Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MilkLife Soccer League, Ajang Kembangkan Sepak Bola Wanita Indonesia

Turnamen sepak bola wanita. (Dok. Milklife Soccer League)

Jakarta, IDN Times - Pengembangan sepak bola wanita di Indonesia masih terus bergulir. Beberapa pihak bahkan berinisiatif menggelar turnamen usia muda untuk membangun ekosistem sepak bola wanita.

Salah satunya adalah inisiatif yang digelar Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife. Mereka menggelar kompetisi kategori usia 14 tahun di Kudus. 

Sebanyak 11 Sekolah Sepak Bola (SSB) yang berasal dari Kudus, Rembang, Pati, Jepara dan sekitarnya ikut berpartisipasi dalam turnamen bertajuk Milklife Soccer League ini. Total, peserta yag ikut tak kurang dari 275 orang.

1. Usaha pengembangan ekosistem sepak bola wanita

Turnamen sepak bola wanita. (Dok. Milklife Soccer League)

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, turnamen ini menjadi perwujudan komitmen pengembangan ekosistem sepak bola wanita di Indonesia. 

Ajang ini juga merupakan layer lanjutan bagi para pesepak bola putri usia dini untuk semakin menekuni cabang olahraga tersebut.

“Sebelumnya kami mengadakan MilkLife Soccer Challenge di KU-10 dan KU-12 bagi siswi Madrasah Ibtidaiyah serta Sekolah Dasar. Dari turnamen tersebut, kami melihat bakat-bakat potensial yang akhirnya membuat mereka menekuni sepak bola putri lalu tergerak bergabung ke SSB,” ujar Yoppy.

“Oleh karenanya, kami menyelenggarakan ajang ini sehingga SSB memiliki kompetisi rutin sebagai sarana mengasah serta meningkatkan kemampuan para pemainnya,” lanjut dia.

Lebih jauh, Yoppy menambahkan, ajang ini diharapkan bisa menjadi fondasi awal untuk melahirkan para pesepak bola putri yang kelak mengharumkan nama bangsa di level internasional. 

2. Aturan yang digunakan di kompetisi ini

Turnamen sepak bola wanita. (Dok. Milklife Soccer League)

Setiap series kompetisi ini bakal memakan waktu tiga sampai empat bulan dengan penyelenggaraan satu pekan sekali di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.

Pada setiap pekan, mereka akan berlaga dua kali (home dan away) dengan format sembilan vs sembilan. Pertandingan digelar dengan lapangan berukuran setengah lapangan sepak bola berdurasi 20x2 menit.

Sementara, bola yang digunakan menggunakan ukuran empat dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33-0,36 kg. 

Rencananya, ajang ini akan digelar dua kali selama satu tahun. Tak hanya mengundang SSB dari Kudus dan sekitarnya, turnamen ini juga membuka pintu bagi SSB di daerah lain untuk ambil bagian memperebutkan gelar juara.

“Dengan dua turnamen tersebut, roda pembibitan sepak bola putri di usia dini mulai berputar. Nantinya kami berharap dari SSB ini banyak atlet putri yang bisa bergabung ke klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar,” kata Yoppy.

3. Kompetisi bakal digelar di beberapa kota pada tahun yang akan datang

Turnamen sepak bola wanita. (Dok. Milklife Soccer League)

Tak hanya di Kudus, kompetisi sepak bola wanita kelompok umur ini di tahun-tahun mendatang akan digelar di kota lainnya. 

“Jadi, silahkan bagi para SSB untuk mempersiapkan diri. Dan tentu saja kami juga mengharapkan dukungan banyak pihak demi melahirkan kejayaan bagi cabang olahraga ini,” beber Yoppy.

Di seri Kudus, kompetisi itu sejauh inu sudah memasuki pekan kedua pada Minggu, 26 Mei 2024. Sejauh ini, Laskar Jepara Putri berhasil memuncaki klasemen sementara dengan 12 poin usai mengalahkan Galaxinesia dengan skor 1-0.

SSB yang terlibat series perdana ini ialah Laskar Jepara Putri, SKU Pink, Galaxinesia, Scorpions FC, Pedawang Women, Srikandi Kalirejo Undaan, Persig Gribig, Porma, SKU Orange, Women Putra Jaya, dan Garkido GFC. 

Selain kompetisi ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation juga menggelar Milklife Soccer Challenge. Ajang itu bakal berlangsung di delapan kota dengan total 18 kali turnamen.

Selain Kudus (Maret, Juni, September dan Desember), ada Surabaya (Mei dan September), Jakarta (Juni dan November), Tangerang (Juni dan November), Bandung (Juni dan Oktober), Yogyakarta (Juli dan Oktober), Solo (Juli dan Oktober), dan Semarang (Agustus dan November), yang bakal menggelar ajang ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us