Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Direktur Persib Puji Animo Sepak Bola Putri di Surabaya

MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025. (Dok. Istimewa)

Eks Direktur Olahraga Persib, Teddy Tjahjono memuji animo tinggi para peserta yang tampil di ajang MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025. Apalagi, animo itu selaras dengan kualitas para peserta, sehingga menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri tanah air.

Pada penyelenggaraan di seri Surabaya tahun lalu, seri 1 diikuti 631 peserta, sedangkan di seri kedua sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi. 

“Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang. MilkLife Soccer Challenge menjadi turnamen yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para talenta-talenta muda yang kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan kita," 

"Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di sekolah sepak bola (SSB) untuk mempersiapkan diri bertanding pada seri 1 dan 2 2025 mendatang,” kata Program Director MilkLife Soccer Challenge.

1. Penyelenggaraan turnamen disesuaikan dengan jadwal akademik

Program Director MilkLife Soccer Challenge Teddy Tjahjono saat memberi keterangan. (Dok. Istimewa)

Teddy menambahkan, meski seri pertama MilkLife Soccer Challenge di Surabaya baru akan bergulir medio 2025, para peserta pada turnamen kali ini tetap bertanding secara maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaiknya.

Dengan demikian, tujuan diselenggarakannya turnamen ini untuk meningkatkan kualitas dan menjadi wadah bibit-bibit pesepakbola putri potensial bertanding dalam turnamen secara berkala dapat terus terasah.

Penyelenggaraan turnamen ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. Dalam masa penyesuaian tersebut, turnamen sepak bola putri akan terus digelar demi memberikan jam terbang bagi para peserta.

“Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025, kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” ujar Teddy.

2. Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan cukup menonjol

MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU 10 . Hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri. 

“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut serta memang belum begitu banyak yang menonjol. Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata,” beber Timo.

3. Ada fun competition

MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025. (Dok. Istimewa)

Timo melanjutkan, adanya inovasi baru pada ajang kali ini yaitu fun competition bertajuk Festival SenengSoccer yang menyasar KU 8 berjalan selaras serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU 10.

“Festival SenengSoccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi mereka KU 8 sudah memiliki dasar dan ketika nanti ikut turnamen di KU 10 sudah tidak kaget, namun tentu harus dilatih terus,” ungkapnya.

Dalam ajang kali ini, SDN Pacarkeling V/186 keluar sebagai kampiun di KU 10. Mereka menumbangkan SDN Kalirungkut I/264 di laga final. Sementara, SDN Kalirungut t I/264 jadi juara di KU 12 usai mengalahkan SD Al Islah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us