Jakarta, IDN Times - Sriwijaya FC saat ini tengah mencari investor baru untuk menopang finansial klub. Dari sekian banyak nama yang ada, Atta Halilintar jadi salah satu yang paling potensial.
Akan tetapi, Presiden Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, memaparkan bahwa negosiasi dengan Atta berjalan alot. Ada satu hal yang membuat negosiasi dengan Atta ini lamban, salah satunya perkara kepemilikan saham.
Hendri mengaku, negosiasi dengan Atta memang sudah terjadi. Namun, Atta meminta jadi pemilik saham mayoritas. Hal inilah yang agak sulit dipenuhi oleh manajemen Sriwijaya FC, lantaran manajemen masih ingin jadi pemilik saham dominan.
Di sisi lain, Sriwijaya hanya menjanjikan Atta bisa memiliki saham sebesar 30 persen di Sriwijaya. Di titik inilah, negosiasi Atta dan manajemen Sriwijaya sedikit mengalami kebuntuan.
"Atta sudah mengerucut ya. Tetapi mengerucutnya itu agak berat. Dia meminta (saham) dominan. Sriwijaya FC mau kasih dia sekitar 30 persen. Itu berapa? Nah itu kami yang belum bisa menentukan berapa angka 30 persen, konversinya jadi duit berapa," ujar Hendri di Hotel Raffles, Sabtu (29/5/2021).
Alhasil, karena buntunya negosiasi dengan Atta ini, Hendri mencari alternatif. Ada satu nama lagi yang mencuat ke permukaan. Ia adalah Yusuf Mansyur. Da'i kondang ini memang pernah terlibat juga dalam bisnis sepak bola.
"Kami juga mengobrol dengan Ustaz Yusuf Mansur. Soal jadi atau enggak jadi (Atta atau Yusuf Mansur) ya nanti waktu yang menjawab," ujar Hendri.
Selain Sriwijaya, nama Atta juga ternyata dilirik oleh kontestan klub Liga 2 yang lain, yaitu PSPS Riau. Atta sendiri memang orang asli Riau, dan pemilik PSPS Riau yang baru dari Malaysia, Norizam Tukiman, berniat untuk mengajak Atta berkolaborasi.
Hendri pun mengaku tahu informasi ini. Ia pun menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Atta, apakah mau memilih PSPS atau mau menerima tawaran slot saham 30 persen dari Sriwijaya FC.
"Iya kami sudah mendengar (Atta dilirik PSPS). Itu biasa di sepak bola. Yang pasti Atta Halilintar maunya saham mayoritas, sementara Sriwijaya FC hanya bisa 30 persen," ujar Hendri.