Mengenang Kiprah Kroasia saat Jadi Peringkat Ketiga Piala Dunia 1998

Timnas Kroasia menjadi tim yang mengejutkan dalam dua edisi terakhir Piala Dunia, 2018 dan 2022. Pada edisi 4 tahun lalu, Kroasia mampu melaju hingga ke partai final sebelum ditaklukkan Prancis.
Sementara, pada tahun ini, Vatreni akan melakoni laga perebutan tempat ketiga melawan Maroko setelah ditaklukkan Argentina di semifinal. Namun, ternyata Kroasia bukan kali ini saja menjadi kejutan.
Saat menjalani debut di Piala Dunia, Kroasia lebih mengejutkan. Momen tersebut terjadi pada Piala Dunia 1998 yang digelar di Prancis.
Saat itu, Vatreni mengakhirinya dengan menjadi peringkat ketiga. Padahal, statusnya adalah tim debutan.
Seperti apa kiprah Kroasia saat jadi peringkat ketiga Piala Dunia 1998?
1. Lolos ke babak gugur dengan status runner-up grup

Debut di Piala Dunia, Kroasia langsung dihadapkan dengan grup yang berisi Argentina, Jepang, dan Jamaika. Di laga perdana, Vatreni sukses melewati rintangan Jamaika dengan kemenangan meyakinkan (3-1).
Berikutnya, Kroasia mendapat tantangan dari Jepang yang sama-sama tim debutan. Kroasia berhasil menang dengan skor 1-0 sekaligus mengunci tiket lolos ke babak gugur.
Di laga ketiga, Kroasia melawan tim terkuat di grupnya, Argentina. Kekalahan 0-1 dari Argentina tak terlalu berpengaruh bagi Kroasia. Vatreni lolos ke babak gugur dengan status runner-up di bawah Argentina.
2. Menyingkirkan Romania pada babak 16 besar

Setelah lolos dari fase grup, kekuatan Kroasia mulai diuji pada babak gugur. Pada babak 16 besar, Vatreni meladeni tantangan Romania yang lolos dengan status juara grup.
Meski lawannya lebih berpengalaman, Kroasia tak gentar. Mereka bahkan sudah unggul 1-0 setelah mencetak gol sebelum babak pertama usai.
Gol tersebut dicetak penyerang andalan, Davor Suker, yang saat itu keluar sebagai top skor turnamen. Pada babak kedua, tak ada gol lagi yang tercipta. Kroasia pun berhak melaju ke babak berikutnya.
3. Menghajar Jerman di perempat final

Pada babak perempat final, kekuatan Kroasia benar-benar menjadi sorotan dengan statusnya sebagai tim debutan. Pada babak ini, Vatreni menantang Jerman yang sudah tiga kali menjadi juara Piala Dunia.
Datang sebagai tim underdog, Kroasia justru tampil tanpa beban. Mereka menghajar Jerman tanpa ampun dengan skor 3-0. Kroasia lagi-lagi unggul satu gol sebelum babak pertama usai.
Pada babak kedua, Kroasia memanfaatkan lini belakang Jerman yang lebih fokus menyerang. Dua gol tambahan dicetak Vatreni sekaligus menyingkirkan Der Panser.
4. Gagal lolos ke final setelah takluk dari Prancis

Kroasia makin percaya diri setelah mampu menaklukkan Jerman di perempat final. Mereka menantang tuan rumah Prancis di semifinal. Bahkan, Davor Suker sempat membawa Kroasia unggul lebih dahulu setelah mencetak gol pada menit ke-46.
Les Bleus yang tampil dihadapan para pendukungnya tentu saja tak ingin dipermalukan. Sekitar 1 menit setelahnya, Lilian Thuram menyamakan kedudukan.
Thuram menjadi pahlawan kemenangan Prancis setelah mencetak gol keduanya pada menit ke-70. Kroasia pun harus mengubur mimpi tampil di final setelah takluk dengan skor 1-2.
5. Taklukkan Belanda untuk raih peringkat ketiga

Gagal lolos ke final tak membuat mental Kroasia goyah. Pencapaian kala itu sudah lebih dari cukup bagi Vatreni. Mereka tentu saja ingin menutupnya dengan kemenangan saat melakoni laga perebutan tempat ketiga.
Kala itu, Kroasia berhadapan dengan Belanda yang ditaklukkan Brasil di semifinal. Harapan Kroasia menang di laga ini mulai terwujud ketika unggul pada menit ke-14.
Setelah itu, Belanda sempat menyamakan kedudukan karena mencetak gol pada menit ke-22. Namun, Kroasia memiliki Davor Suker yang saat itu menjadi seorang bintang.
Suker menjadi pahlawan kemenangan Kroasia setelah mencetak gol kedua pada laga ini. Kroasia menang dengan skor 2-1 sekaligus memantapkan diri sebagai peringkat ketiga Piala Dunia 1998.
Kroasia berpeluang mengulangi pencapaian menjadi peringkat ketiga tersebut di Piala Dunia 2022. Mereka akan bersua Maroko pada Sabtu (17/12/2022) malam WIB.