Juventus Terpuruk Ditinggal Ronaldo, Allegri Mengumpat
Jakarta, IDN Times - Torehan buruk kembali diraih Juventus dalam lanjutan Serie A, yakni saat mereka hanya bermain imbang 1-1 melawan AC Milan, Senin (20/9/2021) dini hari WIB.
Hasil tersebut membuat Juventus kini terbenam di posisi ke-18 dari 20 tim di klasemen Serie A dengan raihan 2 poin dari 4 pertandingan. Catatan tersebut merupakan yang terburuk selama 60 tahun sejarah La Vecchia Signora.
1. Massimiliano Allegri mengumpat saking kesalnya
Melansir dari The Sun, sang manajer, Massimiliano Allegri bahkan sempat terekam oleh kamera salah satu penonton sedang mengumpat saking kesalnya dengan performa pemainnya yang kurang memuaskan dalam pertandingan kontra AC Milan. Periode keduanya bersama Juventus terlihat jauh lebih sulit dibandingkan yang pertama saat ia memenangkan titel Serie A.
2. Pegang kendali
Berbicara kepada media setelah pertandingan, Allegri menyatakan jika pertandingan sebenarnya ada di dalam kendali mereka.
"Kami bermain sangat baik di babak pertama. Kami menciptakan beberapa peluang yang gagal dimaksimalkan sedangkan mereka (AC Milan) hanya membuat satu peluang dan itu menjadi gol. Kami bahkan hampir kalah dalam pertandingan yang kami kuasai," kata Allegri.
3. Kehilangan determinasi
Pelatih berusia 54 tahun tersebut kemudian menjelaskan meskipun mereka mendominasi, tetapi mereka kehilangan fokus dan determinasi yang membuat mereka gagal meraih kemenangan.
"Sangat disayangkan kami kehilangan determinasi, fokus, dan konsentrasi. Lihat cara kami kebobolan lewat sepakan pojok, sangat tidak baik," kata Allegri.
4. Dampak Ronaldo
Performa buruk Juventus ini diperoleh setelah mereka ditinggalkan Cristiano Ronaldo yang memilih untuk kembali ke Manchester United. Selama mengabdi dengan Bianconeri, CR7 sukses menyarangkan 101 gol dari 134 pertandingan.
Musim lalu ia menjadi top skor Serie A dengan catatan 29 gol. Kontribusinya tentu dirindukan oleh Juventus. Bahkan, sebuah surat kabar asal Turin, Tuttosport, mengklaim bahwa musim ini Juventus adalah klub yang krisis segala-galanya.
