AC Milan Akhirnya Pulang ke Liga Champions

Jakarta, IDN Times - AC Milan akhirnya pulang ke Liga Champions. Mereka mampu finis di posisi dua klasemen Serie A dengan koleksi 79 angka, pasca menang atas Atalanta di giornata pamungkas, Minggu (23/5/2021), dengan skor 2-0.
Sudah seharusnya Milan main di Liga Champions. Sebab, Rossoneri merupakan salah satu tim legendaris Liga Champions yang sudah mengoleksi tujuh gelar juara.
Namun, bencana datang menghampiri mereka di musim 2013/14, saat finis di luar zona Liga Champions. Usai gagal tampil di kompetisi kasta tertinggi Eropa pada musim berikutnya, Milan selalu ditimpa kemalangan. Mereka kerap gagal tembus ke Liga Champions.
Ejekan hingga meme kerap dibuat untuk Milan kalau bicara Liga Champions. Namun, perjuangan Milan pada akhirnya berbuah hasil di musim 2020/21. Mereka akhirnya kembali ke Liga Champions di musim depan.
1. Memang jadi buah manis kerja keras Milan

Milan sukses mengunci tiket ke Liga Champions musim depan berkat penampilan luar biasa sepanjang musim 2020/21. Mereka bahkan sempat diprediksi menjadi juara Serie A 2020/21, gara-gara tidak terkalahkan dalam 15 laga awal.
Namun, akibat kehabisan bensin di pertengahan musim, Milan akhirnya harus lengser dari puncak klasemen, hingga akhirnya direbut rival sekota, Inter Milan. Kendati demikian, Milan bangkit lagi di beberapa giornata jelang akhir musim, terutama di lima laga terakhir.
Dari pekan 34 hingga 38, Milan sukses membukukan empat kemenangan dan sekali imbang. Dua kemenangan terbilang penting karena diraih atas dua rivalnya, Juventus dan Atalanta. Kemenangan ini yang jadi momentum untuk membawa mereka finis sebagai runner-up Serie A.
2. Skuad muda Milan yang mentereng

Di awal musim, Milan diragukan bisa bersaing gara-gara skuad mereka yang terbilang muda. Alih-alih membeli pemain bintang, Milan berinvestasi pada sederet pemain macam Alexis Saelemakers, Brahim Diaz, Theo Hernandez, hingga Rafael Leao.
Nyatanya, investasi ini berbuah manis bagi Milan. Selain mengamankan kondisi keuangannya, yang memang terhantam karena pandemik COVID-19, Milan kerap tampil energik di setiap pertandingan. Darah muda di skuad Milan meledak dan sering bikin kejutan.
Tentunya, Zlatan Ibrahimovic juga tidak boleh dikesampingkan. Selain karena total 15 gol yang dicetak sepanjang Serie A 2020/21, kehadiran Ibrahimovic menjadi katalis, karena mampu menularkan mental juara kepada para pemain muda.
Belum lagi, sejumlah bintang pendukung seperti Hakan Calhanoglu dan Ante Rebic, juga tampil konsisten sepanjang musim. Para pemain senior ini menjelma jadi contoh yang baik, sekaligus pengangkat moral para darah muda. Terutama, ketika Milan sedang terombang-ambing di tengah musim.
3. Perjalanan Milan masih panjang

Tiket Liga Champions di musim depan yang didapat Milan ini juga tak lepas dari tepatnya kebijakan yang diambil manajemen klub. Di sini, peran Paolo Maldini sebagai Direktur Teknik Milan terlihat. Salah satunya dalam upaya mempertahankan Stefano Pioli di kursi pelatih.
Tidak cuma itu, Maldini juga memiliki andil dalam proses perekrutan para pemain muda Milan. Dia juga jadi sosok kunci yang mampu bikin Ibrahimovic mau berseragam Milan lagi. Berkat kebijakannya, Milan jadi tim yang sehat, baik dari segi penampilan maupun finansial.
Namun, Maldini menyebut perjalanan Milan belum usai. Tampil di Liga Champions musim depan jadi awal dari perjalanan yang baru, juga bagian dari proses mengembalikan Milan menuju kejayaan di Italia dan Eropa.
"Ini bukan garis finis buat kami, tapi awal dari pembangunan yang kami lakukan. Kami senang, namun AC Milan harus konsisten tampil di Liga Champions. Jadi, kami bisa bersaing dengan klub lain dari berbagai aspek, termasuk ekonomi," ujar Maldini, dilansir Football Italia.
Selamat datang ke rumahmu AC Milan, yaitu Liga Champions!