Kenapa Liverpool Rentan Kebobolan dalam Laga Tandang?

Jakarta, IDN Times - Liverpool boleh saja tampil ciamik sejauh ini di ajang Liga Inggris 2020/21. Mereka bertengger di peringkat dua klasemen sementara dengan torehan 25 poin, sama dengan catatan poin Tottenham di puncak klasemen.
Tidak cuma itu, Liverpool juga jadi tim paling produktif sejauh ini di Premier League. Mereka sudah menorehkam 27 gol, unggul dari Chelsea yang berada di peringkat kedua. Ratan tembakan per laga mereka juga jadi yang tertinggi di antara tim lain, yakni 15,5 kali.
Melihat catatan-catatan di atas, tampak bahwa The Reds masih memiliki taji dalam perebutan titel Premier League musim ini. Namun, ada satu masalah yang sejatinya masih mengganjal Liverpool. Mereka kerap kesulitan saat menjalani laga tandang.
Whoscored mencatat, dalam lima laga tandang terakhir Liverpool di kompetisi kasta tertinggi Inggris itu, mereka selalu kebobolan oleh lawan. Tercatat, mereka kebobolan 12 gol. Di sisi lain, Liverpool cuma bisa mencetak 7 gol dalam kurun waktu yang sama.
Kenapa Liverpool kerap tampil buruk saat melakoni laga tandang?
1. Absennya Virgil van Dijk

Virgil van Dijk, tidak bisa dimungkiri merupakan aktor utama di lini pertahanan Liverpool. Kemampuannya komplet, mulai dari lihai dalam duel udara serta pandai dalam melakukan tekel dan intersep. Ia juga mampu mengomandoi lini pertahanan klub Merseyside itu.
Alhasil, ketika Van Dijk divonis terkena cedera ACL (anterior cruciate ligament) selepas lawan Everton, hal itu jadi masalah tersendiri. Belum ada sosok yang mampu menggantikan peran dari pemain asal Belanda ini.
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool, sempat mencoba beberapa pemain, macam Joe Gomez, Joel Matip, Fabinho, bahkan hingga pemain muda Nathaniel Phillips. Namun tetap, sosok Van Dijk sangat dibutuhkan untuk menggalang lini pertahanan Liverpool.
2. Sisi sayap yang kerap kosong

Lini pertahanan jadi sektor yang rentan buat Liverpool. Sering majunya kedua bek sayap tanpa diiringi oleh kemampuan trackback yang baik, membuat sisi sayap mereka kerap dicecar lawan. Teraktual, masalah itu kembali terulang saat Mohamed Salah dan kolega ditahan Fulham di pekan 12 Premier League 2020/21.
Saat itu, Fulham dengan gencar menyerang Liverpool via sayap. Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson kerap kecolongan oleh pergerakan sayap-sayap Fulham. Bahkan, hal itu berbuah gol yang dicetak Bobby De Cordova-Reid.
Terlambatnya Robertson dan Alexander-Arnold untuk kembali juga membuat duet bek tengah Liverpool kerepotan. Mereka harus menutupi sisi sayap sembari memerhatikan kotak penalti. Alhasil, ruang-ruang pun terbuka di lini pertahanan Liverpool.
3. Para penyerang yang kerap mandul saat tandang

Roberto Firmino-Mohamed Salah-Sadio Mane memang hingga kini masih jadi trio yang menakutkan bagi pertahanan lawan. Namun, dalam laga tandang, terkadang trio ini kehilangan karismanya. Terbukti hanya tujuh gol yang dicetak Liverpool ketika bertandang mencerminkan hal tersebut.
Dalam beberapa momen di laga tandang, ketiganya terkadang justru bekerja sendiri-sendiri. Mereka jarang berkombinasi untuk mengacak-acak pertahanan lawan. sehingga, serangan Liverpool mudah diamankan. Pembenahan agaknya harus segera dilakukan Juergen Klopp dalam waktu dekat.