Debat 8 Calon Ketua Umum PSSI di Depan Mata, Ini Profil Mereka!

Calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 akan melakukan debat terbuka terkait dengan visi dan misi apabila terpilih menjadi pucuk pimpinan federasi sepak bola Indonesia pada Kongres PSSI 17 Oktober.
Dikutip Tempo.co, (4/10), penyampaian visi dan misi dengan tajuk “Debat Calon Ketua Umum PSSI 2016-2020” yang digagas oleh PSSI Pers ini akan digelar di SCTV Tower Lantai 8, Jakarta, pada Selasa, 4 Oktober 2016.
Ada 15 posisi yang bakal diperebutkan, yaitu satu posisi ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota Komite Eksekutif (Exco). Khusus untuk calon ketua umum, ada delapan orang yang telah dinyatakan lolos oleh Komite Pemilihan yang dipimpin Agum Gumelar.
Delapan calon tersebut adalah Bernhard Limbong, Erwin Aksa, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Eddy Rumpoko, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Tonny Apriliani, Sarman El Hakim, Djohar Arifin Husein, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Bagaimanakah profil dan sepak terjang para kandidat? Ini rangkumannya!
1. Brigjen TNI Bernhard Limbong.

Brigjen TNI Bernhard Limbong adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang kini masih aktif menjabat Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Darat. Sebagai orang yang telah banyak makan asam-garam kehidupan, Limbong melihat bahwa keberhasilan itu adalah ketika apa yang kita lakukan bermanfaat bagi orang lain.
Pria kelahiran Samosir, 23 Mei 1955 ini, memulai karir kemiliterannya pada tahun 1983. Pengalaman pernah bertugas di Ambon, Bandung, dan Jakarta. Puncak karier militernya, dia dipercayakan memimpin koperasi TNI Angkatan Darat menjadi Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Darat (Ketum INKOPAD).
2. Erwin Aksa.

CEO Bosowa Group Erwin Aksa resmi mendaftar sebagai sebagai calon ketua umum PSSI di gedung sekretariat Komite Pemilihan (KP) kongres PSSI, Gedung Pepabri Jakarta Pusat. Mantan kapten PSM Makassar era 80-an itu mengapresiasi pengurus PSSI pusat lantaran mengabulkan permintaan manajemen Juku Eja menjadi tuan rumah dalam kongres tersebut.
3. Edy Rahmayadi.

Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi adalah pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961. Dia seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang ditugaskan menjadi Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang telah menjadi KSAD.
Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, lulusan Akademi Militer tahun 1985 dan berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan.
4. Eddy Rumpoko.

Selama hampir 4 tahun menjabat sebagai walikota Batu kawasan wisata yang tersohor di daerah Jawa Timur, Eddy Rumpoko menorehkan tinta-tinta prestasinya dalam kancah dunia politik. Prestasi pria asal kota Manado, Sulawesi Utara ini cukup diacungi jempol.
Dalam kepemimpinannya, pembangunan baik infrastruktur maupun non infrastruktur terus diperbaiki dan dikembangkan agar kota Batu menjadi lebih baik dan rakyatnya sejahtera.
5. Moeldoko.

Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko adalah pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957. Dia menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Sidang Paripurna DPR-RI pada tanggal 27 Agustus 2013 menyetujui jenderal asal Kediri tersebut sebagai Panglima TNI baru pengganti Laksamana Agus Suhartono. Dia adalah KSAD terpendek dalam sejarah militer di Indonesia seiring pengangkatan dirinya sebagai panglima.
6. La Nyalla Mattalitti.

La Nyalla Mattalitti adalah administrator sepak bola Indonesia yang menjabat sebagai ketua umum PSSI-KPSI periode 2012 hingga 2016. Dia terpilih pada tanggal 18 Maret 2012, menggantikan Djohar Arifin Husin melalui kongres luar biasa yang diprakarsai oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, namun setelah KPSI melebur dengan PSSI dia diangkat menjadi Wakil Ketua PSSI menggantikan Farid Rahman Periode 2013 - 2015.
7. Djohar Arifin Husin.

Prof. Djohar Arifin Husin lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Indonesia, pada tanggal 13 September 1950. Pria 66 tahun ini adalah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 9 Juli 2011 untuk periode 2011—2015 menggantikan Nurdin Halid.
Sebelumnya dia pernah menjabat Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia di bawah pimpinan Agum Gumelar dan Pengurus Daerah PSSI Sumatera Utara. Selain itu juga aktif sebagai guru besar di Universitas Islam Sumatera Utara dan staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia.
8. Kurniawan Dwi Yulianto.

Kurniawan Dwi Yulianto adalah seorang pesepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang dimiliki Indonesia. Terakhir dia bermain untuk Persela Lamongan di Indonesia Super League. Sekarang pada tahun 2010 Kurniawan Dwi Yulianto mencoba peruntungannya bermain untuk klub kebanggaan masyarakat Medan yaitu the killer PSMS Medan di kasta divisi utama.
Biasa bermain sebagai striker, Kurniawan adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa. Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss akibat masalah dengan PSSI.
Siapakah kandidat yang akan unggul dalam debat seru ini?