Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi dengan Karier Santiago Gimenez di AC Milan?

ilustrasi San Siro.jpg
ilustrasi San Siro (pixabay.com/tlemens)
Intinya sih...
  • Santiago Gimenez tumpul di lini depan setelah nirgol dalam sembilan pertandingan Serie A 2025/2026.
  • Gimenez tidak cocok dengan gaya permainan Allegri yang mengandalkan formasi 3-5-2 dan lebih memerankan peran nomor 9 klasik.
  • Allegri tidak memprioritaskan Gimenez sebagai pemain kunci di lini depan karena ketidakcocokan gaya bermain dan cedera engkel yang dialami.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Santiago Gimenez tengah berada dalam masa-masa sulit usai masa depannya bersama AC Milan terancam. Hal tersebut tidak lepas dari buruknya performa pemain asal Meksiko itu yang belum mencetak gol dalam sembilan pertandingan Serie A Italia 2025/2026. Posisinya makin terancam usai menderita cedera engkel dan masa pemulihan cukup lama setelah operasi. Sebab, para penyerang AC Milan lainnya, seperti Christian Pulisic, Christopher Nkunku, dan Rafael Leao, perlahan menemukan ketajamannya.

Situasi Gimenez makin terancam setelah AC Milan mendatangkan Niclas Fullkrug dari West Ham United dengan status pinjaman pada Januari 2026. Menurut AS, I Rossoneri berniat menjual Gimenez demi mendapat suntikan dana untuk belanja pemain lain. Lantas, apa yang terjadi dengan karier Gimenez bersama AC Milan?

1. Tumpul di lini depan usai nirgol pada paruh pertama Serie A 2025/2026

Santiago Gimenez didatangkan AC Milan dari Feyenoord Rotterdam pada Januari 2025. Ia kala itu dinilai sebagai salah satu striker tajam di Eropa usai mencetak 65 gol dalam 105 pertandingan di semua kompetisi bersama Feyenoord pada Agustus 2022--Januari 2025. Gimenez diharapkan mampu menambah ketajaman lini depan I Rossoneri setelah dua striker lainnya, Tammy Abraham dan Luka Jovic, tampil inkonsisten.

Awalnya, Gimenez mampu bermain impresif dengan mencetak 2 gol dalam 2 laga pertamanya di Serie A pada pekan ke-24 dan 25 2024/2025. Ia bahkan membobol gawang mantan klubnya, Feyenoord, saat AC Milan imbang 1-1 pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2024/2025. Gimenez mampu mencetak 6 gol dan 3 assist dalam 19 laga di semua kompetisi pada paruh kedua 2024/2025.

Namun, nasibnya langsung berubah ketika Massimiliano Allegri ditunjuk melatih AC Milan pada musim panas 2025. Gimenez kesulitan beradaptasi dengan pendekatan taktik Allegri yang lebih pragmatis, bertahan, dan mengincar serangan balik. Alhasil, ia belum menorehkan gol dalam sembilan penampilan di Serie A pada paruh pertama 2025/2026. Gimenez baru mencetak satu gol dan assist pada babak pertama dan kedua Coppa Italia 2025/2026.

2. Tidak cocok dengan gaya permainan Allegri yang mengandalkan formasi 3-5-2

Santiago Gimenez terbiasa menjalani peran sebagai solo striker ketika masih membela Feyenoord pada Agustus 2022--Januari 2025. Feyenoord asuhan Arne Slot lebih sering menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan menempatkan dirinya sebagai pusat permainan di lini depan. Namun, Gimenez memerankan peran yang berbeda di AC Milan.

I Rossoneri asuhan Massimiliano Allegri memainkan skema 3-5-2 dengan Gimenez berduet dengan penyerang lain, seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan Christopher Nkunku. Ketiga rekannya itu memiliki karakter mobilitas tinggi, kecepatan, dan kerap kali berpindah-pindah posisi. Sementara itu, Gimenez tipe striker nomor 9 klasik yang lebih sering bergerak di area kotak penalti dan bergantung dengan umpan-umpan matang dari rekan-rekan setim. Gaya bermainnya tidak cocok dengan skema AC Milan yang menuntut para pemainnya aktif menjemput bola, menusuk dari sayap, dan memanfaatkan ruang.

3. Massimiliano Allegri tidak memprioritaskan Gimenez sebagai pemain kunci

Ketidakcocokan gaya bermain menjadi salah satu alasan Massimiliano Allegri tidak memprioritaskan Santiago Gimenez sebagai pemain kunci di lini depan. Terlebih lagi, sang pemain kerap kali gagal memaksimalkan peluang mencetak gol. Di sisi lain, Allegri menuntut para pemainnya di lini depan untuk tampil tajam agar bisa bersaing di papan atas Serie A 2025/2026.

Situasi Gimenez makin kompleks setelah menderita cedera engkel dan harus menjalani operasi. Masa pemulihannya membutuhkan waktu lebih lama. Sementara itu, Allegri lebih sering mengandalkan Christian Pulisic, Christopher Nkunku, dan Rafael Leao di lini depan secara bergantian. Mereka tampil cukup impresif terutama Pulisic yang mencetak 7 gol dalam 10 laga Serie A pada paruh pertama 2025/2026. Ditambah lagi, Niclas Fullkrug akan segara hadir untuk menambah kekuatan lini depan AC Milan pada Januari 2026.

Dengan kondisi seperti ini, karier Santiago Gimenez bersama AC Milan berada di ujung tanduk. Ia gagal memenuhi harapan fans dan manajemen untuk tampil tajam secara konsisten pada paruh pertama 2025/2026. Gimenez juga kesulitan mencari klub baru akibat cedera engkel. Padahal, ia pernah disebut-sebut punya prospek menjanjikan untuk menjadi bintang sepak bola Eropa setelah tampil tajam bersama Feyenoord.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

11 Pembalap yang Memimpin Balapan di MotoGP 2025, Punya Asa Menang

31 Des 2025, 11:52 WIBSport