Beda Nasib Thiago Motta dan Bologna pada 2024/2025

- Bologna finis kelima di Serie A 2023/2024, lolos ke Liga Champions.
- Thiago Motta hengkang ke Juventus setelah sukses bersama Bologna.
- Juventus pecat Thiago Motta karena performa buruk, digantikan oleh Igor Tudor.
Musim 2023/2024 menjadi salah satu periode terbaik dalam sejarah Bologna. Dinahkodai Thiago Motta, mereka finis di peringkat kelima Serie A Italia dengan meraih 68 poin, berjarak 1 poin dengan Atalanta di peringkat keempat. Hasil tersebut sekaligus membawa klub berjuluk I Rossoblu tersebut untuk pertama kalinya tampil di Liga Champions Eropa pada 2024/2025.
Namun, keberhasilan tersebut memaksa Bologna harus kehilangan Motta. Pelatih asal Italia tersebut memilih hengkang dan menerima tawaran Juventus. I Rossoblu kemudian menunjuk Vincenzo Italiano sebagai penggantinya.
Seiring berjalannya waktu, setelah meraih kesuksesan bersama-sama, Motta dan Bologna mengalami nasib yang berbeda pada 2024/2025. Motta mengalami nasib buruk setelah dipecat oleh Juventus. Di sisi lain, Bologna melaju kencang di Serie A dan bertengger di peringkat keempat klasemen sementara per 25 Maret 2025.
1. Thiago Motta menorehkan pencapaian gemilang selama 2 musim melatih Bologna
Bologna menunjukkan perkembangan yang signifikan di bawah asuhan Thiago Motta. Memulai tugasnya pada September 2022, sang juru taktik membawa I Rossoblu bangkit dan finis di peringkat kesembilan di Serie A 2022/2023. Pasalnya, Bologna tak mampu menembus peringkat sepuluh besar selama 3 musim sebelumnya.
Motta membawa Bologna terbang tinggi pada musim kedua masa kepelatihannya. Meski sempat mengalami kesulitan pada awal musim, I Rossoblu menunjukkan tren positif dan mengakhiri Serie A 2023/2024 di peringkat kelima. Pencapaian tersebut sekaligus mengakhiri kegagalan mereka menembus posisi lima besar kasta teratas sepak bola Italia sejak 1971.
Tak hanya performa secara tim, Motta juga mampu membuat sejumlah pemainnya menemukan sentuhan terbaik mereka. Salah satu pemain Bologna yang tampil moncer di bawah asuhan Motta ialah Joshua Zirkzee. Setelah terbuang dari Bayern Munich, pemain asal Belanda tersebut bangkit dan menjadi top skor Bologna di Serie A 2023/2024 dengan torehan sebelas gol.
2. Bologna ditinggal Thiago Motta dan beberapa pemain penting pada musim panas 2024
Pencapaian gemilang Bologna pada 2023/2024 harus dibayar mahal. Mereka kehilangan Thiago Motta yang memilih pergi ke Juventus. Ia datang untuk mengisi pos yang ditinggalkan oleh Massimiliano Allegri.
Tak lama setelah Motta pergi, manajemen I Rossoblu langsung mendapatkan penggantinya. Vincenzo Italiano menerima tawaran Bologna dan sepakat untuk menandatangani kontrak berdurasi 2 musim hingga 2026 mendatang. Sebelumnya, ia mengarsiteki Fiorentina selama 3 musim.
Tak hanya kehilangan pelatih, Bologna juga kehilangan beberapa pemain pentingnya pada musim panas 2024. Mesin gol utama, Joshua Zirkzee, memutuskan untuk hengkang setelah ditebus mahal oleh Manchester United. Selain itu, ada juga Riccardo Calafiori yang direkrut Arsenal setelah tampil gemilang bersama Bologna dan Timnas Italia.
3. Ketika Thiago Motta dipecat Juventus, Bologna melaju kencang di Serie A 2024/2025
Kedatangan Thiago Motta diharapkan mampu mendongkrak prestasi Juventus. Sayangnya, sang pelatih dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Kegagalan di beberapa ajang dan keterpurukan di Serie A 2024/2025 kemudian membuat manajemen Bianconeri memutuskan untuk memecat Motta pada 23 Maret 2025. Igor Tudor kemudian dipilih untuk menggantikan Motta.
Bersama Motta pada 2024/2025, Juventus terancam gagal meraih satu trofi pun. Mereka telah tersingkir di Liga Champions, Supercoppa Italiana, dan Coppa Italia. Kans yang mereka miliki untuk menjuarai Serie A juga cukup kecil lantaran performa inkonsisten hingga kesulitan menembus peringkat tiga besar.
Di sisi lain, meski kehilangan Motta dan beberapa pemain inti, Bologna menunjukkan performa yang makin meyakinkan pada 2024/2025. Vincenzo Italiano sebagai juru taktik berpotensi membawa I Rossoblu mencatatkan prestasi yang lebih baik di Serie A dibanding apa yang telah dicapai Motta. Hingga pekan ke-29 atau per 25 Maret 2025, Bologna bertengger di peringkat keempat dengan torehan 53 poin, berjarak 5 poin dari Atalanta di peringkat ketiga.
Performa apik Bologna di Serie A musim ini tak diraih dengan mudah. Mereka sempat kesulitan dan hanya meraih 1 kemenangan dari 8 laga pertama. Namun, sang pelatih mampu membangkitkan mental anak asuhnya pada laga-laga berikutnya. Menjelang akhir musim, penampilan I Rossoblu bahkan semakin menjanjikan dan sempat membantai Lazio dengan skor 5-0 pada pekan ke-29.
Kiprah Thiago Motta sebagai manajer Juventus berakhir pahit. Masa baktinya untuk Bianconeri bahkan belum genap 1 tahun. Dari total 42 laga bersama Motta, Dušan Vlahović dan kolega mencatatkan 18 kemenangan, 16 keimbangan, dan 8 sisanya berakhir dengan kekelahan.