Mampukah Ilya Zabarnyi Menjadi Pilar Pertahanan Baru PSG?

- PSG mendatangkan Ilya Zabarnyi dari Bournemouth dengan nilai transfer 54,5 juta pound sterling.
- Zabarnyi memiliki pengalaman di level tertinggi dan kualitas sebagai bek tengah ala Luis Enrique.
- Ia diproyeksikan sebagai suksesor Marquinhos dan diharapkan memberi opsi rotasi tanpa menurunkan kualitas pertahanan PSG.
Paris Saint-Germain (PSG) membuat gebrakan besar pada bursa transfer musim panas 2025 dengan mendatangkan Ilya Zabarnyi dari AFC Bournemouth. Keputusan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat lini belakang, terutama setelah musim 2024/2025 PSG menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Ligue 1 Prancis. Selain mempertebal kualitas skuad, transfer ini juga sebagai investasi masa depan lini belakang Les Parisiens.
Zabarnyi datang dengan status sebagai salah satu bek muda paling menjanjikan di Eropa. Bermain di English Premier League (EPL) sejak 2023, ia membuktikan diri sebagai tembok kokoh yang sulit ditembus lawan. PSG memproyeksikannya sebagai suksesor Marquinhos, sambil menjaga kestabilan pertahanan yang telah menjadi kekuatan utama musim lalu.
1. Meski masih belia, Ilya Zabarnyi telah mengantongi pengalaman di level tertinggi
Transfer Ilya Zabarnyi resmi diumumkan pada 12 Agustus 2025, dengan nilai 54,5 juta pound sterling atau setara Rp.1,195 triliun. Bek tengah asal Ukraina tersebut menandatangani kontrak berdurasi 5 tahun hingga 2030, yang menggambarkan komitmen jangka panjang PSG terhadap sang pemain. Langkah ini melanjutkan tren belanja besar PSG yang fokus menggabungkan pengalaman pemain senior dengan talenta muda berbakat.
Di Bournemouth, Zabarnyi tampil dalam 86 pertandingan sejak direkrut dari Dynamo Kyiv pada Januari 2023. Selama periode tersebut, pemain berusia 22 tahun ini menjadi sosok vital di jantung pertahanan The Cherries dengan keunggulan dalam duel udara, tekel bersih, dan kemampuan membaca permainan. Reputasinya sebagai tembok tangguh di Premier League membuatnya menarik minat banyak klub besar, hingga PSG memenangkan persaingan mendapatkan jasanya.
PSG memiliki alasan jelas memboyong Zabarnyi. Selain mempersiapkan generasi penerus untuk Marquinhos, mereka ingin menjaga momentum sebagai tim dengan rekor pertahanan terbaik Ligue 1 2024/2025. Les Parisiens hanya kebobolan 35 gol dari 34 laga dan menutup musim dengan serangkaian clean sheet penting. Dengan adanya Zabarnyi, tim berharap bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan standar tersebut pada musim-musim mendatang.
2. Ilya Zabarnyi memiliki kualitas yang mumpuni sebagai bek tengah ala Luis Enrique
Ilya Zabarnyi dikenal memiliki stabilitas tinggi di lini belakang. Dilansir FotMob, pada 2024/2025 ia mencatat persentase kemenangan duel udara sebesar 63,6 persen, angka yang menunjukkan dominasinya dalam menghadapi bola-bola panjang dan situasi set-piece. Keunggulan ini sangat berharga bagi PSG yang kerap menghadapi lawan dengan variasi serangan udara.
Kemampuannya membaca permainan membuatnya proaktif dalam melakukan intersepsi dan tekel. Di Bournemouth, gaya ini sering menjadi awal transisi cepat menuju serangan untuk mendukung sistem pressing tinggi yang juga menjadi bagian penting taktik Pelatih Luis Enrique. Kebiasaannya maju hingga area tengah lapangan untuk memotong serangan memberi dimensi tambahan bagi struktur pertahanan tim.
Distribusi bola Zabarnyi juga cukup solid. Dengan akurasi umpan 82,5 persen, ia mampu mengalirkan bola secara progresif ke depan, meski jumlah umpan yang ia torehkan tidak setinggi bek-bek bertipe ball-playing mengingat gaya bermain Bournemouth yang direct. Kendati demikian, hal ini tetap sejalan dengan filosofi build-up dari belakang yang diterapkan Enrique.
Terlebih lagi, Zabarnyi memiliki fleksibilitas taktik yang tinggi. Ia mampu beradaptasi di formasi tiga maupun empat bek, serta menutup celah di sisi sayap. Bahkan, ia bisa menjalankan peran gelandang bertahan sementara jika situasi mengharuskannya bermain di pos yang kerap ditempati Joao Neves.
3. Ilya Zabarnyi diproyeksikan sebagai suksesor Marquinhos di PSG
Kombinasi Ilya Zabarnyi, Willian Pacho, dan Marquinhos berpotensi menciptakan lini belakang yang seimbang antara kekuatan fisik, kecepatan, dan pengalaman. Sinergi ini dapat membuat PSG semakin sulit ditembus, apalagi jika dikombinasikan dengan kontribusi defensif dari lini depan sebagaimana mereka tunjukkan musim lalu. Kehadiran Zabarnyi diharapkan memberi opsi rotasi tanpa menurunkan kualitas pertahanan.
Pengalamannya di Bournemouth yang terbiasa menjaga garis pertahanan tinggi selaras dengan pressing intens yang dimainkan PSG. Kecepatan membaca arah bola dan keputusan untuk maju memotong umpan akan membantu mempertahankan intensitas tekanan tanpa meninggalkan celah berbahaya di belakang. Dalam skema Luis Enrique, hal ini dapat meningkatkan kontrol permainan di area lawan sekaligus membuka peluang untuk membangun serangan dari lini belakang.
Meskipun kontribusi golnya minim, Zabarnyi memiliki catatan 1,17 shot-creating actions per 90 menit, yang mencerminkan kemampuannya memicu peluang melalui situasi bola mati atau distribusi jarak jauh. Kualitas ini membuatnya tidak hanya menjadi benteng pertahanan, tetapi juga bagian dari proses kreatif tim. Dalam jangka panjang, ia diproyeksikan sebagai penerus langsung Marquinhos untuk memastikan transisi kepemimpinan di lini belakang berjalan mulus. Jika adaptasinya cepat, bukan tidak mungkin ia menjadi pilar inti generasi baru PSG.
Kedatangan Ilya Zabarnyi merupakan investasi yang sejalan dengan visi PSG membangun skuad berlapis kualitas. Dengan kombinasi pengalaman di Premier League dan potensi berkembang di bawah Luis Enrique, ia punya semua modal untuk menjadi bek andalan Le Parisiens dalam jangka panjang.