Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dockers Derby, Sebenar-benarnya Derby London yang Kerap Makan Korban

Telegraph.co.uk

Kebayang gak seandainya Persija dan Persib berasal dari satu kota? Rivalitas di dalam lapangan berbumbu drama di luar lapangan akan membuat pertandingan sangat panas. Itulah yang terjadi di London. Ada banyak derby panas yang terjadi di sana.

Namun, jika kalian berpikir kalau derby London terpanas adalah Arsenal vs Tottenham atau Chelsea vs Arsenal, kalian salah besar. Jauh sebelum dua klub itu bertemu untuk pertama kali, ada satu derby yang sangat menyedot perhatian publik. Pertandingan satu kota itu adalah Millwall FC versus West Ham United yang dulu masih bernama Thames Ironworks.

Panasnya pertandingan tak lepas dari tensi antara pendukung Millwall, yaitu Millwall Bushwackers dan fans West Ham. Dua Kelompok suporter ini bahkan tak segan-segan melakukan kekerasan kepada rival. 

Meski kini kedua klub jarang bertemu karena beda kasta, namun rivalitas keduanya masih sangat terasa.

Lantas bagaimana sebenarnya persaingan kedua pendukung mereka?

1. Millwall Bushwacker, pekerja galangan kapal yang berubah jadi kelompok Hooligan

millwallfc.co.uk.

Nama Millwall FC memang tak setenar West Ham United atau klub London lainnya. Satu-satunya prestasi terbaik mereka adalah menjuarai Divisi II pada 1988 dan promosi ke kasta tertinggi. Itu pun mereka hanya bertahan dua tahun. Kini mereka pun berada di kasta kedua liga Inggris.

Daripada prestasi klub, nama fans mereka, Millwall Bushwacker tampaknya lebih tersohor. Millwall Bushwacker yang dulunya bernama F-Troops awalnya adalah sekumpulan pekerja galangan kapal di London. Kini mereka lebih dikenal sebagai salah satu geng Hooligan paling brutal di Inggris. 

Sejarah kekerasan mereka pun bisa dilacak sejak Millwall berdiri. Tak sekadar lemparan berbagai benda ke lapangan, adu fisik pun kerap mereka lakoni.

2. West Ham dan fansnya juga berlatar belakang pekerja industri kapal di London

whufc.com

Sama seperti Millwall yang merupakan kumpulan pekerja di pelabuhan, West Ham United dan fansnya juga begitu. West Ham yang dulunya bernama Thames Ironworks juga adalah klub sepak bola yang diisi oleh pekerja perusahaan kapal sejak tahun 1895. 

Tak kalah brutal dengan fans Millwall, pendukung West Ham juga identik dengan Hooliganisme dan rasisme. Tak hanya saat di kandang, nyali mereka juga tak pernah ciut kala menjalani partai tandang. Salah satunya saat mereka membuat kerusuhan di kandang Real Madrid pada tahun 1980. 

3. Berlatar belakang sama membuat pendukung kedua klub sering berselisih

Telegraph.co.uk

Memiliki pendukung yang sama-sama berasal dari buruh galangan kapal, persaingan keduanya memang bukan cuma urusan sepak bola. Persaingan bisnis juga kerap meningkatkan ketegangan kedua kubu. Terlebih jarak markas kedua klub hanya 3 mil atau kurang dari 4,8 kilometer. Walhasil, pertandingan satu kota yang kemudian disebut "Dockers Derby" ini pun kerap membuat petugas keamanan kewalahan. 

Pada tahun 1910 Millwall sebenarnya pindah ke selatan Sungai Thames. Namun, jarak perpindahan yang tak begitu jauh tetap membuat persaingan kedua kelompok pendukung masih tetap panas. Bahkan setelah kedua klub tak lagi berada di kasta yang sama. 

4. Dockers Derby tahun 2009 jadi yang paling diingat, satu orang tertusuk dadanya

mirror.co.uk

Sejak pertama kali bertemu pada Piala FA di musim 1899-1900, tak terhitung sudah berapa kali pendukung kedua klub terlibat kerusuhan. Salah satu pertemuan terakhir mereka yang berujung pertumpahan darah adalah pada tahun 2009. Saat itu, kedua klub bertemu dalam pertandingan Carabao Cup, 26 Agustus 2009. Fans Millwall yang sudah diingatkan agar tak melakukan away, tetap mendatangi stadion Upton Park, markas Wet Ham.

Dilaporkan The Guardian, seorang pria fans Milwall tertusuk pada dadanya saat berada dalam kerusuhan. Beruntung nyawanya bisa tertolong. 

Pertandingan yang berakhir 3-1 untuk West Ham sendiri diwarnai pelemparan berbagai benda ke lapangan. Selain itu juga terdengar beberapa kali nyanyian rasis. Bahkan, penonton masuk ke dalam lapangan. Kejadian ini sendiri diyakini menjadi salah satu penyebab mengapa Inggris akhirnya kalah dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018. Kerusuhan itu kemudian dikenal sebagai Upton Park Riot, merujuk pada stadion tempat terjadinya kekacauan itu.

Kerusuhan itu sebenarnya bukan yang pertama. Pada tahun 1972, seorang fans Millwall bahkan tewas terjatuh dari kereta akibat adanya saling lempar batu.

 

5. Sengitnya derby ini bahkan pernah masuk dalam sebuah cerita film

imdb.com

Perseteruan kedua kubu memang bukan kaleng-kaleng. Rivalitas mereka bahkan sempat menjadi bagian cerita film berjudul Green Street Hooligans tahun 2005.

Film yang juga disutradarai oleh Hooligan insyaf, Lexi Alexander itu mengisahkan tentang permusuhan seorang anggota fans West Ham United Matt Buckner dengan beberapa kelompok Hooligan lain seperti fans Millwall hingga Tottenham Hotspur. 

Liga Inggris ternyata tak selamanya memberikan contoh yang baik kepada sepak bola dunia. Ada berbagai kisah kelam di balik megahnya kompetisi termahal di jagad tersebut. Suporter juga jangan asal mencontoh. Semua yang dilakukan di sepak bola barat belum tentu layak ditiru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kuncoro
EditorKuncoro
Follow Us