Melihat Performa AC Milan Ketika Bersama Tim Prancis di Fase Grup UCL

AC Milan akan bertandang ke Parc des Princess, markas Paris Saint-Germain (PSG), pada pekan ketiga Liga Champions Eropa 2023/2024. AC Milan yang masih berada di peringkat ketiga wajib meraih kemenangan jika ingin menjaga asa lolos dari fase grup. Namun, laga melawan PSG jelas tak akan mudah bagi anak asuh Stefano Pioli tersebut.
Melihat sejarahnya, AC Milan punya rekor bagus ketika berjumpa tim asal Prancis pada fase grup Liga Champions. Meski begitu, Rossoneri juga tak lepas dari pengalaman pahit pada fase grup.
Berikut performa AC Milan ketika tergabung bersama tim asal Prancis pada fase grup Liga Champions.
1. AC Milan tergabung dengan PSG pada fase grup kedua Liga Champions 2000/2001

Berbeda dengan saat ini, Liga Champions 2000/2001 menggunakan format dua fase grup. Pada fase grup pertama, Rossoneri mampu menundukkan Barcelona, Leeds United, dan Besiktas. Pada fase grup kedua, AC Milan sudah ditunggu Deportivo La Coruna, Galatasaray, dan Paris Saint-Germain.
AC Milan gagal melaju ke fase berikutnya karena hanya menempati posisi ketiga di bawah Deportivo La Coruna dan Galatasaray. Bahkan, mereka kehilangan poin yang cukup penting karena sempat dua kali ditahan imbang PSG yang saat itu menempati posisi juru kunci. AC Milan bahkan hanya mampu mencetak satu kemenangan ketika bertandang ke markas Deportivo La Coruna.
2. AC Milan menjadi pemuncak grup ketika bersama Lens di Liga Champions 2002/2003

AC Milan tergabung bersama Lens pada fase grup Liga Champions 2002/2003. Selain itu, mereka juga harus menghadapi dua tim tangguh lainnya, Deportivo La Coruna dan Bayern Munich. Rossoneri mampu tampil apik dan melaju ke babak berikutnya.
Meski begitu, AC Milan sempat menderita kekalahan 1-2 ketika bertandang ke markas Lens. AC Milan yang sempat unggul terlebih dahulu melalui Andriy Shevchenko justru kecolongan dua gol dari Lens yang dicetak Daniel Morreira dan John Utaka. Kemenangan tersebut juga sebagai balasan ketika Lens dipermalukan di San Siro pada pertemuan pertama dengan skor identik.
Penampilan gemilang AC Milan ternyata mampu mereka teruskan pada babak-babak berikutnya. Mereka sukses memuncaki fase grup kedua sebelum mengalahkan Ajax Amsterdam pada perempat final dan Inter Milan pada semifinal untuk menantang Juventus pada partai final. Pada laga puncak, AC Milan berhasil mengalahkan Juventus melalui adu penalti.
3. AC Milan dan Lille sama-sama lolos ke fase gugur di Liga Champions 2006/2007

LOSC Lille pernah membuat AC Milan kesulitan pada fase grup Liga Champions 2006/2007. Bagaimana tidak, Lille tak terkalahkan dalam dua pertemuan kontra raksasa Italia tersebut. Pada pertemuan pertama di Stade Felix Bollaert, markas Lille, keduanya bermain imbang tanpa gol.
Lille kemudian mampu mengejutkan AC Milan ketika mereka bertandang ke San Siro. Dua gol yang dicetak Lille melalui Peter Odemwingie dan Abdul Keita membuat tuan rumah bertekuk lutut dengan skor dua gol tanpa balas. Kemenangan tersebut cukup berarti bagi Lille karena membawa mereka lolos ke fase gugur sebagai runner-up di bawah AC Milan.
Perjalanan AC Milan pada musim tersebut berlangsung mulus dengan menjadi juara. Pada partai final, mereka menundukkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. Sementara itu, ambisi Lens untuk melaju lebih jauh dijegal Manchester United pada babak 16 besar.
4. AC Milan bertemu Marseille pada fase grup Liga Champions 2009/2010

AC Milan dan Marseille tergabung di grup C Liga Champions 2009/2010 bersama dengan Real Madrid dan FC Zurich. Pada dua pertandingan yang berlangsung antara keduanya, AC Milan tampil mampu tampil lebih dominan. Pada pertemuan pertama, AC milan mampu mencuri kemenangan dengan skor 2-1 berkat dua gol Filippo Inzaghi.
Pada pertemuan kedua, Marseille terlihat mampu sedikit menahan dominasi Rossoneri. Gol cepat Marco Boriello pada menit kesepuluh mampu disamai Lucho tak lama berselang. Pada akhirnya, AC Milan mampu lolos ke fase gugur sebagai peringkat kedua di bawah Real Madrid. Sementara, Marseille harus turun ke Liga Europa karena hanya menempati peringkat ketiga.
5. AC Milan dan AJ Auxerre masuk grup neraka di Liga Champions 2010/2011

Grup G Liga Champions 2010/2011 yang diisi AC Milan, Real Madrid, Ajax, dan Auxerre bisa dibilang sebagai grup neraka. AC Milan yang dimotori Zlatan Ibrahimovic dan Kevin Prince Boateng mampu lolos ke fase gugur sebagai peringkat kedua. Mereka hanya kalah dari Real Madrid yang tampil dominan.
AC Milan mampu mendulang poin penuh ketika bertemu AJ Auxerre baik kandang maupun tandang. Pada pertemuan pertama, AC Milan menang dengan skor 2-0 berkat brace dari Ibrahimovic. Pada pertemuan kedua, Rossoneri lagi-lagi menang dengan skor identik, kali ini dua gol dicetak Ibrahimovic dan Ronaldinho. Akibat kekalahan tersebut, Auxerre pun harus rela menjadi juru kunci klasemen.
6. AC Milan harus meraih poin penuh ketika bertemu PSG

AC Milan masih menghuni peringkat ketiga klasemen Grup F setelah hasil imbang kontra Newcastle United dan Borussia Dortmund. Pada pekan ketiga, AC Milan sudah ditunggu tim kuat asal Prancis, Paris Saint-Germain. Laga tersebut jelas tak akan berjalan mudah bagi AC Milan karena harus bertandang ke markas PSG, Parc des Princess.
PSG juga bukan tanpa celah ketika menghadapi AC Milan. Mereka sebelumnya dipermalukan Newcastle United dengan skor mencolok 1-4. Rossoneri harus mampu mencuri poin jika ingin membuka asa lolos ke babak berikutnya. Jika berhasil meraih kemenangan, itu akan menjadi modal bagus karena pada pekan keempat giliran mereka menjamu PSG di San Siro.
AC Milan tercatat hanya sekali gagal melangkah ke fase berikutnya ketika berada satu grup dengan tim asal Prancis. Namun, klub tersebut adalah PSG yang kembali berada di grup yang sama pada Liga Champions 2023/2024.