Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beban Berat Kluivert di Timnas: Menangkan Hati Fans

Pengumuman Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia (Dokumentasi PSSI)

Jakarta, IDN Times - Racikan Patrick Kluivert bersama Alex Pastoor dan Denny Landzaat di Timnas Indonesia tentunya sangat dinantikan. Duel melawan Australia dan Bahrain pada 20 serta 25 Maret 2025, menjadi momen pembuktian mereka terhadap fans sepak bola Indonesia.

Ya, kedatangan Kluivert ke kursi pelatih Timnas memang diiringi dinamika yang tak baik. Banyak penolakan yang muncul dari fans.

Saat masih belum diumumkan saja, sudah banyak kampanye penolakan yang dilancarkan fans karena mendukung Shin Tae Yong. Namun, Kluivert sudah menjadi pelatih Timnas sekarang. Artinya, keputusan definitif telah diambil dan sudah tentu harus disikapi dengan dukungan.

Eks pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar, menyatakan saat ini peran publik sudah semestinya memberikan masukan, sambil mendukung dengan cara yang positif. Sebab, dari pandangannya, Kluivert belum bekerja dan sudah seharusnya diberi kesempatan.

"Pastinya ada perhitungan dari federasi. Memang, keputusannya tak populer. Tapi, kan sudah diambil. Sekarang, bagaimana caranya kita kawal, biarkan dia bekerja dulu," ujar pelatih PSMS Medan tersebut dalam program Locker Room by IDN Times.

1. Harus bisa buktikan diri

Nil berharap permainan ofensif dan menghibur bisa muncul dari racikan Kluivert bersama Pastoor dan Landzaat. Sebab, dengan cara seperti itu, hati fans bisa saja melunak.

Tapi, Nil juga mengingatkan agar Kluivert tak lupa untuk tak membuat Timnas jadi bulan-bulanan di kandang Australia. Setidaknya, menurut dia, Timnas bisa mencuri satu poin.

"Ya, kita berharap kombinasi ini memberikan suatu hasil, permainan, taktikal yang bikin kita bangga dan puas. Itu yang harus disikapi dan percayai," kata Nil.

2. Biarkan Kluivert bekerja

Sejumlah testimoni buruk mengenai Kluivert beredar dalam empat hari terakhir. Publik mengorek bagaimana rekam jejak Kluivert lewat jejak digital yang ditinggalkannya.

Bahkan, ada ulasan yang membingungkan dari akun media olahraga Curacao di media sosial X. Mereka menyebut Kluivert sebagai "teroris sepak bola" dan sempat memainkan gelandang bertahan menjadi striker.

Terkait ini, Nil merasa Kluivert pasti punya pertimbangan tersendiri. Makanya, dia berharap fans bisa membiarkan Kluivert bekerja dulu, demi membuktikan diri.

"Memang, keputusannya tak populer. Tapi, kan sudah diambil. Sekarang, bagaimana caranya kita kawal, biarkan dia bekerja dulu," ujar pelatih PSMS Medan tersebut.

3. Bebannya berat

Nil sempat menangani Timnas di periode 2012. Kondisinya tak ideal kala itu. Sebab, Nil melatih ketika PSSI dilanda dualisme. Suporter banyak yang meragukan kapasitasnya, ketika menyiapkan Timnas ke Piala AFF 2012.

Tak cuma itu, pilihan Nil akan pemain untuk Timnas juga sangat terbatas. Sebab, dia tak bisa menggunakan pemain-pemain bintang yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) saat itu.

Situasi Kluivert tak beda jauh. Dia diragukan, dan terjadi polarisasi dalam media sosial akan kehadirannya di kursi kepelatihan Timnas. Maka dari itu, menurut Nil, Kluivert harus membuktikan diri demi bisa memenangkan hati fans.

"Kan luar biasa pekerjaan STY, bisa mengangkat peringkat Indonesia 50 tingkat. Memang keputusan yang tak populer, tapi federasi saya yakin sudah mempertimbangkannya. Tugas Kluivert berat, karena harus menjaga ekspektasi fans. Minimal keyakinan masyarakat itu sama dengan STY, jangan turun. Berat itu," kata Nil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us