Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Klub yang Menjuarai Liga Europa meski Jeblok di Liga Domestik

ilustrasi pertandingan Liga Europa (pixabay.com/Pexels)
Intinya sih...
  • Liga Europa 2024/2025 memasuki babak semifinal dengan Manchester United, Tottenham Hotspur, Bodo/Glimt, dan Athletic Bilbao sebagai kandidat juara.
  • Performa klub di Eropa dan domestik tak selalu sejalan. Atletico Madrid, Sevilla, dan Eintracht Frankfurt pernah menjuarai Liga Europa saat tampil buruk di liga domestik.
  • Atletico Madrid juara Liga Europa 2009/2010 meski hanya finis ke-9 di LaLiga. Sevilla juga dua kali juara saat performa buruk di liga, sementara Eintracht Frankfurt finis ke-11 Bundesliga namun juara Liga Europa pada 2021/2022.

Liga Europa 2024/2025 telah memasuki babak semifinal. Peluang juara kini hanya dimiliki Manchester United, Tottenham Hotspur, Bodo/Glimt, dan Athletic Bilbao. Di antara keempatnya, keberadaan Manchester United dan Tottenham terbilang menarik. Pasalnya, keduanya garang di Eropa meski sedang jeblok di English Premier League (EPL).

Meski terbilang unik, kontras semacam itu sebenarnya sudah pernah terjadi. Performa sebuah tim di kancah domestik dan Eropa memang tak melulu sejalan. Malah, tiga klub berikut ini pernah menjuarai Liga Europa saat di liga domestik tampil buruk.

1. Atletico Madrid finis di peringkat ke-9 LaLiga 2009/2010 tetapi sukses juara Liga Europa

Pertama, ada Atletico Madrid, sang juara Liga Europa 2009/2010. Performa Atletico sepanjang musim tersebut sebenarnya tak istimewa. Mereka bahkan terbilang jeblok di LaLiga Spanyol karena hanya finis di peringkat ke-9. Los Rojiblancos menelan 17 kekalahan di liga, jumlah kekalahan terbanyak mereka sejak 1999/2000.

Meski juara, langkah Atletico Madrid di Liga Europa 2009/2010 pun tak meyakinkan. Mereka terdampar di Liga Europa karena gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Setelah itu, laju mereka ke final pun sarat keberuntungan. Atletico melewati Sporting CP Valencia, dan Liverpool hanya karena unggul gol tandang.

Pada laga final, Atletico Madrid juga dibuat kesulitan oleh Fulham. Skor 1-1 membuat laga berlanjut ke perpanjangan waktu, bahkan hampir ke adu penalti. Beruntung, Atletico punya Diego Forlan. Sang striker Uruguay mencetak gol kemenangan Atletico pada menit 116. Musim yang sempat berjalan buruk pun berhasil ditutup Atletico Madrid dengan raihan trofi.

2. Sevilla menjuarai Liga Europa 2015/2016 dan 2022/2023 meski jeblok di LaLiga

Sevilla sang klub tersukses dalam sejarah Liga Europa pun ada di daftar ini. Mereka pernah dua kali menjuarai Liga Europa meski sedang jeblok di LaLiga. Pada 2015/2016, Sevilla hanya finis di peringkat ketujuh LaLiga. Namun, mereka solid di Liga Europa dan mengangkat trofi usai mengalahkan Liverpool pada laga final.

Hasil serupa dialami Sevilla pada 2022/2023. Saat itu performa mereka di LaLiga malah lebih buruk. Los Nervionenses finis di peringkat ke-12, capaian terburuk mereka di liga sejak 2000. Sevilla bahkan sempat berkutat di zona degradasi selama beberapa pekan. Mereka juga sampai harus dua kali berganti pelatih sepanjang musim.

Meski demikian, Sevilla membuktikan diri layak disebut rajanya Liga Europa. Mereka menjadi kampiun usai membungkam beberapa tim kuat. Manchester United, Juventus, dan AS Roma berturut-turut mereka lewati. Sevilla pun memenangi trofi Liga Europa yang ketujuh, rekor terbanyak hingga kini.

3. Eintracht Frankfurt tampil buruk di Bundesliga 2021/2022 tetapi juara Liga Europa

Ada pula klub Jerman yang menjuarai Liga Europa saat sedang amburadul di Bundesliga. Klub tersebut adalah Eintracht Frankfurt. Pada 2021/2022, Frankfurt hanya finis di peringkat ke-11 Bundesliga. Mereka bahkan hanya berselisih sembilan poin dari zona degradasi. Namun, Frankfurt tampil nyaris sempurna di Liga Europa musim tersebut.

Pada fase grup, Frankfurt melaju sebagai juara tanpa terkalahkan. Mereka lalu melewati Real Betis pada babak 16 besar via perpanjangan waktu. Aksi Frankfurt pada perempat final khususnya jadi sorotan. Mereka menyingkirkan Barcelona usai meraih kemenangan di Camp Nou.

Farnkfurt lalu melewati West Ham United untuk mencapai final. Pada partai puncak, Rangers FC sempat menyulitkan mereka. Namun, Frankfurt akhirnya juara usai memenangi babak adu penalti. Bagi Frankfurt, itu adalah trofi Liga Europa kedua mereka. Sebelumnya, mereka berjaya pada 1979/1980 saat kompetisi tersebut masih bernama Piala UEFA.

Meski jeblok di liga domestik, tiga klub di atas berhasil menjuarai Liga Europa. Manchester United dan Tottenham Hotspur berpeluang menyusul capaian mereka pada 2024/2025. Akankah salah satunya menjadi juara Liga Europa musim ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us