Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain Aktif NBA yang Menjadi Bintang setelah Berganti Tim

Jalen Brunson (nba.com)
Intinya sih...
  • James Harden melejit setelah pindah ke Houston Rockets, meraih NBA MVP dan konsisten di All-Star selama 9 musim.
  • Shai Gilgeous-Alexander berkembang pesat bersama Oklahoma City Thunder, masuk All-Star dan menjadi kandidat peraih MVP.
  • Lauri Markkanen meraih Most Improved Player of the Year setelah ditukar ke Utah Jazz, masuk All-Star dan tertarik oleh Golden State Warriors.

Pemain yang berkarier di liga bola basket paling bergengsi sedunia, NBA, memiliki nasib berbeda-beda. Ada yang mudah bersinar karena ditunjang kemampuan mumpuni. Namun, ada juga pemain yang baru meledak tergantung kecocokan dengan tim.

Hal itu dialami lima pemain aktif NBA ini. Mereka bisa bertansformasi menjadi seorang bintang setelah berganti tim. Penasaran siapa saja pemain yang dimaksud? Berikut daftar dan ulasannya!

1. Tinggalkan Oklahoma City Thunder, James Harden bersinar terang di Houston Rockets

James Harden saat berseragam Houston Rockets. (nba.com)

James Harden mengawali karier di NBA bersama Oklahoma City Thunder. Pemain berposisi guard ini punya kemampuan apik. Sayangnya, hal itu tidak tersalurkan dengan baik. Dia hanya masuk dari bangku cadangan serta berada di bawah bayang-bayang Russell Westbrook. Selama 3 musim (2009--2012) membela OKC, Harden mencatat rata-rata 12,7 poin, 3,4 rebound, dan 2,5 assist per game.

Karier Harden baru melejit setelah pindah ke Houston Rockets pada 2012. Dia dipercaya menjadi bintang utama dan tampil memuaskan. Harden langsung masuk NBA All-Star pada musim pertamanya usai mengemas rata-rata 25,9 poin, 4,9 rebound, dan 5,8 assist. Harden bahkan dinobatkan sebagai NBA MVP pada 2018 berkat statistik impresifnya yang mencapai 30,4 poin, 5,4 rebound, dan 8,8 assist.

Harden juga mampu menjaga performanya tetap konsisten. Tak heran, namanya selalu menghiasi NBA All-Star selama 9 musim berseragam Rockets. Sang pemain menutup kiprahnya di Rockets dengan rata-rata 29,6 poin, 6 rebound, dan 7,7 assist. Setelah itu, dia membela Brooklyn Nets, Philadelphia 76ers, dan kini bersama Los Angeles Clippers.

2. Shai Gilgeous-Alexander untung besar usai ditukar Los Angeles Clippers kepada Oklahoma City Thunder

Shai Gilgeous-Alexander (nba.com)

Shai Gilgeous-Alexander terpilih di urutan sebelas NBA Draft 2018 oleh Los Angeles Clippers. Dia merupakan seorang point guard yang punya potensi menjanjikan. Itu terlihat saat menjalani musim debut di NBA. SGA mampu mengemas rata-rata 10,8 poin, 2,8 rebound, dan 3,3 assist. Namun, musim tersebut sekaligus menjadi musim terakhirnya bersama Clippers.

Gilgeous-Alexander masuk dalam daftar pemain yang ditukar Clippers ke Oklahoma City untuk mengakuisisi Paul George pada 2019. Untungnya, perpindahan tersebut berdampak besar bagi karier SGA. Dia diproyeksikan sebagai pilar utama OKC yang sedang membangun ulang kekuatan timnya.

Shai Gilgeous-Alexander berhasil menjalankan peran tersebut dengan baik. Performa sang pemain kian meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam 2 musim terakhir (2022--2024), SGA mampu mencatat rata-rata poin per game lebih dari 30 poin. Hal itu membuat SGA terpilih di NBA All-Star dan bersaing sebagai kandidat peraih MVP. Sudah 5 musim berseragam OKC, rata-rata statistik SGA mencapai 26,1 poin, 5,3 rebound dan assist. 

3. Lauri Markkanen bisa mencapai potensi terbaiknya bersama Utah Jazz

Lauri Markkanen (nba.com)

Lauri Markkanen merupakan power forward asal Finlandia. Kiprahnya di NBA dimulai usai terpilih di urutan ketujuh NBA Draft 2017 oleh Chicago Bulls. Markkanen sendiri cukup berkontribusi bagi Bulls. Rata-rata 15,6 poin, 7,1 rebound, dan 1,2 assist dia torehkan selama 4 musim. Meski begitu, Markkanen belum mencapai potensi terbaiknya. Faktor cedera serta performa yang inkonsisten menjadi penghambat.

Hal itu juga terlihat saat Markkanen membela Cleveland Cavaliers pada musim 2021/2022. Dia hanya mencetak rata-rata 14,8 poin, 5,7 rebound, dan 1,3 assist. Namun, kondisi tersebut berubah drastis setelah Markkanen ditukar ke Utah Jazz pada 2022. Melakoni musim 2022/2023 dengan begitu impresif, Markkanen masuk NBA All-Star untuk pertama kali serta meraih penghargaan Most Improved Player of the Year.

Baru 2 musim (2022--2024) membela Jazz, Markkanen sudah mencatat rata-rata 24,5 poin, 8,4 rebound, dan 1,9 assist. Performa apiknya juga membuat Golden State Warriors tertarik. Akan tetapi, transfernya gagal terwujud. Markkanen kemudian memperbarui kontrak bersama Jazz pada Agustus 2024. Dia bakal tetap menjadi wajah utama Jazz hingga beberapa tahun mendatang.

4. Tyrese Haliburton baru benar-benar berkembang usai bergabung dengan Indiana Pacers

Tyrese Haliburton (nba.com)

Tyrese Haliburton bermain untuk Sacramento Kings usai terpilih di urutan 12 NBA Draft 2020. Dia awalnya berperan sebagai pelapis De'Aaron Fox di posisi point guard. Haliburton kemudian digeser ke posisi shooting guard. Kendati demikian, Haliburton sulit mencapai potensi penuhnya. Selama 1,5 musim, dia hanya mengemas rata-rata 13,6 poin, 3,4 rebound, dan 6,3 assist.

Haliburton baru benar-benar berkembang setelah ditukar ke Indiana Pacers pada pertengahan musim 2021/2022. Dia dipercaya menjadi playmaker utama. Statistiknya pun ikut melonjak menjadi 17,5 poin, 4,3 rebound, dan 9,6 asisst dari 26 pertandingan.

Bahkan, dalam 2 musim (2022--2024) berikutnya, Haliburton konsisten mencetak rata-rata lebih dari 20 poin dan 10 assist per game. Torehan tersebut mengantarkan Haliburton masuk ke NBA All-Star secara berturut-turut. Dia juga berperan besar atas keberhasilan Pacers menembus final Wilayah Timur NBA 2024 lalu.

5. Performa Jalen Brunson melonjak drastis usai mendapat kepercayaan penuh di New York Knicks

Jalen Brunson (nba.com)

Jalen Brunson jarang mendapat sorotan saat berseragam Dallas Mavericks. Wajar saja, kontribusinya tidak maksimal karena peran yang terbatas. Brunson hanya mencatat rata-rata 11,9 poin, 3 rebound, dan 3,7 assist selama 4 musim.

Kondisi Brunson baru melonjak drastis setelah menandatangani kontrak bersama New York Knicks pada 2022. Pemain berposisi point guard ini diberi kepercayaan penuh sebagai otak permainan. Tugas berat tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik. Brunson pun bertranfomasi dari pemain biasa menjadi bintang yang sesungguhnya.

Statistik yang diciptakan Brunson cukup solid. Selama 2 musim (2022--2024) berseragam Knicks, sang pemain mengemas rata-rata 26,5 poin, 3,6 rebound, dan 6,5 assist. Dia juga terpilih masuk NBA All-Star 2024 untuk pertama kalinya. Kehadiran Brunson juga berdampak besar bagi performa Knicks sehingga mereka bisa bersaing lagi pada babak playoff.

Kelima pemain di atas terbilang cukup beruntung. Karier mereka sempat stagnan, tetapi meningkat pesat setelah berganti tim. Mereka mampu menunjukkan performa impresif hingga akhirnya memperoleh status sebagai pemain bintang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Faisal Ramadhan
EditorMuhammad Faisal Ramadhan
Follow Us