Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Inter Milan (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Selama tiga tahun, tepatnya pada 2021 sampai 2023, Inter Milan begitu digdaya di Piala Super Italia. Tidak ada yang bisa menyentuh mereka, baik itu AC Milan, Juventus, maupun Napoli.

Kedigdayaan ini coba mereka pertahankan dalam Piala Super Italia 2024, saat bersua AC Milan di final pada Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. Sayang, apa yang coba mereka pertahankan akhirnya pupus.

1. Inter kalah dari Milan

Sampai menit 50, laga sejatinya masih jadi milik Inter. Mereka mencetak dua gol via Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi, meninggalkan Milan dengan skor 2-0. Namun, keajaiban justru terjadi.

Diawali gol Theo Hernandez pada menit 52, Milan menggebrak balik dan menyamakan angka lewat Christian Pulisic. Jelang laga tuntas, kekalahan Inter menjadi pasti usai Tammy Abraham mencetak gol.

2. Dominasi yang terhenti

Buntut dari kekalahan ini, dominasi Inter Milan di Piala Super Italia terhenti. Mereka gagal memecahkan rekor dengan menjuarai ajang ini untuk keempat kalinya secara beruntun.

Alhasil, Inter pun sama saja seperti Milan, yang hanya bisa memenangi Piala Super Italia selama tiga kali beruntun. Jika Inter melakukannya pada 2021, 2022, dan 2023, Milan melakukannya pada 1992, 1993, dan 1994.

3. Fokus Inter yang acap hilang di akhir laga

Kekalahan dari Milan ini juga menjaga tren buruk Inter di musim 2024/25. Total, dari 19 gol yang sudah bersarang ke gawang mereka musim ini, 10 di antaranya tercipta pada menit 80 ke atas.

Tak jarang, hal ini membuat Inter gagal meraih kemenangan, sampai-sampai merengkuh kekalahan. Dalam kasus lawan Milan ini, mereka harus rela kehilangan gelar Piala Super Italia 2024.

Editorial Team