Ketika Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Kritikan

- Rumput stadion di Piala Dunia Antarklub kering, memperlambat aliran bola
- Cuaca panas di Amerika Serikat menjadi kritikan peserta Piala Dunia Antarklub, mempengaruhi performa
- Piala Dunia Antarklub 2025 sebenarnya jadi momen pemanasan Amerika Serikat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026.
Jakarta, IDN Times - Piala Dunia Antarklub 2025 tuai kritikan. Ternyata, banyak masalah teknis yang terjadi dalam turnamen yang mempertemukan klub-klub di seluruh dunia itu.
Sudah dimulai sejak Minggu (15/6/2025) lalu, muncul sejumlah kontroversi terkait kualitas stadion, hingga faktor non-teknis lainnya. Bahkan, pemilihan waktu turnamen juga disorot karena berlangsung di bawah cuaca panas.
1. Rumput stadion agak kering
Bintang Palmeiras, Estevao, melayangkan kritik kepada lapangan MetLife Stadium, saat melawan Porto. Dia merasa, rumputnya kering sehingga aliran bola lambat. Padahal, stadion ini jadi arena final bulan depan.
"Saya pikir lapangan seharusnya disiram lebih sering, karena bola sedikit lambat sehingga mengganggu kecepatan permainan. Hal itu baik bagi kami maupun Porto," ujar Estevao, dilansir New York Times.
2. Cuaca juga jadi bahan kritik
Selain rumput stadion, cuaca juga jadi bahan kritik para peserta. Salah satunya Paris Saint-Germain (PSG), yang mengeluhkan cuaca ketika laga lawan Atletico Madrid, Senin (16/6/2025).
"Pertandingan jelas sangat terpengaruh temperatur. Dari segi permainan, tak mungkin bisa bermain di level tertinggi selama 90 menit," kata pelatih PSG, Luis Enrique.
3. Momen pemanasan bagi Amerika Serikat
Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi ajang pemanasan Amerika Serikat yang juga akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2026. Sialnya, selain masalah teknis, banyak isu lainnya bermunculan.
Salah satunya juga tiket yang masih lesu terjual. FIFA bahkan sampai menjual tiket Piala Dunia Antarklub 2025 dengan harga yang lebih murah sebelum turnamen digelar.