5 Pemain Afrika Terakhir yang Meraih Trofi Serie A Italia
Kualitas pemain asal Afrika makin diakui di liga-liga top Eropa, tak terkecuali Serie A Italia. Sebagian besar klub papan atas Serie A memiliki pemain Afrika pada 2022/2023 ini.
Napoli yang tengah merajai klasemen sementara pun memiliki dua pemain Afrika di skuad inti mereka. Jika nantinya Napoli juara, maka mereka bakal menyusul para pemain Afrika yang sukses menyabet scudetto.
Inilah lima pemain Afrika terakhir yang meraih trofi Serie A Italia.
1. Kwadwo Asamoah (Ghana)
Pada 2017/2018, gelar juara Serie A jatuh ke tangan Juventus untuk ketujuh kali beruntun. Skuad Juventus saat ini berisi dua pemain Afrika, salah satunya Kwadwo Asamoah. Ia adalah gelandang asal Ghana yang telah membela Si Nyonya Tua sejak 2012.
Dengan demikian, Asamoah turut memenangi enam scudetto bersama Juventus. Jumlah itu membuatnya jadi pemain Afrika dengan koleksi gelar Serie A terbanyak. Bahkan, di antara para pemain asing, Asamoah hanya kalah dari Stephan Lichtsteiner (Swiss) yang meraih tujuh scudetto.
Asamoah sendiri mencatat total 156 penampilan dan 5 gol selama 6 musim membela Juventus. Setelah itu, ia sempat menyeberang ke Inter Milan, tetapi gagal meraih trofi. Asamoah kini sudah pensiun setelah terakhir kali berbaju Cagliari pada 2021.
2. Medhi Benatia (Maroko)
Trofi Serie A 2017/2018 juga diraih Medhi Benatia bareng Juventus. Ia adalah bek tengah asal Maroko yang berseragam Juventus pada 2016–2019. Selama 2,5 musim, Benatia bermain 59 kali bagi Bianconeri sebelum hengkang ke Qatar.
Total tiga trofi Serie A diraih Benatia bersama Juventus. Itu termasuk scudetto 2018/2019, meski ia hengkang pada paruh musim. Selain di Italia, Benatia juga pernah sukses di Jerman saat membela Bayern Munich.
3. Achraf Hakimi (Maroko)
Sukses Benatia kemudian disusul Achraf Hakimi, juniornya di Timnas Maroko. Hakimi meraih trofi Serie A bersama Inter Milan pada 2020/2021. Bagi Inter Milan, itu adalah scudetto pertama mereka setelah 11 tahun puasa gelar liga.
Hakimi berperan besar dalam sukses Nerazzurri. Ia tampil 37 kali di Serie A 2020/2021 dan mencetak 7 gol serta 10 assist. Sayangnya, Hakimi hanya bertahan semusim di Inter Milan. Ia pindah ke Paris Saint-Germain pada 2021 dengan predikat salah satu bek kanan termahal di dunia.
4. Franck Kessie (Pantai Gading)
Musim 2021/2022 lalu, giliran AC Milan yang merebut mahkota Serie A. Kejayaan Rossoneri tak lepas dari andil dua pemain asal Afrika. Salah satunya Franck Kessie, gelandang asal Pantai Gading yang berseragam AC Milan sejak 2017.
Kessie tampil 31 kali di Serie A 2021/2022 dan menyumbang 6 gol. Perannya vital karena ia amat versatile. Ia bisa mengemban tugas menyerang maupun bertahan dengan sama baik. Sukses bersama AC Milan akhirnya membawa Kessie hijrah ke Barcelona pada musim panas 2022.
5. Ismael Bennacer (Aljazair)
Selain Kessie, lini tengah AC Milan pada 2021/2022 juga sering dikawal Ismael Bennacer. Gelandang bertahan asal Aljazair ini tampil 31 kali di Serie A musim lalu. Selain memperkokoh pertahanan, Bennacer juga sempat menyumbang 2 gol dan 1 assist bagi Rossoneri.
Beruntung bagi AC Milan, Bennacer tak menyusul jejak Kessie yang sudah hengkang. Ia masih bertahan di San Siro dengan kontrak hingga 2024. Pada 2022/2023 ini, Bennacer juga masih jadi andalan. Ia sudah tampil 21 kali di semua ajang, bahkan beberapa kali menjadi kapten.
Napoli sedang memimpin klasemen Serie A 2022/2023 bersama dua pemain inti asal Afrika. Mereka adalah Victor Osimhen (Nigeria) dan Andre-Frank Zambo Anguissa (Kamerun). Akankah mereka menyusul lima pemain di atas dengan menjuarai Serie A musim ini?
