Di antara Luis Milla dan Shin Tae-yong, Sebaiknya Pilih Siapa?
Jakarta, IDN Times - Pemecatan Simon McMenemy dari kursi pelatih kepala Timnas Indonesia langsung memunculkan sederet rumor hangat. Dua nama pelatih asing, Luis Milla dan Shin Tae-yong, diapungkan sebagai suksesor Simon.
Di antara keduanya, siapa yang dirasa lebih cocok sebagai pelatih Timnas Indonesia?
1. Luis Milla punya reputasi di Indonesia dan kita semua tahu itu
Sosok Luis Milla adalah sosok yang selama ini dirasa begitu melekat bagi Timnas Indonesia. Pelatih berusia 53 tahun ini datang dan menanamkan pola main yang sejatinya cukup oke bersama Timnas Indonesia.
Sayang, ia pergi ketika tim sedang berproses menuju ke arah yang lebih baik. Konon, persoalan gaji dan kontrak yang belum jelas jadi alasan kenapa eks pelatih Timnas Spanyol U-21 itu hengkang dari Tanah Air.
Lagipula, bersama Timnas U-22, Milla sempat jadi juara tiga SEA Games 2017 dan membawa pulang medali perunggu. Dengan karakter pemain yang sudah dikenal dan suasana sepakbola Indonesia yang sudah dipahaminya, apakah ini saatnya menyambut kembali Luis Milla?
2. Shin Tae-yong punya pengalaman di level Piala Dunia
Nama kedua adalah mantan pelatih Timnas Korea Selatan, Shin Tae-yong. Ia menakhodai Negeri Ginseng di Piala Dunia 2018 lalu dan punya raihan menarik di Piala Dunia Rusia tersebut. Di laga pamungkas penyisihan grup, ia membawa Son Heung-min dan kolega menang 2-0 atas Jerman dan memulangkan juara bertahan dengan rasa malu.
Berusia 4 tahun lebih muda dari Milla, Tae-yong kabarnya merupakan rekomendasi khusus dari Ketua Umum PSSI, Iwan Bule. Masalahnya, Tae-yong belum mengenal karakteritik pemain Indonesia dan butuh waktu lebih untuk melakukan riset terkait pemain-pemain Garuda.
3. Simon dipecat sebelum kontraknya berakhir 2020 nanti
Simon McMenemy resmi diberhentikan tugasnya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia per Rabu (6/11) siang ini. Pelatih asal Skotlandia ini dianggap gagal mengangkat performa Indonesia yang jadi bulan-bulanan lawannya di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sejatinya, eks pelatih Bhayangkara FC ini dikontrak sampai 2020 mendatang namun nasib memaksa kontraknya diakhiri lebih cepat di pengujung tahun 2019 ini.
