Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makna Ayam Jantan Timnas Prancis, dari Cacian Menjadi Kebanggaan!

Kylian Mbappe (twitter.com/euro2024)
Kylian Mbappe (twitter.com/euro2024)

Bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa Timnas Prancis dijuluki sebagai Tim Ayam Jantan. Alasan tersebut cukup sederhana karena ayam jantan merupakan logo yang kerap tertera di dada mereka.

Saat kebanyakan negara menggunakan logo dengan hewan buas, seperti singa, elang, ataupun gajah, Prancis justru menggunakan simbol ayam. Hewan yang sebetulnya tak terlalu ditakuti dan dianggap sebagai simbol yang rendahan.

Akan tetapi, Prancis tetap menggunakan ayam sebagai logo mereka. Lalu, apakah sebenarnya makna dan sejarah dari logo Prancis tersebut? Mari simak informasi berikut.

1. Sejarah ayam jantan bagi bangsa Prancis

France Symbol (/pixabay.com/photos/rooster)
France Symbol (/pixabay.com/photos/rooster)

Simbol ayam jantan di logo Timnas Prancis merupakan sematan yang diberikan oleh bangsa Romawi kepada bangsa Galia yang berada di kawasan yang saat ini menjadi bagian dari bagian Prancis. Bangsa Romawi menyebut orang Prancis sebagai "Galic" yang berarti ayam jantan.

Julukan ini sebetulnya merupakan ejekan karena bangsa Romawi sendiri dikenal memiliki simbol burung elang. Dengan demikian, bagi mereka, bangsa Galia adalah bangsa lemah yang tidak lebih dari seekor ayam yang hanya menjadi santapan bagi burung elang.

2. Cacian yang jadi kebanggaan

France 1998 (digitalhub.fifa.com)
France 1998 (digitalhub.fifa.com)

Setelah sejarah ejekan yang diberikan oleh bangsa Romawi, simbol tersebut justru digunakan oleh bangsa Prancis dengan sebuah kebanggaan. Menurut mereka, ayam jantan sendiri memiliki berbagai makna.

Alhasil, ayam jantan yang sejak dahulu kala digunakan sebagai ejekan oleh bangsa Romawi justru dimaknai sebagai simbol perjuangan dan pemersatu bangsa. Kini, ayam jantan telah dimaknai sebagai semangat bagi orang Prancis modern.

3. Lambang penting di sektor kenegaraan

WorldCup 1998 Mascot (twitter.com/FIFAWorldCup)
WorldCup 1998 Mascot (twitter.com/FIFAWorldCup)

Sejak era penjajahan sampai dengan saat ini, logo Perancis tidak hanya menjadi simbol perjuangan. Akan tetapi, logo tersebut telah dianggap sebagai identitas negara, termasuk dalam bidang ekonomi, politik, hingga olahraga.

Simbol ini semakin populer saat Prancis menjadi tuan rumah sekaligus juara Piala Dunia 1998. Kala itu, ayam jantan yang hanya dipakai sebagai simbol negara kemudian diperkenalkan secara universal dengan dijadikan sebagai maskot Piala Dunia 1998 yang diberi nama Footix.

4. Penggunaan logo ayam di tim nasional sepak bola

Selebrasi Timnas Prancis pada Piala Dunia 2022. (skysports.com)
Selebrasi Timnas Prancis pada Piala Dunia 2022. (skysports.com)

Simbol ayam juga digunakan di timnas sepak bola Prancis. Simbol yang saat ini menjadi logo sepak bola Prancis sudah digunakan sejak awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1909 saat mereka bertanding melawan Belgia.

Timnas Prancis pun berharap dengan digunakannya ayam jantan sebagai simbol akan selalu membawa harapan baru setelah kegelapan. Hal ini digambarkan seperti ayam jantan yang berkokok di pagi hari yang menandakan hari baru setelah gelapnya malam.

5. Prestasi sang ayam jantan di kancah sepak bola

France Champions 2018 (mobile.twitter.com/FrenchTeam)
France Champions 2018 (mobile.twitter.com/FrenchTeam)

Sepanjang sejarah Piala Dunia, Prancis telah memiliki beberapa prestasi yang membanggakan, di antaranya juara Piala Dunia 1998 dan 2018, runner-up pada Piala Dunia 2006, dan saat ini menjadi semifinalis yang berkemungkinan untuk dapat meraih gelar juara kembali.

Sebagai kandidat juara Piala Dunia 2022 tentunya warga Perancis menaruh harapan besar kepada Hugo Lloris cs untuk dapat membawa kembali trophy Piala Dunia. Tidak menutup kemungkinan Timnas Perancis dapat menyandang gelar back to back juara di tahun ini.

 

Tentunya dengan sejarah kuat dan makna yang mendalam dari sebuah logo dan simbol Timnas Perancis bisa menjadi motivasi sendiri untuk menjadi juara. Menarik kita simak apakah Perancis akan kembali juara?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mufqi Fajrurrahman
EditorMufqi Fajrurrahman
Follow Us