Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Musim Leicester City Terdegradasi dari Premier League

ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Leicester City terdegradasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025 setelah kalah dari Liverpool 0-1, kini di posisi ke-19 dengan 18 poin.
  • Sejak debut di EPL pada 1994/1995, The Foxes sudah terdegradasi sebanyak lima kali dan langsung promosi tahun berikutnya.
  • Pada musim terakhir mereka di EPL, Leicester City hanya meraih 29 poin dan terdegradasi karena hanya mampu mengumpulkan 28 poin pada musim sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Leicester City dipastikan terdegradasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025 setelah dibekuk Liverpool dengan skor 0-1 pada pekan ke-33, Minggu (20/4/2025). Mereka kini berada di posisi ke-19 dengan 18 poin, berjarak 18 angka dari West Ham United yang duduk di peringkat ke-17 sebagai batas aman terakhir. Ini merupakan kali kelima The Foxes terdegradasi dari kompetisi sepak bola teratas di Inggris.

1. Leicester City terdegradasi dari Premier League untuk pertama kali pada 1994/1995

Leicester City bermain untuk pertama kalinya di English Premier League pada 1994/1995. Mereka meraih tiket promosi setelah berakhir di posisi keempat di Divisi Utama 1993/1994. Sayangnya, di EPL 1994/1995, tim yang saat itu Marc McGhee tersebut langsung terdegradasi kembali. Mereka hanya bisa duduk di peringkat ke-21 di klasemen akhir.

The Foxes mengoleksi 29 poin dari 42 pertandingan. Mereka hanya bisa meraih 6 kemenangan, 11 keimbangan, dan menelan 25 kekalahan. McGhee sendiri bukan satu-satunya pelatih yang menukangi Leicester City pada musim ini. Sebelumnya, mereka dipimpin Kevin MacDonald dan Brian Little. Sebagai catatan, 1994/1995 merupakan musim terakhir EPL diikuti 22 peserta. 

2. Leicester City menjadi juru kunci Premier League 2001/2002

Setelah terdegradasi pada 1994/1995, Leicester City bisa langsung kembali promosi ke Premier League semusim kemudian. Mereka lantas bertahan di kompetisi ini selama 6 musim. Perjalanan membanggakan tersebut harus berakhir pada 2001/2002 usai mereka menjadi juru kunci.

Leicester City berada di posisi terbawah karena hanya bisa mengumpulkan 28 poin. Mereka mencatatkan 5 kemenangan, 13 keimbangan, dan terkena 20 kekalahan. Pada musim ini, tim mengalami empat kali pergantian pelatih. Mereka dipimpin Peter Taylor, Garry Parker, Dave Bassett, dan Micky Adams.

3. Leicester City kembali terdegradasi dari Premier League pada 2003/2004

Micky Adams berhasil langsung membawa Leicester City kembali bermain di Premier League pada 2003/2004. Mereka meraih tiket promosi usai menjadi runner-up di Divisi Utama 2002/2003. Sayangnya, Adams tak kuasa membuat tim asuhannya tersebut untuk tetap bertahan di kompetisi teratas pada akhir musim. Mereka lagi-lagi turun kasta setelah berakhir di posisi 18.

Leicester City menorehkan 33 poin dari hasil 6 kemenangan, 15 keimbangan, dan 17 kekalahan. Koleksi poin tersebut sebetulnya sama dengan Leeds United dan Wolverhampton Wanderers sebagai dua tim lain yang juga terdegradasi. Namun, Leicester City unggul secara selisih gol. Meski begitu, keunggulan tersebut tidak mampu menyelamatkan mereka dari hukuman degradasi. Leicester City terpaut enam angka dari Everton yang ada di posisi 17.

4. Perjalanan menakjubkan Leicester City di Premier League berakhir pada 2022/2023

Setelah bertarung di Championship selama 9 musim beruntun, Leicester City akhirnya bisa kembali bermain di Premier League pada 2014/2015. Semusim kemudian, mereka menciptakan keajaiban yang begitu fenomenal. Tim yang kala itu dilatih Claudio Ranieri tersebut keluar sebagai juara.

Berkat kesuksesan tersebut, status tim pun berubah. Mereka tidak lagi berkutat di papan bawah. Sayangnya, daya saing tersebut menghilang pada 2022/2023. Leicester City akhirnya terdegradasi dengan berakhir di posisi 18. Mereka hanya bisa meraih 34 poin dari hasil 9 kemenangan, 7 keimbangan, dan 22 kekalahan. 

Manajemen klub terlambat mengambil keputusan. Mereka baru memecat Brendan Rodgers pada 2 April 2023. Dean Smith yang ditunjuk sebagai pelatih anyar pun tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan mereka. Akhirnya, Leicester City pun terdegradasi dengan selisih dua poin dari Everton yang berada di posisi 17.

5. Leicester City terdegradasi dari Premier League 2024/2025

Di Premier League 2024/2025, Leicester City dipastikan terdegradasi meski kompetisi masih menyisakan lima pertandingan. Sepanjang musim, tim yang bermarkas di King Power Stadium ini memang kesulitan keluar dari zona merah. Itu tidak terlepas karena kondisi mereka yang ditinggal sang pelatih, Enzo Maresca.

Sosok asal Italia itu menjadi aktor di balik keberhasilan mereka meraih tiket promosi. Maresca membawa Leicester City menjadi juara Championship 2023/2024. Namun, pada awal 2024/2025, ia dibajak Chelsea. Leicester City lantas menunjuk Steve Cooper sebagai penggantinya. Namun, pria asal Wales tersebut dipecat pada 24 November 2024. Sayangnya, Ruud van Nistelrooy yang dipilih sebagai pengganti pun tidak bisa memperbaiki situasi.

Leicester City kini hanya kalah dari Norwich City dalam urusan degradasi. The Canaries tercatat sebagai klub yang paling sering terlempar dari Premier League sebanyak enam kali. Leicester City setara dengan West Bromwich Albion yang juga sudah merasakan lima kali degradasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us