Kisah Kylian Mbappe Nyaris Dibunuh Kariernya di PSG

Jakarta, IDN Times - Perpisahan Kylian Mbappe dengan Paris Saint-Germain ternyata menyisakan sebuah kisah yang tak enak. Mbappe nyaris saja "dibunuh" kariernya oleh manajemen PSG akibat tak mau perpanjang kontrak dan memilih cabut ke Real Madrid.
Usai menyatakan keinginannya cabut, manajemen PSG memberikan jawaban tak enak kepada Mbappe. Saat itu, dia diinformasikan akan diasingkan dari PSG dan tak dimainkan sepanjang musim.
"Mereka memberi saya pengertian, bilang ke wajah ini secara langsung, dengan kejam. Luis Enrique dan Luis Campos yang menyelamatkan saya. Tanpa mereka, saya tak akan bisa main lagi. Itu kebenarannya dan mengapa saya sangat berterima kasih kepada pelatih serta Direktur Olahraga. Saya mendengar kritik," ujar Mbappe dilansir Marca.
1. Sempat alami krisis kepercayaan diri

Atas insiden itu, Mbappe mengaku sempat mengalami krisis kepercayaan diri. Bomber Prancis tersebut merasa standarnya turun setelah mendapatkan perlakuan tak enak dari manajemen PSG. Bisa main reguler dirasa sudah cukup bagi Mbappe, usai mendapatkan perlakuan tersebut.
"Cuma bisa main jadi sumber kebanggaan dan kepercayaan diri. Tapi, tak diragukan lagi, ada momen saya tak nyaman seperti sekarang," kata Mbappe.
2. Tetap hormati PSG

Meski mendapatkan perlakuan tak hormat dari manajemen, Mbappe tetap menghormati PSG. Dia merasa berutang besar kepada PSG dan tak mau mengkhianatinya.
Hanya saja, Mbappe mengakui banyak momen yang membuatnya tak senang. Namun, Mbappe tetap menunjukkan profesionalitasnya dengan terus menampilkan performa terbaik.
"Saya kurang ajar ketika datang dan meludah, bilang tak senang di PSG. Tapi, memang ada momen yang bat saya tak senang. Saya dilarang untuk menunjukkannya karena menjadi pemimpin. Anda tak boleh mengikuti orang yang depresi," kata Mbappe.
3. Lega bisa gabung Real Madrid

Kini, Mbappe sudah lepas dari jeratan PSG. Drama yang sempat terjadi dalam beberapa bursa transfer praktis tak tercipta, dan kepindahannya ke Real Madrid begitu mulus.
Pria 25 tahun itu sangat senang. Sebab, Madrid merupakan klub impiannya sejak masih kecil dan selalu berharap bisa mengikuti jejak idolanya, Cristiano Ronaldo.
"Saya sangat senang, lega, lega, dan bangga. Ini klub yang saya impikan," ujar Mbappe.