3 Pelatih Kroasia yang Berkiprah di Premier League

Kroasia merupakan salah satu negara yang mengirim cukup banyak pemain ke English Premier League (EPL). Sejak era baru Liga Inggris dimulai pada 1992, sudah ada 35 pemain dari negara Balkan ini yang tampil di sana. Jumlah itu menempatkan Kroasia di peringkat ke-27 sebagai negara dengan pemain terbanyak dalam sejarah EPL. Hingga kini, tercatat sudah ada 123 negara yang mengirim perwakilan mereka untuk tampil di ajang ini.
Kondisi yang sama tidak terjadi dari sisi pelatih. Pasalnya, selama ini, Kroasia diwakili oleh tiga orang untuk posisi tersebut. Dari 27 negara yang pernah memasok pelatih untuk EPL, jumlah yang dimiliki oleh Kroasia membuat mereka hanya bertengger di peringkat 13. Sama dengan Amerika Serikat dan Swedia. Lalu, siapa saja tiga pelatih tersebut?
1. Velimir Zajec jadi pelatih interim Portsmouth pada 2004—2005
Pelatih asal Kroasia pertama yang berkiprah di EPL adalah Velimir Zajec. Sosok yang kini berstatus sebagai presiden Dinamo Zagreb itu menukangi Portsmouth pada 24 November 2004—7 April 2005. Namun, saat itu, Zajec hanya ditunjuk sebagai pelatih interim.
Sebelum memilihnya, Portsmouth memang memecat Harry Redknapp terlebih dahulu. Sayangnya, Portsmouth juga tidak puas dengan kinerja Zajec. Mereka menendangnya sebelum musim 2004/2005 berakhir.
Zajec yang kini berusia 68 tahun memimpin Portsmouth dalam 18 pertandingan. Hasilnya, ia meraih 4 kemenangan, 4 keimbangan, dan 10 kekalahan. Zajec meninggalkan Portsmouth di posisi 16.
Terdapat tiga pertandingan lain di luar EPL yang dilalui Zajec bersama Portsmouth. Di Piala Liga Inggris, mereka kalah dari Watford pada perempat final dengan skor 0-3 (30 November 2004). Sementara, di Piala FA, Zajec sempat membawa Portsmouth menang atas Gillingham 1-0 (8 Januari 2005) sebelum akhirnya disingkirkan oleh Southampton karena kalah 1-2 (29 Januari 2005).
2. Slaven Bilic pernah menukangi West Ham United dan West Bromwich Albion
Pelatih asal Kroasia kedua yang pernah berkiprah di EPL adalah Slaven Bilic. Pria yang dikenal dengan gaya rock ini menukangi dua klub. Pertama adalah West Ham United pada 1 Juli 2015—6 November 2017.
Pada musim pertamanya bersama The Hammers (2015/2016), Bilic mampu membawa mereka berakhir di posisi ketujuh. Hasilnya, West Ham pun berhak untuk tampil pada babak kualifikasi Liga Europa. Sayangnya, mereka gagal melaju hingga fase grup.
Pada musim berikutnya (2016/2017), magis Bilic mulai menghilang. West Ham turun empat peringkat ke posisi sebelas. Semusim kemudian (2017/2018), manajemen klub memecatnya setelah sebelas pertandingan.
Klub EPL kedua yang dilatih oleh Bilic adalah West Bromwich Albion. Ia memimpin mereka pada Juni 2019 ketika The Baggies masih bermain di Championship. Bilic mampu membawa mereka meraih tiket promosi pada musim pertamanya.
Namun, ketika kembali ke EPL, Bilic hanya menemani West Brom dalam 13 pertandingan. Seperti pada musim terakhirnya di West Ham, ia dipecat akibat tidak bisa membuat West Brom keluar dari zona degradasi. Secara total, selama berkarier di EPL, Bilic mencatatkan 100 pertandingan dengan hasil 31 kemenangan, 30 keimbangan, dan 39 kekalahan.
Sebagai catatan, Bilic juga pernah bertarung di EPL sebagai pemain. Ia membela West Ham pada 1995—1997 dan Everton pada 1997—2000. Berposisi sebagai bek tengah, pria yang kini berusia 56 tahun itu mencatatkan 76 penampilan, 17 clean sheet, 2 gol, dan 2 assist.
3. Ivan Juric baru ditunjuk Southampton
Ivan Juric menjadi pelatih asal Kroasia teranyar yang mencoba peruntungan di EPL. Pria berusia 49 tahun itu ditunjuk oleh Southampton untuk mengisi kursi pelatih utama mereka pada 21 Desember 2024. Juric menggantikan Russell Martin yang dipecat enam hari sebelum penunjukkan dirinya.
Keputusan Southampton dalam memilih Juric mengundang tanda tanya besar. Pasalnya, pada 10 November 2024, Juric juga baru saja dipecat oleh AS Roma. Ia gagal total dalam dalam memimpin tim ibu kota Italia itu. Dari 12 kesempatan, Juric hanya mampu mempersembahkan 4 kemenangan. Sisanya, 3 laga berakhir imbang dan 5 laga berujung kalah.
Juric mendapat tanggung jawab besar untuk bisa menyalamatkan Southampton dari degradasi. Sayangnya, target tersebut terasa seperti sebuah misi yang mustahil. Pasalnya, Southampton bukan tim unggulan.
Sebagai catatan, Southampton menjadi klub non-Italia pertama dalam karier kepelatihan Juric. Jika sukses di tantangan pertamanya ini, bukan tidak mungkin Juric bisa melebihi Zajec dan Bilic sebagai pendahulunya. Namun, jika gagal, dengan melihat rekam jejaknya, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan.