5 Fakta Cristhian Stuani, Striker Gaek Andalan Girona pada 2023/2024

Cristhian Ricardo Stuani Curbelo lahir pada 12 Oktober 1986 di Tala, Uruguay. Karier sepak bolanya dimulai sejak bergabung dengan salah satu klub Uruguay, Danubio. Sempat dipinjamkan kepada klub kasta bawah Uruguay pada 2005, Stuani mulai mendapat kepercayaan dari Danubio setelahnya. Selama hampir 3 musim, ia berhasil tampil dalam 18 laga dan mampu mencetak 20 gol bersama Danubio.

Penampilan Stuani bersama Danubio lantas membuat kontestan Serie A Italia saat itu, Reggina, terpincut kepadanya. Reggina kemudian memboyongnya ke Eropa pada Januari 2018. Mahar sebesar 1,38 juta euro atau Rp23 miliar mesti dikeluarkan tim berjuluk Gli Amaranto itu.

Hanya saja, Stuani belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di Italia. Ia pun akhirnya dipinjamkan kepada beberapa klub Spanyol pada medio 2009 hingga 2012. Pada Agustus 2012, Stuani memutuskan berpisah dengan Reggina. Ia hanya tampil dalam total 21 laga dengan catatan 2 gol dan 1 assist di sana.

Selama berseragam Reggina, Cristhian Stuani sempat dipinjamkan kepada beberapa klub Spanyol pada 2009 hingga 2012. Klub tersebut adalah Albacete, Levante, dan Racing Santander. Performa Stuani di Spanyol terbilang mengesankan dengan total 86 penampilan yang ia lakoni bersama ketiga klub tersebut. Dari penampilannya, striker asal Uruguay itu sukses mengemas 35 gol.

Setelah penampilan apik di Spanyol, Stuani akhirnya diboyong salah satu kontestan LaLiga, Espanyol, pada Agustus 2012. Ia membela klub asal Catalan tersebut selama 3 musim lamanya. Bersama Periquitos, Stuani dipercaya sebagai ujung tombak klub dalam 117 laga. Ia pun mampu mencetak 29 gol dan 9 assist dari penampilannya.

Cristhian Stuani lalu memutuskan hijrah ke Inggris untuk bergabung dengan Middlesbrough pada Agustus 2015. Saat itu, tim berjuluk Boro bermain di EFL Championship, kasta kedua sepak bola Inggris. Musim perdana Stuani di Riverside dijalaninya dengan tampil dalam 35 laga. Sumbangsih 7 gol dan 1 assist-nya turut membantu Middlesbrough promosi ke English Premier League pada musim yang sama.

Di EPL, kontribusi Stuani untuk Boro jauh dari kata mengesankan. Ia hanya mampu mencetak 4 gol dalam 25 pertandingan 2016/2017. Naas, klub yang dibelanya kemudian harus terdegradasi lagi pada akhir musim. Itu lantas menjadi musim terakhir Stuani di Inggris. Sebab, ia memutuskan kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Girona.

Setelah berpisah dengan Middlesbrough, Cristhian Stuani pindah ke klub promosi LaLiga, Girona, pada Juli 2017. Dipercaya sebagai striker utama klub, ia mampu membawa Girona menduduki posisi ke-10 klasemen akhir LaLiga 2017/2018. Stuani berkontribusi luar biasa pada musim perdananya dengan torehan 21 gol dari 33 laga.

Kini, pada 2023/2024, Stuani menjalani musim ketujuhnya bersama Girona. Ia memang telah berusia 37 tahun dan tak sebugar dahulu, tetapi sosoknya masih dibutuhkan Blanquivermells. Sejauh ini, Stuani telah tampil dalam 16 pertandingan LaLiga dengan catatan 6 gol dan 2 assist. Meski baru lima kali tampil sebagai starter, ia kerap menjadi supersub yang membantu Girona meraih poin penting. Ini menjadi salah satu alasan Girona masih kokoh di puncak klasemen LaLiga 2023/2024 hingga jornada ke-16.

Di antara pemain Girona lainnya, Stuani merupakan salah satu pemain dengan loyalitas tinggi. Ia bertahan kala Girona terdegradasi pada akhir 2018/2019. Stuani pun mampu membawa Girona kembali bermain di kasta teratas Spanyol pada 2022/2023. Selain itu, kapten Girona ini merupakan top skor sepanjang sejarah klub. Stuani telah mengukir catatan 124 gol dari total 230 penampilan sejauh ini.

Di level internasional, Cristhian Stuani untuk pertama kalinya membela Uruguay saat laga persahabatan melawan Polandia pada November 2012. Ia bermain selama 6 menit menjelang akhir pertandingan dalam kemenangan 3-1 untuk Uruguay. Sementara itu, gol pertamanya dicetak pada September 2013 di Kualifikasi Piala Dunia 2014. Bersua Kolombia, Stuani menyumbang satu gol untuk membawa kemenangan 2-0 Uruguay atas lawannya.

Stuani terbilang cukup lama membela Timnas Uruguay. Hingga saat ini, ia telah mengoleksi 50 caps dengan catatan 8 gol. Bersama La Celeste, Stuani turut berpartisipasi dalam 3 edisi Copa America (2015, 2016, dan 2019) serta 2 edisi Piala Dunia (2014 dan 2018). Ia terakhir kali dipanggil membela Uruguay pada November 2019 di laga persahabatan. Setelah itu, Stuani tak pernah mendapat kesempatan membela negaranya.

Cristhian Stuani dan Girona mampu membawa kejutan pada 2023/2024. Akan tetapi, konsistensi mereka akan terus diuji mengingat kompetisi masih berlangsung. Jika Girona mampu keluar sebagai juara pada akhir musim, maka ini akan menjadi sebuah sejarah. Sebagaimana yang pernah dilakukan Leicester City saat menjuarai English Premier League 2015/2016.