Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pemain Asia yang Pernah Masuk Nominasi Ballon d'Or

Son Heung Min (premierleague.com)
Son Heung Min (premierleague.com)

Pesepak bola asal Asia bisa dibilang memiliki prestasi yang masih tertinggal dari para pemain asal Eropa, Amerika, dan Afrika. Salah satu indikatornya adalah belum pernah ada pemain Asia yang berhasil meraih Ballon d'Or. Bahkan untuk masuk 10 besar Ballon d'Or saja belum kesampaian hingga saat ini.

Meski begitu, bukan berarti pemain Asia selalu terabaikan. Sepanjang sejarah, sebenarnya ada beberapa pemain Asia yang pernah masuk nominasi Ballon d'Or. Meski tak berhasil menang, pencapaian mereka tetap membanggakan bagi benua Asia. Inilah 7 pemain Asia yang pernah masuk nominasi Ballon d'Or.

1. Hidetoshi Nakata (1998, 1999, dan 2001)

Hidetoshi Nakata (90min.com)

Pemain Asia pertama yang pernah dinominasikan sebagai pemenang Ballon d'Or adalah Hidetoshi Nakata. Nakata adalah gelandang flamboyan asal Jepang yang terkenal punya teknik serta kreativitas mumpuni. Karena itu, Nakata pernah masuk nominasi Ballon d'Or, tak hanya sekali tapi tiga kali.

Tepatnya, Nakata masuk nominasi pada tahun 1998, 1999, dan 2001. Sayangnya, Nakata dalam ketiga edisi tersebut Nakata tak pernah dapat satu pun suara saat pemilihan. Meski begitu, pemain yang pernah menjuarai Serie A bersama AS Roma ini masih merupakan pemain Asia yang paling sering masuk nominasi Ballon d'Or.

2. Junichi Inamoto (2002)

Junichi Inamoto (90min.com)

Pada tahun 2002, Junichi Inamoto menyusul jejak Nakata sebagai pemain Jepang yang pernah masuk nominasi Ballon d'Or. Inamoto memang tampil apik di tahun tersebut, terutama bersama Timnas Jepang di Piala Dunia. Selain itu, ia juga cukup bersinar bersama Fulham di Premier League.

Sayangnya, nasib yang dialami Inamoto saat pemilihan serupa dengan Nakata, yaitu tak memperoleh satu pun suara. Pada masa itu jumlah pemain yang masuk nominasi Ballon d'Or memang bisa mencapai 50 pemain, sehingga wajar jika ada beberapa pemain yang tak dapat suara. Selain Inamoto, ada pemain Asia lain yang mengalami hal itu di tahun yang sama.

3. Seol Ki Hyeon (2002)

Seol Ki Hyeon (whatculture.com)

Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea Selatan dan Jepang ternyata memberikan hasil yang cukup manis bagi kedua negara tuan rumah. Alhasil, selain pemain Jepang, ada pula pemain Korea Selatan yang masuk nominasi Ballon d'Or. Ia adalah Seol Ki Hyeon, winger yang saat itu membela Anderlecht di Liga Belgia.

Prestasi Seol bersama klub sebenarnya tak terlalu istimewa di tahun tersebut. Namun ia berhasil membawa Korea Selatan melangkah ke semifinal Piala Dunia, rekor terhebat bagi negara Asia. Meski akhirnya tak meraih suara di pemilihan Ballon d'Or 2002, pencapaian Seol tentu tetap membanggakan negaranya.

4. Park Ji Sung (2005)

Park Ji Sung (90min.com)
Park Ji Sung (90min.com)

Tiga tahun berselang, giliran Park Ji Sung yang masuk nominasi Ballon d'Or. Gelandang asal Korea Selatan ini berhasil membawa PSV Eindhoven meraih 2 trofi di musim 2004/05. Di akhir musim, ia direkrut oleh Manchester United, dan langsung dijadikan salah satu pemain inti di lini tengah Setan Merah.

Tak heran jika di akhir tahun, Park dinilai layak jadi salah satu calon peraih Ballon d'Or. Ia memang akhirnya tak meraih satu suara pun, tapi itu tetap jadi pencapaian terhebatnya di perhelatan Ballon d'Or. Belakangan, Park sukses bersama MU hingga menjadi pemain Asia dengan koleksi trofi terbanyak di Eropa.

5. Shunsuke Nakamura (2007)

Shunsuke Nakamura (90min.com)

Berikutnya, ada Shunsuke Nakamura, gelandang asal Jepang yang terkenal sebagai jagonya tendangan bebas. Nakamura berhasil menjadi salah satu nominasi Ballon d'Or tahun 2007. Ia tampil hebat di tahun tersebut, dengan berhasil membawa Glasgow Celtic menjuarai Liga Skotlandia serta Piala Skotlandia.

Selain itu, Nakamura juga tampil cukup apik di Piala Asia 2007, membawa Jepang masuk semifinal meski akhirnya gagal juara. Saat ini, Nakamura sudah berusia 43 tahun. Namun hebatnya ia masih aktif bermain membela Yokohama FC di Liga Jepang.

6. Younis Mahmoud (2007)

Younis Mahmoud (twitter.com/socceriraq)
Younis Mahmoud (twitter.com/socceriraq)

Nakamura bukan satu-satunya pemain Asia yang masuk nominasi Ballon d'Or 2007. Ada pula Younis Mahmoud, striker asal Irak yang berhasil membawa negaranya menjuarai Piala Asia. Padahal, saat itu kondisi Irak sedang porak poranda akibat perang. Namun keberhasilan Timnas Irak meraih trofi akhirnya sempat membuat terjadinya gencatan senjata sementara.

Mahmoud sendiri berperan besar dalam kesuksesan tersebut. Ia jadi pemain terbaik sekaligus top skor Piala Asia 2007 dengan 4 gol. Alhasil, Mahmoud tak sekadar masuk nominasi Ballon d'Or, tapi jadi pemain Asia pertama yang memperoleh suara saat pemilihan. Dengan perolehan 2 suara, Mahmoud menduduki posisi 29 di akhir pemilihan.

7. Son Heung Min (2019)

Son Heung Min (90min.com)
Son Heung Min (90min.com)

Inilah pemain Asia teranyar yang berhasil masuk nominasi Ballon d'Or. Son Heung Min masuk nominasi tahun 2019 karena berhasil mengantarkan Tottenham Hotspur menjadi finalis Liga Champions untuk pertama kalinya. Di Premier League pun Spurs meraih hasil cukup bagus yaitu finis di posisi keempat.

Son berandil besar dalam pencapaian tersebut dengan mencetak 20 gol serta 10 assist dalam 48 laga di semua ajang. Saat pemilihan Ballon d'Or, Son pun berhasil meraih 4 suara dan duduk di posisi 22. Itu adalah prestasi terhebat yang pernah diraih pemain Asia di ajang Ballon d'Or hingga saat ini.


Itulah tujuh pemain Asia yang pernah masuk nominasi Ballon d'Or. Meski tak ada yang berhasil jadi pemenang, setidaknya mereka telah membuktikan bahwa pemain Asia pun bisa diperhitungkan jadi salah satu yang terbaik di dunia. Adakah pemain Asia yang bisa benar-benar meraih Ballon d'Or di masa depan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Peter Eduard
EditorPeter Eduard
Follow Us