Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komisi XIII DPR Kritik Keras PSSI: Banyak Mafia Wasit di Federasi

Ilustrasi kartu merah. (IDN Times/Aditya Pratama).
Intinya sih...
  • Arisal Aziz kritik keras PSSI karena banyak mafia wasit, yang dapat menghambat perkembangan sepak bola Indonesia.
  • Kepemimpinan wasit yang buruk dapat mempengaruhi para pemain, terutama pemain muda, dan membuat mereka kehilangan motivasi menjadi profesional.
  • Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa menekankan pentingnya karakter kuat dalam pengambilan keputusan wasit di lapangan, namun melihat karakter wasit Indonesia masih lemah.

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Aziz, mengkritik keras PSSI dalam rapat kerja pada Senin (3/2/2025). Dia menyebut, terlalu banyak mafia wasit bercokol di tubuh federasi.

"Yang harus dibenahi oleh PSSI pertama kali adalah wasit, Pak Menpora. Wasit harus dibenahi karena terlalu banyak mafia-mafia wasit di tubuh PSSI," tegas Arisal dalam rapat kerja yang juga dihadiri PSSI dan Menpora Dito Ariotedjo itu.

1. Wasit yang buruk dapat memengaruhi pemain muda

Wasit berkomunikasi dengan wasit VAR untuk memeriksa proses terjadinya gol saat pertandingan Liga 1 2024/2025 antara Bali United melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (7/12/2024). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Arisal mengungkapkan, kepemimpinan wasit yang buruk dapat memberi pengaruh bagi para pemain, terutama para pemain muda. Wasit yang buruk bahkan bisa membuat para pemain muda kehilangan motivasi jadi pemain profesional.

"Jadi harapan saya sebagai warga negara Indonesia dan sebagai anggota DPR RI, tolong dibenahi yang namanya komisi wasit. Semoga pemain kita tidak patah semangat di tengah jalan," kata Arisal.

2. Wasit Indonesia harus punya karakter

Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa menyebut, satu hal penting dalam pengembangan wasit Indonesia ke depan. Dia mengungkapkan, pengadil lapangan harus punya karakter yang kuat.

Ogawa menekankan, karakter ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan wasit di atas lapangan. Dengan karakter kuat, wasit tak akan diliputi keraguan ketika mengambil keputusan dalam segala situasi, termasuk yang krusial.

3. Wasit Indonesia masih harus dibenahi

4 Wasit Indonesia pimpin laga internasional FIFA Matchday. (Dok. PSSI)

Ogawa melihat karakter wasit Indonesia di level Liga 1 dan 2 masih lemah. Dari pengamatannya, masih ada keraguan, terutama ketika wasit ditekan pemain, pelatih, dan suporter, saat mengambil keputusan.

"Kami menyadari beberapa wasit karakternya masih lemah. Meski Liga 1 sudah pakai VAR, kadang wasit masih tidak mampu mengambil keputusan yang tepat karena tekanan," kata Ogawa di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us