Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mantan Pemain yang Jadi Pelatih Juventus Sejak 2000

ilustrasi logo Juventus (pixabay.com/jorono)

Juventus resmi memecat Thiago Motta dari kursi kepelatihan setelah rangkaian performa buruk sepanjang 2024/2025. Di bawah arahan Motta, Juventus masih tertahan di urutan kelima klasemen hingga pekan ke-29 Serie A Italia. La Vecchia Signora juga secara mengejutkan disingkirkan Empoli pada perempat final Coppa Italia serta PSV Eindhoven pada playoff Liga Champions Eropa.

Juventus lantas menunjunk Igor Tudor sebagai pengganti Motta. Pelatih asal Kroasia itu bukanlah sosok yang asing bagi para penggemar Juventus. Pasalnya, Tudor pernah membela La Vecchia Signora ketika masih aktif sebagai pemain.

Juventus terbilang cukup sering memercayakan posisi pelatih kepada mantan pemain mereka. Termasuk Tudor, berikut lima mantan pemain Juventus yang ditunjuk jadi pelatih sejak 2000.

1. Didier Deschamps bawa Juventus promosi ke Serie A Italia

Juventus terkena skandal Calciopoli pada 2006 yang membuat mereka diturunkan ke Serie B Italia. Skandal itu membuat Fabio Capello mundur dari posisi pelatih. La Vecchia Signora kemudian menunjuk Didier Deschamps sebagai pelatih untuk membawa Juventus kembali naik ke Serie A.

Deschamps cukup beruntung karena banyak pemain top Juventus, seperti Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, David Trezeguet, Mauro Camoranesi, hingga Alessandro Del Piero, masih bertahan. Dengan skuad yang cukup mewah, Deschamps sukses membawa Juventus menjuarai Serie B sekaligus promosi ke Serie A. Namun, Deschamps memutuskan untuk mundur setelahnya.

Deschamps pernah membela Juventus sebagai pemain pada 1994--1999. Selama periode tersebut, Deschamps sukses membawa La Vecchia Signora meraih 3 gelar juara Serie A, 1 Coppa Italia, serta 1 Liga Champions. Kerja samanya di lini tengah bersama Antonio Conte, Zinedine Zidane, dan Edgard Davids begitu ditakuti saat itu.

2. Ciro Ferrara tak sampai semusim menjadi pelatih Juventus

Ciro Ferrara awalnya ditunjuk sebagai pelatih sementara Juventus pada pertengahan musim 2008/2009 sebagai pengganti Claudio Ranieiri. Ferrara menunjukkan performa apik dengan membawa Juventus finis kedua di Serie A. Ia pun lantas dipermanenkan oleh La Vecchia Signora untuk menghadapi musim 2009/2010.

Sayang, musim penuh pertamanya justru berakhir tragis bagi Ferrara. Ia dipecat bahkan sebelum musim berakhir. Juventus saat itu tertahan di peringkat keenam klasemen Serie A dan telah gugur dari Liga Champions. Posisinya kemudian digantikan Alberto Zaccheroni.

Karier Ferrara yang begitu singkat sebagai pelatih berbanding terbalik ketika masih aktif sebagai pemain. Ferrara yang berposisi sebagai bek tengah mengabdi selama 11 musim bersama Juventus pada 1994--2005. Tim asal Turin tersebut juga merupakan tim terakhir yang dibela Ferrara sebelum memutuskan pensiun.

3. Antonio Conte membuat Juventus kembali merajai Serie A Italia

Antonio Conte ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada 2011 menggantikan Luigi Delneri. Conte merupakan pelatih yang membawa Juventus kembali mendominasi Serie A setelah skandal Calciopoli. Pada musim pertamanya, ia membawa Juventus menjuarai Serie A tanpa menelan kekalahan.

Conte kembali membawa Juventus sebagai kampiun Serie A dalam dua musim berikutnya. Conte meninggalkan Juventus pada 2014 karena menerima tawaran untuk melatih Timnas Italia. Sepeninggal Conte, Juventus melanjutkan dominasinya di Serie A bersama Massimiliano Allegri.

Conte tak hanya sukses sebagai pelatih, ia juga bergelimang trofi ketika masih aktif sebagai pemain. Membela Juventus pada 1991--2004, Conte membawa La Vecchia Signora meraih 5 gelar juara Serie A, 1 Coppa Italia, 1 Piala UEFA, serta 1 Liga Champions. Conte bahkan pernah menjabat sebagai kapten pada 1996--2001.

4. Andrea Pirlo tak terlalu sukses sebagai pelatih Juventus

Andrea Pirlo merupakan salah satu pemain asuhan Conte yang membawa Juventus berjaya di Serie A. Pirlo awalnya cukup diragukan ketika pertama kali bergabung dengan Juventus dari AC Milan pada 2011 karena usianya yang sudah tak lagi muda. Pirlo lantas menjawab keraguan tersebut dengan 4 gelar juara Serie A dan 1 Coppa Italia sebelum hengkang dari Turin pada 2015.

Sayang, kesuksesan Pirlo sebagai pemain tak berlanjut ketika bertukar peran sebagai pelatih. Pirlo didapuk sebagai pelatih Juventus pada 2020 menggantikan Maurizzio Sarri. Pirlo hanya mampu membawa Juventus finis di peringkat keempat Serie A, sekaligus mengakhiri dominasi mereka setelah sembilan musim. Prilo dipecat pada akhir musim, meski membawa Juventus menjadi kampiun Coppa Italia.

5. Igor Tudor gantikan posisi Thiago Motta

Igor Tudor resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Juventus menggantikan Thiaggo Motta. Tudor sebelumnya pernah menjabat sebagai asisten pelatih Juventus ketika masih dipegang Andrea Pirlo. Tudor diharapkan mampu membawa Juventus untuk setidaknya mendapat satu tiket ke Liga Champions musim depan.

Pengalaman Tudor sebagai pelatih terbilang sudah cukup panjang. Ia pernah membela beberapa tim Serie A, seperti Udinese, Hellas Verona, dan Lazio. Namun, Tudor bukanlah pelatih yang bergelimang trofi. Satu-satunya trofi yang ia raih sebagai pelatih adalah Piala Krosia bersama Hajduk Split pada 2012/2013.

Tudor merupakan pemain belakang yang cukup solid selama membela Juventus pada 1998--2007. Selama periode tersebut, Tudor membawa Juventus merengkuh 2 gelar juara Serie A serta 1 Coppa Italia. Tudor juga merupakan salah satu pemain yang masih bertahan ketika Juventus terdegradasi ke Serie B.

Juventus telah menunjuk lima mantan pemain sebagai pelatih sejak 2000. Antonio Conte menjadi yang paling sukses dengan raihan tiga gelar juara Serie A. Lantas, mampukah Igor Tudor mengembalikkan kejayaan Juventus yang sudah cukup lama hilang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us