Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karier Kluivert di Turki Berakhir Cepat, Ada Apa?

ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kontroversi merapatnya Patrick Kluivert ke kursi pelatih Timnas Indonesia masih begitu kencang berembus. Wajar saja, karena pada dasarnya Kluivert masih minim pengalaman dalam karier kepelatihannya.

Selain itu, karier Kluivert sebagai pelatih rata-rata begitu singkat. Salah satunya adalah ketika menjadi juru taktik klub Turki Adana Demirspor. Hanya lima bulan Kluivert di sana, dan performa Adana sempat jeblok.

Pernah ada masa, Adana tak bisa menang di bawah arahan Kluivert. Momen inilah yang membuatnya berpisah dengan Adana.

Namun, ternyata bukan soal performa Adana yang membuat karier Kluivert berakhir cepat. Tapi, ada hal lain yang lebih sensitif. Apa itu?

1. Gajinya gak dibayar

Ternyata, selama menangani Adana, Kluivert menjadi korban dari tunggakan gaji. Dia menyatakan selama tiga bulan, gajinya tak dibayarkan dan itu yang membuatnya bersama para pemain kekurangan motivasi.

"Kami gak digaji, selama satu, dua, tiga bulan. Dalam momen tertentu kami mengeluh, 'sudah kerja keras, hasil bagus, tapi tak dibayar'. Itu yang membuat gusar pemain. Mereka tak digaji," kata Kluivert dilansir Voetbal International.

2. Sempat protes, tapi...

Masalah ini sempat diprotes oleh Kluivert. Bahkan, sebelum cabut dari Adana, sempat ada pertemuan dengan direksi klub.

Di sana, Kluivert ditanya soal performa Adana. Kemudian, dengan tegas pria 47 tahun tersebut menyatakan para pemain tak bisa tampil maksimal akibat gajinya ditunggak.

"Staf saya juga butuh uang, pemain jika tak digaji juga pasti ada masalah. Itu yang jadi titik balik. Kemudian, ada Direktur Teknis yang bertemu perwakilan kami. Mereka tak mau lanjut, saya juga bilang gak mau. Jadi sudah selesai," ujar Kluivert.

3. Ada yang bikin geli

Ada hal lain yang pada akhirnya membuat Kluivert merasa geli ketika menangani Adana. Itu adalah kelakuan dari Presiden Klub Adana yang dianggap narsis dalam setiap laga.

"Presiden gak menjalankan tugasnya. Dia di lapangan, mulai ambil swafoto di Instagram, lalu siaran langsung. Saat pemanasan, mulai ganggu saya dan staf. Kami berpikir, mungkin ini normal di Turki," kata Kluivert.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Sport

See More

10 Pemain dengan Nilai Pasar Tertinggi pada Liga Europa 2025/2026

23 Sep 2025, 06:38 WIBSport