Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Timnas Mesir yang Kembali ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun

Indian Express
Indian Express

Penalti Mohamed Salah ke gawang Kongo pada menit ke-95 membuat seluruh penonton di Stadion Borg El Arab yang terletak di kota Alexandria, serta seantero Mesir langsung bersorak gembira. Bahkan banyak juga yang menangis.

Penalti tersebut membuat pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tuan rumah Mesir dan memastikan satu tempat di Piala Dunia Rusia tahun depan. Meski menyisakan satu pertandingan melawan Ghana pada bulan November, posisi Mesir di puncak klasemen grup E sudah tidak bisa lagi dikejar oleh Uganda yang menempati peringkat kedua.

Tim asuhan Hector Cuper tersebut kembali tampil di turnamen sepakbola paling prestisius setelah harus menunggu selama 27 tahun. Terakhir Mesir menjadi kontestan pada edisi 1990 saat Italia menjadi tuan rumah.

Seperti diberitakan oleh Telegraph pada hari Minggu (08/10/2017), para penduduk langsung memadati jalan-jalan utama kota Kairo sambil mengibarkan bendera nasional. Suasana sukacita begitu terasa menyambut keberhasilan Timnas Mesir. Lapangan Tahrir pun tak luput dari euforia negara yang pernah dilanda konflik politik pada tahun 2013.

Keesokan harinya, seluruh pemain dijamu oleh Presiden Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan tersebut, El-Sisi memberikan bonus sebanyak $ 85 ribu (sekitar Rp. 1,1 miliar) sebagai bentuk apresiasi pemerintah Mesir kepada tim nasionalnya.

Berikut ini beberapa fakta tentang tim berjuluk "The Pharaoh" tersebut.

Diperkuat kiper berumur 44 tahun.

Ahram Online
Ahram Online

Essam El Hadary, kiper utama sekaligus kapten Timnas Mesir, kini berusia 44 tahun. Meski usianya tak muda lagi, kiper andalan klub sepakbola Al Taawoun (Arab Saudi) itu tetap dipercaya oleh Hector Cuper untuk menjadi benteng terakhir pertahanan. Usia ternyata cuma angka baginya.

Sejak menjalani debut pada tahun 1996, El Hadary telah tampil sebanyak 156 kali bersama Mesir. Jika ikut dibawa ke Rusia tahun depan, pemain yang pernah mencicipi Liga Swiss itu akan memecahkan rekor pemain tertua di putaran final Piala Dunia.

Rekor tersebut masih dipegang oleh Faryd Mondragon, kiper Timnas Kolombia pada Piala Dunia 2014 Brazil, yang waktu itu berumur 43 tahun.

Generasi emas Mesir.

The Guild
The Guild

Materi pemain Timnas Mesir saat ini sangat mumpuni bila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu karena mereka diperkuat banyak pemain yang merumput di luar negeri, khususnya daratan Eropa.

Sebutlah nama seperti Ahmed El Mohamady (Aston Villa), Ahmed Hegazi (West Bromwich Albion), Ramadan Sobhi (Stoke City), Mohamed El Nenny (Arsenal), Koka (Sporting Braga) dan tentu saja Mohamed Salah (Liverpool).

Selain menjadi andalan di level klub, pemain-pemain tersebut kini menjadi tulang punggung dari skema permainan pelatih Hector Cuper di setiap pertandingan.

Baru dua kali tampil di Piala Dunia.

Planet World Cup
Planet World Cup

Sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Dunia, Mesir tercatat baru dua kali berpartisipasi.

Pertama pada edisi 1934, mereka langsung gugur di babak pertama (saat itu sistem gugur masih diberlakukan) usai kalah 4-2 dari Hungaria.

Kedua pada tahun 1990. Pada edisi kali ini, Mesir tergabung dalam grup F bersama Inggris, Irlandia Utara dan Belanda. Tergabung dalam "grup neraka" tidak serta merta membuat nyali "The Pharaohs" ciut. Mereka sempat menahan imbang Belanda (1-1) dan Irlandia (0-0) sebelum akhirnya dikalahkan Inggris dengan skor tipis 1-0. Alhasil mereka finis di posisi buncit klasemen.

Fakta justru berbalik jika membicarakan Mesir di Piala Afrika. Mereka telah menjuarai kompetisi sepakbola antar negara-negara Afrika tersebut sebanyak tujuh kali (terakhir pada tahun 2010). Untuk edisi tahun ini, Mesir harus puas menjadi runner-up usai dikalahkan Kamerun 2-1 di partai final.

Apa mereka mampu melampaui pencapaian tahun 1990? Kita lihat saja tahun depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
Arifina Budi A.
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us