Kasta tertinggi sepak bola Inggris yakni Premier League baru bergulir sebanyak 11 laga. Dalam 11 laga tersebut terdapat beberapa klub yang tampil tidak konsisten dan lebih sering meraih hasil buruk. Imbasnya, manajer dari klub tersebut dipecat.
Jika ada manajer yang dipecat, maka tentu saja ada manajer baru yang masuk untuk mengisi kekosongan tersebut. Di bawah ini adalah 5 manajer anyar Premier League yang bergabung di pertengahan musim 2021/2022 ini.
Claudio Ranieri jadi pelatih pertama yang masuk sebagai manajer sebuah klub Premier League kala liga sedang berlangsung. Ranieri bukan nama asing di kancah sepak bola Inggris, sebelumnya ia pernah menanagani Chelsea, Leicester City, dan Fulham.
Ranieri menggantikan posisi Francisco Javier Muñoz Llompart sebagai manajer Watford. Tugas Ranieri cukup berat, sebab ia harus menyelamatkan Watford dari zona degradasi. Sebab, di bawah asuhan Francisco Javier Muñoz Llompart, Watford berada di urutan ke-17 Premier League, hanya satu posisi di atas zona degradasi.
Sejak ditunjuk sebagai manajer Watford pada 4 Oktober lalu, Ranieri sudah melakoni 4 pertandingan Premier League dengan meraih 1 kemenangan dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Ada isu bahwa Ranieri akan segera dipecat jika Watford masih berada di papan bawah Premier League.
Setelah berhasil membawa Inter Milan mematahkan dominasi Juventus di ajang Serie A, Conte memutuskan meninggalkan jabatannya karena kebijakan transfer Inter Milan tak sesuai dengan rencananya. Sempat tak memiliki klub, Conte menemukan pelabuhan terbarunya.
Sempat dikabarkan didekati oleh Manchester United, Conte justru memilih Tottenham Hotspur sebagai klub barunya. Sebelum melatih Spurs, Conte pernah melatih Chelsea periode Juli 2016 hingga Juli 2018.
Dengan pengalaman yang dimilikinya, Conte ditargetkan membawa Spurs masuk zona Liga Champions untuk musim depan. Conte baru menjalani 1 pertandingan Premier League, laga kontra Everton yang berakhir dengan skor kacamata menjadi penanda kembalinya Conte. Sejauh manakah Spurs akan melaju bersama pelatih asal Italia tersebut?
Sejak diambil oleh Public Investment Fund, Newcastle mulai melakukan perombakan dalam skuad mereka. Salah satunya adalah dengan memecat manajer mereka yakni Steve Bruce. Bersama Steve Bruce, Newcastle berada di zona merah dengan raihan 5 poin dari 11 laga Premier League.
Hasil yang buruk membuat posisi Bruce melayang. Eddie Howe, mantan manajer Burnley dan Bournemouth ditunjuk sebagai penggantinya. Tugas Howe sangatlah berat, sebab ia harus membawa Newcastle United dengan skuad yang ada keluar dari zona degradasi.
Jika berhasil, Howe dituntut untuk membangun skuad baru Newcastle United untuk musim 2022/2023 mendatang. Tantangan pertama Howe selaku manajer Newcastle United adalah laga kontra Brentford besok. Mampukah Howe meraih kemenangan perdananya?
Awal musim ini Aston Villa harus kehilangan kapten sekaligus pemain andalan mereka, Jack Grealish yang memutuskan pindah ke Manchester City. Tak mendapatkan pengganti yang sepadan, performa Aston Villa anjlok musim ini.
Dalam 11 laga Premier League, Villa hanya meraih 3 kemenangan, 1 kali imbang, dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Mereka kini berada di posisi ke-16 klasemen Premier League.
Orang yang paling bertanggung jawab dari buruknya performa Aston Villa adalah Dean Smith. Sebagai manajer, Smith gagal membawa anak asuhnya meraih hasil positif. Bruce dipecat awal November ini.
Sebagai gantinya, Aston Villa menunjuk Steven Gerrard sebagai manajer baru mereka. Musim lalu, Gerrard berhasil membawa Rangers juara Liga Skotlandia dengan capaian invincibles atau tak terkalahkan dalam satu musim.
Ia dikontrak hingga Juni 2025 mendatang. Laga kontra Brighton merupakan debut Gerrard sebagai manajer di Premier League.
Tak berselang lama setelah dipecat oleh Aston Villa pada 7 November lalu, Dean Smith mendapatkan pekerjaan baru sebagai manajer Norwich City. Sebelumnya, Norwich City baru saja memecat manajer mereka, Daniel Farke.
Bersama Farke, Norwich City menjadi juru kunci Premier League dengan raihan 1 kemenangan, 2 kali imbang, dan 8 kekalahan, mereka hanya mengumpulkan 5 angka saja. Capaian tersebut membuat manajemen Norwich City memecat Farke.
Mereka dengan segera mencari manajer baru. Sempat terdengar kabar bahwa Frank Lampard akan menjadi manajer Norwich City, namun dibantah oleh legenda Chelsea tersebut.
Norwich mengalihkan perhatian mereka pada Dean Smith yang baru saja didepak Aston Villa. Smith setuju untuk menjadi manajer Norwich dengan kontrak hingga 30 Juni 2023 mendatang. Tugas Smith adalah membawa Norwich City keluar dari zona degradasi. Laga melawan Southampton besok merupakan laga pertama Smith bersama Norwich City.
Walaupun baru menukangi klub barunya pada pertengahan musim, mereka ditugaskan untuk meraih hasil yang positif bagi klubnya masing-masing hingga akhir musim nanti. Jendela transfer musim dingin mendatang bisa digunakan sebagai ajang untuk mendapatkan pemain yang diinginkan oleh manajer di atas.