7 Pemain Sepak Bola yang Pernah Membela Arsenal dan Juventus

Arsenal dan Juventus merupakan dua klub besar di Eropa yang punya sejarah panjang dan prestasi gemilang di liga masing-masing. Meski bermain di kompetisi berbeda, Arsenal di Liga Inggris dan Juventus di Serie A Italia, keduanya sering menjadi destinasi impian para pesepak bola top dunia. Tak sedikit pemain yang pernah merasakan atmosfer di kedua klub ini, baik pindah langsung maupun melalui masa pinjaman.
Menariknya, para pemain yang pernah membela Arsenal dan Juventus datang dari generasi dan posisi yang beragam, mulai dari penyerang tajam, gelandang kreatif, bek tangguh, hingga penjaga gawang andal. Beberapa sukses menorehkan prestasi besar, sementara yang lain hanya meninggalkan jejak singkat. Berikut adalah deretan pemain yang pernah berseragam The Gunners dan Bianconeri dalam karier mereka. Siapa saja mereka? Cek daftar namanya yuk di bawah ini!
1. Thierry Henry

Thierry Henry memulai karier profesionalnya di AS Monaco sebelum pindah ke Juventus pada Januari 1999. Di klub asal Italia itu, ia hanya bertahan selama setengah musim (1999) dan tampil 20 kali dengan mencetak 3 gol. Henry bermain sebagai winger, namun kurang cocok dengan taktik Serie A saat itu. Meskipun begitu, ia sempat berkontribusi membantu Juventus finis di posisi ke-7 Serie A 1998/99.
Pada Agustus 1999, Henry bergabung dengan Arsenal dengan biaya transfer sekitar 11 juta euro atau senilai Rp220 miliar. Di bawah asuhan Arsène Wenger, Henry bertransformasi menjadi penyerang tajam dan menjadi legenda klub. Selama membela Arsenal (1999–2007 dan pinjaman singkat 2012), ia tampil 377 kali dan mencetak 228 gol, menjadikannya top skor sepanjang masa Arsenal.
Prestasi Henry di Arsenal:
2 gelar Liga Inggris (2001/02, 2003/04 – musim “The Invincibles” tanpa kekalahan)
2 Piala FA (2001/02, 2002/03)
4 kali top skor Liga Inggris (2001/02, 2003/04, 2004/05, 2005/06)
Pemain Terbaik PFA & FWA beberapa kali
Henry meninggalkan Arsenal pada 2007 untuk bergabung dengan Barcelona, namun statusnya sebagai ikon klub tetap abadi.
2. Stephan Lichtsteiner

Stephan Lichtsteiner memulai karier profesionalnya di Swiss bersama Grasshopper sebelum pindah ke Lille (Prancis) dan Lazio (Italia). Pada musim panas 2011, ia direkrut Juventus dari Lazio dengan biaya transfer sekitar 10 juta euro atau setara Rp150 miliar. Di Turin, bek kanan yang dijuluki “Swiss Express” ini menjadi andalan selama tujuh musim (2011-2018), tampil 257 kali dan mencetak 14 gol. Lichtsteiner berperan penting dalam kesuksesan Juventus meraih tujuh gelar Serie A beruntun serta beberapa trofi domestik lainnya.
Pada musim panas 2018, Lichtsteiner bergabung dengan Arsenal secara gratis setelah kontraknya di Juventus berakhir. Selama membela The Gunners (2018-2019), ia tampil 23 kali dan mencetak 1 gol. Meski hanya semusim di London, pengalaman dan kepemimpinannya membantu Arsenal mencapai final Liga Europa 2018/19.
Prestasi Lichtsteiner di Juventus:
7 gelar Serie A (2011/12 – 2017/18)
4 Coppa Italia (2014/15 – 2017/18)
3 Supercoppa Italiana (2012, 2013, 2015)
Prestasi Lichtsteiner di Arsenal:
Finalis Liga Europa (2018/19)
Lichtsteiner meninggalkan Arsenal pada 2019 untuk melanjutkan karier di FC Augsburg, sebelum pensiun pada 2020.
3. Patrick Vieira

Patrick Vieira memulai karier profesionalnya di AS Cannes sebelum pindah ke AC Milan pada 1995. Pada musim panas 1996, ia bergabung dengan Arsenal dengan biaya transfer sekitar 3,5 juta pound sterling atau setara Rp66 miliar. Gelandang asal Prancis ini menjadi salah satu sosok kunci di lini tengah The Gunners selama sembilan musim (1996-2005), tampil 406 kali dan mencetak 34 gol. Dikenal sebagai kapten The Invincibles, Vieira membawa Arsenal meraih berbagai gelar, termasuk tiga trofi Liga Inggris.
Pada musim panas 2005, Vieira pindah ke Juventus dengan biaya transfer sekitar 13,7 juta pound sterling atau setara Rp258 miliar. Di musim perdananya (2005/06), ia tampil 42 kali dan mencetak 5 gol. Vieira membantu Juventus memenangkan Serie A, namun gelar tersebut dicabut akibat skandal Calciopoli. Setelah Juve terdegradasi ke Serie B, Vieira pindah ke Inter Milan pada 2006.
Prestasi Vieira di Arsenal:
3 gelar Liga Inggris (1997/98, 2001/02, 2003/04 – musim The Invincibles)
4 Piala FA (1997/98, 2001/02, 2002/03, 2004/05)
3 Community Shield (1998, 1999, 2002)
Prestasi Vieira di Juventus:
Serie A 2005/06 (dicabut akibat skandal Calciopoli)
Vieira dikenal sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di generasinya, memadukan fisik, teknik, dan jiwa kepemimpinan.
4. Wojciech Szczesny

Wojciech Szczęsny memulai karier profesionalnya di Arsenal setelah bergabung dengan akademi klub pada 2006. Kiper asal Polandia ini naik ke tim utama pada 2009 dan menjadi penjaga gawang utama The Gunners selama beberapa musim. Dalam periode 2009-2017, Szczęsny tampil 181 kali di semua kompetisi dan mencatat banyak clean sheet penting.
Pada 2015, ia dipinjamkan ke AS Roma selama dua musim untuk mendapatkan waktu bermain lebih banyak. Penampilannya yang impresif membuat Juventus tertarik merekrutnya pada musim panas 2017 dengan biaya transfer sekitar 12,2 juta euro atau setara Rp190 miliar.
Di Juventus, Szczęsny awalnya menjadi pelapis Gianluigi Buffon sebelum mengambil alih posisi kiper utama pada musim 2018/19. Hingga kini, ia telah menjadi salah satu penjaga gawang paling konsisten di Serie A dan berkontribusi besar dalam kesuksesan Bianconeri.
Prestasi Szczęsny di Arsenal:
2 Piala FA (2013/14, 2014/15)
1 Community Shield (2014)
Prestasi Szczęsny di Juventus:
3 gelar Serie A (2017/18, 2018/19, 2019/20)
2 Coppa Italia (2017/18, 2020/21)
2 Supercoppa Italiana (2018, 2020)
Serie A Best Goalkeeper (2019/20)
Szczęsny dikenal sebagai kiper dengan refleks cepat, kemampuan membaca permainan yang baik, dan mahir dalam distribusi bola dari belakang.
5. Aaron Ramsey

Aaron Ramsey memulai karier profesionalnya di Cardiff City sebelum bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2008 dengan biaya transfer sekitar 4,8 juta pound sterling atau setara Rp88 miliar. Gelandang asal Wales ini membela The Gunners selama 11 musim (2008–2019), tampil 371 kali dan mencetak 65 gol di semua kompetisi. Ramsey dikenal sebagai pemain yang sering mencetak gol penting, termasuk di tiga final Piala FA.
Pada musim panas 2019, Ramsey pindah ke Juventus dengan status bebas transfer setelah kontraknya di Arsenal berakhir. Di Turin, ia bermain selama tiga musim (2019–2022), tampil 70 kali dan mencetak 6 gol. Meski kerap diganggu cedera, Ramsey turut berkontribusi dalam meraih gelar domestik bersama Bianconeri.
Prestasi Ramsey di Arsenal:
3 Piala FA (2013/14, 2014/15, 2016/17)
2 Community Shield (2014, 2015)
Pencetak gol penentu di final Piala FA 2014 dan 2017
Prestasi Ramsey di Juventus:
1 Serie A (2019/20)
1 Coppa Italia (2020/21)
1 Supercoppa Italiana (2020)
Ramsey dikenal sebagai gelandang box-to-box yang rajin bergerak, memiliki visi permainan bagus, dan naluri mencetak gol dari lini kedua yang tajam.
6. Liam Brady

Liam Brady memulai karier profesionalnya di Arsenal pada 1973 setelah menimba ilmu di akademi klub. Gelandang kreatif asal Irlandia ini membela The Gunners hingga 1980, tampil 307 kali dan mencetak 59 gol di semua kompetisi. Brady dikenal memiliki teknik olah bola yang luar biasa, visi permainan yang tajam, dan kemampuan mengatur tempo di lini tengah. Pada musim terakhirnya, ia membantu Arsenal menjuarai Piala FA 1978/79.
Pada musim panas 1980, Brady pindah ke Juventus dengan biaya transfer sekitar 530 ribu pound sterling atau setara Rp1,1 miliar (nilai saat itu). Di Turin, ia langsung beradaptasi dengan baik dan menjadi playmaker andalan. Selama dua musim (1980–1982), ia tampil 76 kali dan mencetak 15 gol, membantu Bianconeri meraih gelar Serie A pada 1980/81 dan 1981/82.
Prestasi Brady di Arsenal:
1 Piala FA (1978/79)
2 kali PFA Team of the Year (1978/79, 1979/80)
Prestasi Brady di Juventus:
2 gelar Serie A (1980/81, 1981/82)
Brady kemudian melanjutkan karier di Italia bersama Sampdoria, Inter Milan, dan Ascoli sebelum kembali ke Inggris untuk bermain di West Ham United, lalu pensiun pada 1990. Ia dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah membela Arsenal dan Juventus.
7. Nicklas Bendtner

Nicklas Bendtner memulai karier profesionalnya di Arsenal pada 2005 setelah bergabung dari akademi klub. Striker asal Denmark ini membela The Gunners hingga 2014, meski sempat dipinjamkan ke beberapa klub seperti Birmingham City, Sunderland, dan Juventus. Selama berseragam Arsenal, Bendtner tampil 171 kali dan mencetak 45 gol di semua kompetisi. Ia dikenal sebagai penyerang dengan postur tinggi dan kemampuan duel udara yang baik, meski kariernya kerap diwarnai kontroversi.
Pada musim 2012/13, Bendtner dipinjamkan Arsenal ke Juventus selama satu musim. Namun, ia hanya tampil 11 kali tanpa mencetak gol, sebagian besar sebagai pemain pengganti. Meski kontribusinya minim, ia tetap menjadi bagian dari skuad Juventus yang meraih gelar Serie A 2012/13.
Prestasi Bendtner di Arsenal:
1 Piala FA (2013/14 – meski jarang tampil)
Finalis Liga Champions (2005/06)
Finalis Piala Liga Inggris (2006/07, 2010/11)
Prestasi Bendtner di Juventus:
1 gelar Serie A (2012/13)
Setelah meninggalkan Arsenal, Bendtner melanjutkan karier di Wolfsburg, Nottingham Forest, dan klub asal Denmark, FC Copenhagen, sebelum pensiun pada 2021.