Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Curhat Zahra Muzdalifah: Susah Berkembang di Negeri Sendiri

Pemain Timnas Putri Indonesia Zahra Muzdalifah (ketiga kiri) menggiring bola melewati sejumlah pemain Akademi Persib Putri dalam pertandingan uji coba di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (13/1/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Bintang Timnas wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah, buka-bukaan soal keputusannya main di luar negeri. Zahra mengaku harus merantau karena susah berkembang di Indonesia.

Kompetisi sepak bola wanita yang mati suri, menurut Zahra, membuatnya kesulitan buat berkembang. Maka dari itu, Zahra mau menerima tantangan main di luar negeri.

"Tidak ada kompetisi sepak bola wanita di negara saya (Indonesia). Bagaimana saya bisa meningkatkan kemampuan tanpa kompetisi? Tidak ada kompetisi, hanya berlatih dengan pemain pria. Makanya saya mau ke luar negeri," ujar Zahra dalam YouTube WE League Jepang.

1. Sempat main di kompetisi kasta bawah Inggris

Zahra Muzdalifah latihan (instagram.com/zahmuz12)

Zahra sampai rela main di kompetisi wanita kasta bawah Inggris selama empat bulan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuannya. Hingga akhirnya, tawaran gabung ke Cerezo Osaka datang menghampiri.

"Saya mendapatkan pengalaman dari tim dan staf selama empat bulan main di Inggris. Kemudian, agen memberikan kesempatan buat main di Jepang. Cerezo Osaka, kata dia, mau berdiskusi dengan saya," kata Zahra.

2. Tak ragu terima tawaran Cerezo

Tawaran dari Cerezo Osaka tanpa ragu diterima oleh Zahra. Dia menilai sepak bola wanita Jepang sudah jauh lebih berkembang.

Faktanya memang demikian. Sebab, Timnas wanita Jepang merupakan salah satu yang disegani di dunia.

"Ya, ketika dengar Cerezo Osaka, Jepang, kenapa tidak. Itu bagus," ujar Zahra.

3. Pemain wanita pertama di Jepang

Kini, Zahra menjadi pemain Indonesia pertama yang main di Women Empowerment League, kompetisi wanita Jepang. Zahra berharap statusnya tak berhenti begitu saja.

Lebih dari itu, dia ingin keberhasilannya tembus ke Jepang berlanjut dan menjadi stimulus pemain wanita Indonesia lainnya untuk main di luar negeri.

"Saya suka mencetak sejarah pribadi dan buat negara. Saya mau membuka pintu, peluang, bagi masyarakat Indonesia main di luar negeri. Saya yakin sebenarnya banyak orang Indonesia yang bisa main di luar negeri. Tapi, mereka takut keluar dari zona nyamannya," kata Zahra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us