Kisah Ezzi Buffon: dari Asma Kini Andalan Timnas U-20

- Alfharezzi Buffon, bek Timnas Indonesia U-20, sembuh dari asma berkat bermain sepak bola sejak kelas 3 SD.
- Borneo FC memberikan kontrak profesional kepada Alfharezzi saat usianya genap 18 tahun setelah mendapat trial di klub tersebut.
- Alfharezzi sukses membantu Timnas U-19 juara Piala AFF U-19 2024 dan melenggang ke Piala Asia U-20 2025.
Jakarta, IDN Times - Bek Timnas Indonesia U-20, Muhammad Alfharezzi Buffon, memiliki perjalanan karier yang menarik. Siapa sangka, sebelum menjadi pemain penting Garuda Muda, Alfharezzi hanya bermain bola untuk menyebuhkan penyakitnya sewaktu kecil.
Kepada IDN Times, Ezzi (sapaan Alfharezzi) mengaku sempat memiliki penyakit asma semasa kecil. Karena itu, dia perlu berolahraga untuk menyembuhkannya. Sepak bola pun menjadi pilihannya kala itu.
Pemuda 18 tahun tersebut mulai berlatih sepak bola di SSB Maesa, Cijantung, sejak kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Ezzi merasa mendapat keajaiban, karena penyakit asmanya benar-benar sembuh setelah aktif bermain sepak bola.
Kemudian, pada kelas lima SD, Ezzi melanjutkan pendidikan sepak bolanya di Bina Sentra, Cirebon. Di sana, Ezzi cukup lama menempa diri bersama si kulit bundar. Kualitasnya pun meningkat, hingga Borneo FC kepincut oleh ketangguhannya dalam mengawal lini pertahanan.
Ezzi mendapat kesempatan trial di Borneo FC saat menginjak kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Ezzi berhasil mendapatkan kontrak profesional dari Borneo FC, saat usianya genap 18 tahun untuk bermain di Elite Pro Academy (EPA).
Karena perkembangannya yang signifikan, Ezzi tak butuh waktu lama untuk merasakan debut bersama tim utama Borneo FC di Liga 1. Momen itu terukir saat Borneo FC menghadapi Bali United di musim Liga 1 2022/23, 4 Maret 2023 lalu.
Potensi Ezzi yang menonjol pada akhirnya dipanggil pelatih Indra Sjafri ke Timnas Indonesia U-19 untuk beraksi di Piala AFF U-19 2024. Ini momen manis buat Ezzi, karena untuk pertama kalinya mengenakan jersey dengan logo garuda di dada.
Terasa lebih manis, karena Ezzi sukses mengantarkan Timnas U-19 juara. Tak sampai di situ, Ezzi juga mampu mengantarkan Timnas U-20 melenggang ke Piala Asia U-20 2025!
IDN Times berkesempatan untuk berbincang dengan Ezzi. Dia menceritakan perjalanannya, yang terbilang menarik. Sebab, awalnya, Ezzi hanya berniat bermain sepak bola untuk menyembuhkan asmanya. Berikut wawancara khusus IDN Times bersama Muhammad Alfharezzi Buffon:
Ezzi, kapan pertama kali kamu memulai sepak bola?
Kalau main sepak bola itu dari SD kelas 3. Itu di SSB Maesa Cijantung. Saya asli di Jakarta. Bukan niat buat jadi pemain bola, saya kan dulu ada riwayat asma jadi harus ada kegiatan gitu, jadi dimasukin ke sepak bola buat menghilangkan asmanya. Alhamdulillah sembuh sampai sekarang, sembuh juga dapet rezeki itu.
Semenjak bermain bola itu hilang asmanya, sampai sekarang juga gak pernah kambuh.
Setelah dari SSB Maesa, kelas 5 Saya diambil Bina Sentra Cirebon. Sekarang di Borneo, kelas 1 SMA udah dapet kontrak trial di Borneo, genap 18 tahun baru dapat kontrak profesional.
Dulu, orang tua mendukung untuk menjadi pesepak bola? Setelah berhasil bersama Timnas U-20, apa pesan mereka?

Kalau dari orang tua sih medukung. Ayah dan ibu dukung-dukung saja karena niat awalnya dimasukin ke sekolah sepak bola ada kegiatan untuk menghilangkan asma saya. Tapi, alhamdulillah saya sudah mencapai titik yang sekarang.
Orang tua juga berpesan jangan cepat puas. Itu juga yang dibilang pelatih, senior dan semua orang terdekat saya. Jangan cepat puas dan harus mengembangkan diri.
Nyangka tidak sampai ke titik ini?
Sebenarnya tidak nyangka. Pertama kali saya ke tim nasional itu di Timnas U-19. Piala AFF U-19 2024 menjadi turnamen pertama saya bersama tim nasional.
Aspek apa yang harus dibenahi dan ditingkatkan?
Masih banyak sekali yang harus dibenahi dan ditingkatkan. Mungkin keputusan saya di atas lapangan menjadi salah satunya.
Saya masih harus banyak belajar dari pelatih, teman-teman dan senior.
Apa yang kamu dapat dari bermain untuk Timnas?

Banyak sekali yang saya dapat. Banyak ilmu baru juga dari Coach Indra Sjafri. Apalagi segi mental yang saya rasa semakin meningkat.
Ada rencana bermain ke luar negeri?
Sekarang kan saya masih ada kontrak di Borneo. Fokus saya masih di Borneo, tidak mikir ke mana-mana dulu. Tapi kalau ada kesempatan yang datang untuk bermain di luar, saya tentunya siap.
Yang paling penting, saya terus berkembang karena ingin konsisten dipanggil ke Timnas. Mau awet juga bermain di kasta sepak bola tertinggi. Kalau ada pilihan, ya mau ke Eropa.
Siapa pemain idola kamu?
Pemain idola saya Sergio Ramos. Kalau dalam negeri, Rizky Ridho. Rizky Ridho itu bagus, dia masih muda tapi permainannya matang.