Patrick Kluivert Dihujat, Erick Thohir Pasang Badan

- Patrick Kluivert disambut buruk oleh fans karena minim pengalaman.
- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membela Kluivert dan berharap prasangka buruk dihilangkan.
- Publik diminta menerima keputusan federasi dan mengawal progres Timnas di bawah arahan Kluivert.
Jakarta, IDN Times - Patrick Kluivert jadi bulan-bulanan warganet sejak diperkenalkan menjadi pelatih Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun pasang badan.
Kluivert memang tak disambut baik oleh fans. Fakta Kluivert yang minim pengalaman menjadi penyebabnya. CV miliknya tak sebanding dengan Shin Tae Yong, selaku pendahulunya.
Situasi itu pun membuat Erick kesal, karena Kluivert belum mendapat ruang untuk membuktikan kapasitasnya. Pembelaan ini sekaligus menceritakan pengalamannya\yang sempat di-bully ketika hendak membuat terobosan anyar di BUMN.
"Sama kayak Patrick Kluivert, belum jadi pelatih, belum melatih, sudah disebut bakal gagal. Nah, itu sama," kata Erick dalam acara MINDialogue di The Energy Building, Jakarta, Kamis (9/1/2024).
1. Jangan perdebatkan hal yang belum terjadi

Erick berharap kebiasaan berprasangka buruk ini dapat dihilangkan. Belum melihat hasilnya, tetapi sudah diperdebatkan.
"Nah, kami mau bikin batu loncatan saja sebagai BUMN, sudah ditakut-takutin. Ini ada kickback, ada kerugian negara, ditaruh di media, akhirnya ngerem. Terus nanti balik lagi, kayak diskusi hari ini," ucap Erick.
"Kenapa Indonesia tidak bisa, Ya, inilah sama yang kita hadapi sekarang ini. Kita bicara mau perbaikan tim nasional, sudah ditakut-takutin duluan pelatihnya. Di-doxing semuanya," ujar Erick.
2. Erick pilih kalem

Pria yang juga menjabat sebagai BUMN itu pun memilih kalem. Sebab, dalam transformasi sepak bola memang bakal menempuh jalan kerikil.
"Tapi, don't worry, itu bagian perjalanan ini yang memang akan membuat bangsa kita kuat juga," kata eks Presiden Inter Milan tersebut.
3. Menanti bukti lawan Australia dan Bahrain

Terlepas dari itu, publik memang sudah seharusnya menerima keputusan yang diambil federasi. Hal itu diutarakan eks pelatih Timnas, Nilmaizar yang kini menukangi PSMS Medan.
Publik tinggal mengawal bagaimana progres Timnas di bawah arahan Kluivert. Duel Timnas kontra Australia dan Bahrain pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, 20 serta 25 Maret 2025 menjadi pembuktiannya.
"Seandainya Indonesia kalah lawan Australia dan Bahrain, ujung mata pisau itu akan ke Ketum (PSSI). Orang-orang akan menyalahkan keputusan Ketum dan federasi. Ini perjudian yang memang harus dibuktikan," kata Nilmaizar dalam program Locker Room by IDN Times.