Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Manajer Portugal yang Pernah Menangani Tim Premier League

Ruben Amorim (premierleague.com)
Intinya sih...
  • Ruben Amorim resmi menjadi manajer baru Manchester United menggantikan Erik ten Hag.
  • Amorim akan memulai pekerjaan barunya mulai 11 November 2024, dengan posisi manajer sementara diemban oleh Ruud van Nistelrooy.
  • Tujuh manajer asal Portugal pernah menangani tim English Premier League, termasuk Jose Mourinho, Andre Villas-Boas, Marco Silva, Carlos Calvahal, Nuno Espirito Santo, dan Bruno Lage.

Manchester United resmi menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer baru untuk menggantikan Erik ten Hag. Manajer asal Portugal itu akan memulai pekerjaan barunya tersebut mulai 11 November 2024. Sebelum itu, posisi manajer akan diemban sementara oleh Ruud van Nistelrooy.

English Premier League (EPL) terbilang tak asing dengan manajer asal Portugal. Terbukti ada tujuh manajer Portugal yang pernah berkiprah di EPL termasuk Amorim nanti. Bahkan, tiga di antaranya masih berada di EPL musim 2024/2025 ini. Berikut tujuh manajer asal Portugal yang pernah menangani tim English Premier League.

1. Jose Mourinho menjadi manajer Portugal tersukses di EPL

Jose Mourinho (x.com/ChelseaFC)

Jose Mourinho merupakan manajer asal Portugal pertama yang berkiprah di EPL. Ia dikontrak Chelsea pada 2004 setelah membawa Porto menjuarai Liga Champions 2003/2004. Ia kemudian menjadi manajer Portugal tersukses dalam sejarah EPL.

Mourinho membela The Blues dalam dua periode berbeda, yakni 2004--2007 dan 2013--2015. Dalam dua periode tersebut, Mourinho membawa Chelsea meraih 3 gelar juara EPL, 1 Piala FA, dan 3 Piala Liga Inggris. Ia masih menjadi satu-satunya manajer asal Portugal yang pernah menjuarai EPL hingga saat ini.

Selain bersama Chelsea, Mourinho juga pernah menangani Manchester United dan Tottenham Hotspur. Bersama Manchester United, Mourinho sukses menjuarai Piala Liga Inggris dan Europa League. Sayang, ia gagal meraih satu pun trofi ketika menjadi manajer Tottenham Hotspur.

2. Andre Villas-Boas pernah menangani Chelsea dan Tottenham Hotspur

Andre Villas-Boas (chelseafc.com)

Andre Villas-Boas dikontrak sebagai manajer Chelsea pada 2011. Ia digadang-gadang bisa meneruskan prestasi apik Jose Mourinho. Terlebih, Villas-Boas mampu membawa Porto menjuarai Primeira Liga Portugal dan Europa League.

Namun, Villas-Boas gagal mengangkat performa Chelsea yang tercecer di papan tengah EPL. Ia akhirnya dipecat ketika musim pertamanya belum berakhir. Menariknya, Chelsea justru menjuarai Liga Champions usai ditinggal Villas-Boas.

Perjalanan Villas-Boas di EPL kemudian berlanjut bersama Tottenham Hotspur pada 2012. Sama seperti di Chelsea, karier Villas-Boas tak berlangsung lama. Setelah itu, Villas-Boas tak pernah lagi menangani tim EPL.

3. Marco Silva membawa Fulham promosi ke English Premier League

Marco Silva (fulhamfc.com)

Marco Silva tercatat pernah menanangi empat tim berbeda di EPL. Perjalanan Silva di Inggris dimulai pada 2017 ketika menerima tawaran dari Hull City. Namun, Silva hanya bertahan selama 4 bulan. Ia kemudian sempat menangani Watford dan Everton yang juga tak berlangsung lama.

Pada 2021, Silva dikontrak Fulham yang saat itu masih bermain di Championship. Silva mampu membawa The Cottagers promosi ke kasta teratas Liga Inggris pada musim pertamanya. Pada musim-musim berikutnya, Silva membawa Fulham menjadi salah satu tim yang cukup solid di papan tengah.

4. Carlos Carvalhal pernah menangani Swansea City

Carlos Carvalhal (premierleague.com)

Carlos Carvalhal memulai kariernya di Inggris pada 2015 setelah menerima tawaran Sheffield Wednesday yang saat itu bermain di Championship. Carvalhal mampu membawa Sheffield Wednesday menembus final Championship 2 musim beruntun. Sayang, Sheffield Wednesday takluk dalam dua final tersebut sehingga gagal promosi ke EPL.

Carvalhal akhirnya merasakan atmosfer EPL usai dipinang Swansea City pada 2017. Carvalhal awalnya tampil apik dengan membawa Swansea City naik dari juru kunci ke urutan ke-13. Namun, sembilan pertandingan beruntun tanpa kemenangan pada akhir musim membuat Swansea City terdegradasi. Alhasil, Carvalhal pun dipecat dan belum kembali ke EPL sejak saat itu.

5. Nuno Espirito Santo membuat Nottingham Forest tampil mengejutkan pada awal 2024/2025

Nuno Espirito Santo (nottinghamforest.co.uk)

Nuno Espirito Santo menjadi salah satu manajer yang mendapat sorotan pada musim 2024/2025 ini. Ia membawa Nottingham Forest tampil apik dengan meraih 4 kemenangan dan baru menelan 1 kekalahan dari 9 pertandingan awal musim. Forest bahkan mampu menahan imbang Chelsea dan mengalahkan Liverpool.

Forest merupakan tim ketiga yang dibela Santo di EPL setelah Wolverhampton Wanderers dan Tottenham Hotspur. Bersama Wolves, Santo bertahan selama 3 musim yang membuatnya menjadi manajer Wolves terlama pada era EPL. Sementara itu, kariernya bersama Spurs justru hanya berlangsung selama 4 bulan.

6. Bruno Lage pernah menjadi manajer Wolverhampton Wanderers

Bruno Lage (wolves.co.uk)

Bruno Lage merupakan suksesor Nuno Espirito Santo di Wolverhampton Wanderers pada 2021. Pada musim pertamanya, Lage cukup sukses dengan membawa Wolves meramaikan perburuan tiket ke kompetisi Eropa. Ia bahkan sempat menerima penghargaan EPL Manager of the Month pada Januari 2022.

Sayang, performa apik itu tak berlanjut pada musim keduanya. Wolves yang sebelumnya bisa bersaing di sepuluh besar justru terjerembab di posisi ke-18. Lage pun akhirnya dipecat pada Oktober 2022 menyusul kekalahan dari West Ham United. Setelah itu, Lage belum menerima tawaran lain dari tim EPL.

7. Ruben Amorim menjadi manajer baru Manchester United

Ruben Amorim (premierleague.com)

Ruben Amorim resmi menjadi manajer baru Manchester United menggantikan Erik ten Hag. Penunjukkan Amorim tak lepas dari prestasi manajer berusia 39 tahun itu bersama Sporting CP. Ia mampu membawa salah satu raksasa Portugal itu dua kali menjuarai Primeira Liga Portugal. Musim ini, Sporting masih berada di puncak klasemen dengan menyapu bersih sembilan laga awal.

Namun, prestasi apik itu tak menjadi jaminan bagi Amorim untuk bisa mengangkat performa The Red Devils. Sebab, belum ada satu pun manajer yang mampu membuat Manchester United kembali ke masa kejayaannya sepeninggal Sir Alex Ferguson. Para manajer hebat macam Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga Erik ten Hag pun terbukti gagal meraih prestasi besar.

Ruben Amorim menjadi manajer Portugal ketujuh yang berkiprah di EPL. Apa ia mampu mengembalikan kejayaan Manchester United? Kita lihat saja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us