Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manajer Langsung Meraih Trofi EPL pada Musim Debut, Slot Terbaru

ilustrasi pemain dan pendukung Liverpool merayakan gelar juara (pexels.com/j.r.cortez fotografia)
ilustrasi pemain dan pendukung Liverpool merayakan gelar juara (pexels.com/j.r.cortez fotografia)

Liverpool resmi memastikan diri menjadi juara English Premier League (EPL) 2024/2025. Kepastian tersebut diraih usai The Reds menghancurkan Tottenham Hotspur dengan skor telak 5-1 pada pekan ke-34. Gelar ini sekaligus menambah koleksi trofi English Premier League Liverpool menjadi 20 buah.

Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari peran Arne Slot, manajer baru yang datang pada awal musim. Pada musim perdananya, Slot mampu membawa The Reds tampil konsisten dan meraih gelar juara Premier League pada musim pertama. Capaian ini adalah prestasi eksklusif, pelatih-pelatih tenar seperti Pep Guardiola, Juergen Klopp, dan Arsene Wenger tak bisa melakukanya pada musim pertama.

Termasuk Slot, inilah lima manajer yang berhasil juara English Premier League pada musim debut.

1. Arne Slot (2024/2025) sukses memberikan gelar juara EPL pertama untuk Liverpool

Menggantikan Jurgen Klopp bukanlah tugas yang ringan, namun Arne Slot menjawab tantangan tersebut dengan luar biasa. Ia langsung beradaptasi dengan ritme sepak bola Inggris dan membawa Liverpool tetap kompetitif di papan atas. Liverpool bahkan mengunci gelar juara dengan masih menyisakan empat pertandingan di English Premier League (EPL).

Slot mengandalkan kekuatan skuad yang solid, termasuk mempertahankan komposisi pemain-pemain kunci seperti Mohamed Salah dan Virgil van Dijk. Dengan filosofi yang lebih menyerang, ia mengubah Liverpool menjadi tim yang tajam di kedua sisi lapangan. Kini, tantangan selanjutnya adalah mempertahankan konsistensi tim untuk mengarungi kompetisi musim depan (2025/2026).

2. Antonio Conte (2016/2017) membawa Chelsea memenangkan 13 laga beruntun

Antonio Conte datang ke Chelsea saat klub tersebut baru saja mengalami musim buruk, finis di papan tengah klasemen. Tanpa beban kompetisi Eropa, Conte memanfaatkan waktu untuk membentuk taktik 3-4-2-1 yang efektif. Ia memimpin Chelsea meraih 13 kemenangan beruntun dari Oktober hingga Desember.

Di bawah asuhan Conte, Chelsea tampil sebagai tim yang solid baik dalam bertahan maupun menyerang. Chelsea memastikan gelar EPL jauh sebelum musim berakhir. Namun, hubungannya dengan manajemen memburuk di musim kedua. Kini, pelatih asal Italia itu sedang mencoba mengulang kesuksesan tersebut bersama Napoli.

3. Manuel Pellegrini (2013/2014) berhasil juara EPL dengan hanya selisih dua poin dari Liverpool

Manuel Pellegrini mengambil alih Manchester City setelah Roberto Mancini dipecat. Di bawah asuhannya, The Cityzen sebenarnya sempat tertinggal dari Liverpool, tetapi berhasil bangkit di akhir musim. Mereka meraih gelar juara English Premier League (EPL) 2013/2014 secara dramatis dengan selisih poin hanya dua angka dari Liverpool di peringkat kedua.

Insiden terpelesetnya Steven Gerrard merupakan titik balik dari kesuksesan Man City pada musim tersebut. Sayangnya, Pellegrini hanya bertahan 3 musim di Etihad Stadium sebelum digantikan oleh Pep Guardiola. Setelah hengkang dari kota Manchester, ia melatih beberapa klub, seperti Hebei FC, West Ham dan kini menukangi Real Betis.

4. Carlo Ancelotti (2009/2010) membawa dua trofi pada musim debutnya di Chelsea

Carlo Ancelotti membawa angin segar ke Stamford Bridge setelah tiba pada 2009. Dengan filosofi sepak bola menyerang, Chelsea berhasil mencetak rekor 103 gol hanya dalam 1 musim, dengan Didier Drogba sebagai top skorer. Selain gelar juara EPL, Ancelotti juga mempersembahkan Piala FA dalam musim debutnya.

Setelah berpisah dengan Chelsea, Ancelotti melanjutkan karier cemerlangnya di berbagai klub besar seperti PSG dan Real Madrid. Ia bahkan kembali ke Inggris untuk menangani Everton meski hasilnya tidak terlalu positif. Kini, Ancelotti kembali bersinar bersama Real Madrid dengan mengantongi banyak gelar juara di saku celananya.

5. Jose Mourinho (2004/2005) membuat Chelsea hanya kebobolan 15 gol dalam semusim

Jose Mourinho langsung mengubah wajah Chelsea setelah sukses besar di Porto. Ia tiba di Stamford Bridge dengan julukan The Special One. Pelatih asal Portugal tersebut membangun tim tangguh dengan Petr Cech, John Terry, dan Frank Lampard sebagai pemain kunci. Dengan taktik yang berfokus pada lini pertahanan, The Blues hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim. 

Bahkan, rekor 25 clean sheet yang dicetak Chelsea pada 2004/2005 masih sulit dipecahkan hingga kini. The Special One memenangkan dua gelar juara EPL dalam 3 musim pertamanya di Stamford Bridge. Kini, Mourinho melanjutkan kariernya di Fenerbahce dan mencoba menambah koleksi gelar juaranya di Turki.

Arne Slot telah menulis namanya dalam sejarah English Premier League bersama empat manajer lainnya. Tantangannya kini adalah mempertahankan konsistensi Liverpool pada musim depan (2025/2026). Apakah ia berhasil membuat The Reds tetap stabil di jalur juara atau tidak? Mari kita simak bersama musim depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us