Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Performa Persita Tangerang Meningkat pada 2025/2026

ilustrasi sepak bola
ilustrasi sepak bola (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Performa Persita Tangerang meningkat berkat kepemimpinan pelatih Carlos Pena
  • Carlos Pena mengubah aspek fundamental Persita sebelum fokus pada kualitas permainan di lapangan
  • Kekuatan Persita berporos di sektor lapangan tengah dengan perombakan skuad besar-besaran dan satu winger produktif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persita Tangerang mengalami peningkatan performa di Super League Indonesia 2025/2026. Mereka nirkalah dalam 6 pertandingan dengan 5 di antaranya menang beruntun. Ini membuat tim berjuluk Pendekar Cisadane bercokol sebagai runner-up klasemen sementara per 23 Oktober 2025.

Meski kompetisi masih penjang, rapor tersebut menarik perhatian. Persita di bawah kepemimpinan Pelatih Carlos Pena musim ini membuat perbedaan secara perlahan. Sebab, berkaca dari 4 musim sebelumnya, Pendekar Cisadane dominan duduk di papan bawah klasemen akhir Liga Indonesia. Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi peningkatan performa Persita Tangerang di Super League 2025/2026?

1. Performa Persita meningkat berkat tuah Carlos Pena

Carlos Gonzalez Pena berjasa atas peningkatan performa Persita Tangerang di Super League 2025/2026. Ia merupakan pelatih Pendekar Cisadane musim ini. Pria berdarah Spanyol itu cukup sukses menggantikan Fabio Lefundes (Brasil) yang membuat Persita berakhir di peringkat ke-11 klasemen musim lalu.

Nama Carlos Pena sebenarnya tidak asing di Indonesia. Ia sebelumnya melatih dan membawa Persija Jakarta finis di peringkat ke-7 klasemen akhir Liga 1 Indonesia 2024/2025. Boleh dibilang, rapor Pena saat itu tidak terlalu buruk dengan 13 menang, 8 imbang, 9 kalah dalam 30 pertandingan.

Pena diplot sebagai nakhoda Persita Tangerang usai dilepas Persija. Juruk taktik berusia 42 tahun ini lantas menunjukkan magisnya bersama Pendekar Cisadane di Super League 2025/2026. Meski mengawali kompetisi dengan dua kekalahan, Pena lalu membuat Persita seri kontra Madura United serta menang beruntun atas PSM Makassar, Persijap Jepara, Persib Bandung, Semen Padang, dan PSIM Yogyakarta.

2. Carlos Pena mengubah fundamental Persita

Perubahan positif Persita Tangerang di bawah kepelatihan Carlos Pena bukan tanpa sebab. Ini tidak lepas dari keputusan Pena dalam membenahi fundamental klub sebelum taktikal. Artinya, Pena ingin membangun kepercaya diri dan soliditas pemain sebelum fokus meningkatkan kualitas permainan di lapangan.

Pena membuktikannya dengan mencoba menciptakan ruang ganti pemain yang harmonis. "Kami memiliki ruang ganti yang bagus, pemain siap memberikan 100 persen di tiap pertandingan. Kami memiliki mentalitas yang bagus dan saya sangat senang dengan penampilan dan kontribusi semua pemain," tutur Carlos Pena seperti dikutip laman resmi Persita Tangerang.

Demi mendukung terciptanya upaya tersebut, Pena membuka kans seluruh pemain untuk menembus sebelas pemain utama Persita di Super League 2025/2026. Sang pelatih enggan bergantung kepada pilar asing semata dan berupaya menggali potensi dari kedalaman skuad yang ada. Menurut Pena, semua pemain dapat memberikan sumbangsih kepada klub.

"Saya memilih pemain untuk mengawali pertandingan, saya tidak bisa memainkan semua pemain asing, saya juga harus menggunakan pemain U-23 karena aturan di liga. Semua yang ada tim sangat membantu, jadi itu hal terpenting," tambah Carlos Pena.

3. Kekuatan Persita berporos di sektor lapangan tengah

Persita Tangerang melakukan perombakan skuad besar-besaran pada era kepelatihan Carlos Pena. Mereka mendatangkan lebih dari sepuluh pemain guna mengarungi Super League 2025/2026. Kemudian, mereka juga mengeluarkan 17 pemain.

Persita tidak banyak melakukan perubahan di barisan pertahanan. Mereka masih mengandalkan beberapa bek pilihan musim lalu, seperti Javlon Guseynov, Tamirlan Kozubaev, Muhammad Toha, dan Mario Jardel. Persita memberi kepercayaan kepada Igor Rodrigues, kiper yang kebobolan 33 gol di Liga 1 Indonesia 2024/2025.

Namun, semua hal tersebut tidak menjadi masalah dengan keputusan Carlos Pena merombak sektor lapangan tengah Persita. Keputusan itu justru menjadi sumber kekuatan Pendekar Cisadane dalam menyongsong Super League 2025/2026. Ini adalah salah satu kunci keberhasilan Pena mendongkrak performa Persita.

Persita sebenarnya mendatangkan satu gelandang asing saja musim ini, Pablo Ganet. Pemain berpaspor Guinea Ekuatorial itu untungnya menyatukan visi permainan dengan cepat bersama dua gelandang lama Persita, Eber Bessa dan Bae Sin Young. Determinasi mereka menjadi penyeimbang antara lini belakang dan lini depan Pendekar Cisadane.

Faktor itu tegas setelah ketiga pemain tadi membukukan rapor impresif di Super League 2025/2026. Sebagai pemain baru, kontribusi Ganet terkonversi lewat 2 gol dari 8 pertandingan (594 menit) untuk Persita Tangerang. Sementara itu, Eber Bessa mengemas 2 gol dari 8 laga. Sedangkan, Bae Sin Young menyumbang 1 gol dari 8 laga.

4. Persita beruntung memiliki satu winger produktif

Lini serang Persita Tangerang ikut merasakan tuah Pablo Ganet, Eber Bessa, dan Bae Sin Young di sektor gelandang. Ini membuat Pendekar Cisadane tidak hanya bergantung kepada ujung tombak untuk mencetak gol. Kepiawaian Pablo, Eber, dan Bae sebagai penyuplai bola ke lini depan adalah kunci skema permainan Persita di bawah kepelatihan Carlos Pena.

Persita memiliki senjata lain untuk mempertajam sektor penyerangan di Super League 2025/2026. Mereka terbantu dengan determinasi Rayco Rodriguez di sayap kiri. Sebab, winger asal Spanyol itu menjadi juru gedor andalan Pendekar Cisadane dengan 2 gol dan 3 assist dalam 8 laga. Tuah terbaru Rayco terlihat usai menjadi bintang kemenangan atas PSIM Yogyakarta 4-0 lewat sumbangsih brace dan sebiji assist pada Jumat (17/10/2025).

Rayco Rodriguez tidak bekerja sendiri di lini serang Persita. Ia terbantu Aleksa Andrejic. Hanya saja, peran Andrejic sebagai ujung tombak belum maksimal dengan 2 gol dan 1 assist dalam 8 laga. Ini adalah pekerjaan rumah bagi Persita. Apalagi, Pendekar Cisadane masih memiliki dua striker asing yang belum mencetak gol musim ini, Matheus Alves (Brasil) dan Dejan Racic (Montenegro).

Persita Tangerang boleh dikatakan masih jauh dari kata sempurna mengingat Super League 2025/2026 baru berjalan sembilan pertandingan per 23 Oktober 2025. Skuad besutan Carlos Pena kini diadang ujian untuk menjaga konsistensi performa. Mampukah mereka setidaknya bersaing di papan atas klasemen hingga paruh musim?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

5 Tim yang Menang Besar pada Matchday Ke-3 UCL 2025/2026

23 Okt 2025, 12:34 WIBSport