan lokal, berikut ulasan lengkap mengenai lima pelatih yang sudah berpamitan dengan klubnya di Liga 1 2024/2025.
1. Juan Esnaider diberhentikan PSBS Biak saat liga baru berjalan 3 pekan

Juan Esnaider menjadi pelatih pertama yang menjadi korban kerasnya Liga 1. Ia dipecat setelah hanya mendampingi PSBS Biak dalam 3 pekan awal musim kompetisi 2024/2025. Kekalahan dalam ketiga pekan tersebut dinilai tak memenuhi target dan menjadi pemicu utama dirinya diberhentikan.
Esnaider sendiri baru bergabung dengan PSBS Biak pada awal musim ini. Ia diharapkan mampu membawa Badai Pasifik, julukan PSBS Biak, berbicara banyak meski berstatus tim promosi. Sayangnya, ekspektasi itu gagal terwujud dengan terpuruknya PSBS Biak. Posisi pelatih asal Argentina tersebut kini digantikan oleh Emral Abus.
2. Hendri Susilo gagal membawa Semen Padang FC meraih tren positif

Tak berselang lama, tim promosi lain, Semen Padang FC, juga melakukan hal yang sama. Mereka tak lagi memakai jasa Hendri Susilo setelah 4 pekan Liga 1 musim ini dimainkan. Pelatih berusia 58 tahun tersebut dianggap gagal menangani Kabau Sirah.
Dalam 4 laga yang dilalui, Hendri Susilo menuai hasil negatif setelah Semen Padang merasakan 3 kekalahan dan hanya 1 kali menang. Peran Hendri Susilo saat ini digantikan oleh Eduardo Almeida. Ini menjadi periode kedua pelatih berpaspor Portugal tersebut memimpin pasukan Kabau Sirah.
3. Widodo Cahyono Putro memilih mundur sebagai pelatih Madura United FC usai meraih hasil buruk

Berstatus runner-up Liga 1 2023/2024, Madura United FC menaruh target tinggi di Liga 1 musim ini. Namun, asa itu terjegal pada pekan-pekan awal. Mereka meraih hasil mengecewakan dengan belum sekali pun mencicipi kemenangan.
Catatan tersebut memberikan tekanan besar kepada sang pelatih, Widodo Cahyono Putro. Puncaknya, ia memutuskan mundur dari jabatannya setelah melewati empat laga. Dalam keempat laga tersebut, Madura United mencatatkan 1 hasil imbang dan 3 kekalahan. Laskar Sape Kerrab kemudian menunjuk Paulo Meneses sebagai juru taktik baru mereka.
4. Milomir Seslija harus berpisah dengan Persis Solo setelah 6 pekan kompetisi berjalan

Milomir Seslija merupakan sosok yang sudah kenyang pengalaman melatih klub Liga 1. Ia tercatat sudah menangani enam tim berbeda di Indonesia. Dari keenam tim itu, Persis Solo merupakan klub terakhir yang ia latih. Milomir Seslija membersamai Laskar Sambernyawa sejak putaran kedua Liga 1 2023/2024.
Sayangnya, memasuki musim baru 2024/2025, nasib kurang beruntung menghampiri pelatih asal Bosnia dan Herzegovina tersebut. Timnya meraih hasil mengecewakan di awal musim Liga 1 dengan 5 kali kalah dan hanya 1 kali menang. Milomir pun akhirnya tak bisa melanjutkan masa baktinya. Posisinya saat ini untuk sementara diambil alih oleh Yogie Nugraha.
5. Wagner Lopes tak bisa mengangkat posisi PSS Sleman dari dasar klasemen

PSS Sleman mengawali Liga 1 2024/2025 dengan langkah berat. Mereka memulai kompetisi dengan poin minus tiga akibat sanksi dari kasus pengaturan skor. Keadaan kemudian diperparah setelah Super Elja tak kunjung bangkit dan beranjak dari dasar klasemen.
Dalam 7 pekan pertama, PSS Sleman hanya mampu menuai satu kemenangan. Sisanya, mereka meraih 2 keimbangan dan 4 kekalahan. Wagner Lopes yang berperan sebagai pelatih, menjadi sosok yang bertanggungjawab atas hasil yang diraih.
Evaluasi yang dilakukan manajemen PSS Sleman membuahkan pemberhentian tugas bagi pelatih berpaspor Jepang tersebut. Wagner Lopes sendiri tercatat baru bergabung dengan Super Elja pada awal musim ini. Gantinya, PSS Sleman telah menunjuk Mazola Junior sebagai juru taktik baru.
Perpisahan klub dengan kelima pelatih di atas menjadi bukti ketatnya Liga 1 2024/2025. Meski kompetisi baru memasuki pekan ke-8, mereka harus menerima keputusan masing-masing timnya setelah dinilai gagal memenuhi target. Kira-kira, adakah pelatih lain yang bakal menyusul mereka?