Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain Tajam yang Dibeli MU dari Klub EPL sebelum Matheus Cunha

ilustrasi Manchester United (unsplash.com/Colin + Meg)
Intinya sih...
  • Wayne Rooney menjadi top skor sepanjang masa Manchester United
  • Dimitar Berbatov tajam dan sukses membawa Manchester United meraih enam trofi
  • Robin van Persie mempersembahkan trofi EPL terakhir bagi Manchester United

Manchester United punya amunisi baru di lini depan untuk menyongsong 2025/2026. Ia adalah Matheus Cunha, gelandang serang asal Brasil yang diboyong dari Wolverhampton Wanderers. Setan Merah merogoh kocek 74,2 juta euro alias Rp1,38 triliun demi Cunha. Harga itu terbilang fantastis, tetapi bisa dijustifikasi.

Pasalnya, Cunha tak hanya masih berusia prima dan punya kualitas. Ia juga sudah teruji dengan atmosfer sepak bola Inggris. Cunha tajam di English Premier League (EPL) bersama Wolves. Dalam 2,5 musim, ia menciptakan 29 gol di EPL bagi mereka. Itu termasuk torehan 15 gol pada 2024/2025.

Manchester United tampaknya ingin mengulang sukses mereka bersama pemain yang sudah terbukti tajam di EPL. Setan Merah beberapa kali memboyong pemain semacam itu, dan hasilnya sering memuaskan. Sebelum Cunha, inilah lima pemain tajam yang dibeli Manchester United dari sesama klub EPL.

1. Wayne Rooney menjelma menjadi top skor sepanjang masa Manchester United

Pertama, ada Wayne Rooney, striker yang dibeli Manchester United dari Everton pada 2004. Setan Merah rela mengeluarkan 37 juta euro atau Rp695 miliar bagi Rooney yang saat itu baru berusia 18 tahun. Pasalnya, kualitas Rooney sudah terbukti sejak sangat muda. Ia mencetak 15 gol bagi Everton dalam 2 musim pertamanya di EPL.

Bersama Manchester United, Rooney berkembang menjadi lebih mematikan. Ia menetap hingga 2017 dan menjelma jadi top skor sepanjang masa Setan Merah. Total koleksinya adalah 253 gol, termasuk 183 gol di EPL. Rooney pun sekaligus menyandang status pemain Manchester United tersubur dalam sejarah Premier League.

Rooney juga meraih 16 trofi bersama Manchester United, termasuk 5 gelar EPL. Semua pencapaian itu menjadikan Rooney legenda hidup Manchester United dan Premier League. Ia juga layak disebut pembelian tersukses Setan Merah dari sesama klub EPL.

2. Dimitar Berbatov tajam dan sukses membawa Manchester United meraih enam trofi

Dimitar Berbatov juga digaet Manchester United setelah terbukti di EPL. Berbatov mengawali karier di Inggris bersama Tottenham Hotspur pada 2006–2008. Hanya dalam 2 musim, striker Bulgaria itu sukses membuat 27 gol dan 20 assist di EPL. Duetnya bersama Robbie Keane membuat lini serang Tottenham saat itu begitu ditakuti.

Manchester United pun membeli Berbatov pada musim panas 2008. Setelah pindah, Berbatov sukses mempertahankan ketajaman. Ia membuat 48 gol di EPL selama 4 musim berbaju Setan Merah. Itu termasuk 20 gol di EPL 2010/2011 yang menghasilkan gelar top skor. Plus, Berbatov 2 trofi EPL dan 4 trofi lain bersama Manchester United.

3. Robin van Persie mempersembahkan trofi EPL terakhir bagi Manchester United

Berikutnya, ada Robin van Persie, striker yang didatangkan Manchester United dari Arsenal pada 2012. Van Persie dilepas Arsenal meski saat itu masih tajam. Ia bahkan sukses menjadi top skor EPL 2011/2012 dengan 30 gol. Kepindahan Van Persie pun terbukti jadi kehilangan bagi Arsenal tetapi berkah bagi Manchester United.

Van Persie langsung tampil luar biasa pada musim pertamanya bermukim di Old Trafford. Ia mencetak 26 gol di EPL 2012/2013 dan merebut gelar top skor. Van Persie menjadi pemain pertama yang merebut gelar top skor EPL secara beruntun bersama dua klub berbeda. Ketajamannya pun sukses membawa Setan Merah juara EPL.

Trofi EPL tersebut ternyata menjadi yang terakhir bagi Manchester United hingga saat ini. Van Persie juga adalah pemain Setan Merah terakhir yang menjadi top skor Premier League. Van Persie akhirnya menetap 3 musim di Manchester United dan menyarangkan 58 gol di semua ajang.

4. Romelu Lukaku subur di Manchester United tetapi hanya bertahan 2 musim

Sejak terakhir kali juara, Manchester United masih memboyong beberapa pemain tajam dari sesama klub EPL. Salah satunya Romelu Lukaku, striker Belgia yang mereka rekrut pada musim panas 2017. Lukaku bergabung usai membuktikan diri bersama Everton. Pada musim terakhirnya berbaju Everton, Lukaku mencetak 25 gol di EPL.

Bersama Manchester United, Lukaku sebenarnya tajam. Ia mencetak 42 gol di semua ajang dalam 2 musim. Sayangnya, Lukaku juga kerap membuang peluang. Ia khususnya banyak dikritik karena dinilai lamban dan tak punya sentuhan pertama yang bagus. Alhasil, Lukaku tak bertahan lama dan dilepas Manchester United pada 2019.

5. Alexis Sanchez gagal mempertahankan ketajamannya setelah diboyong Setan Merah

Tak semua pemain yang tajam di EPL tetap gacor setelah pindah ke Manchester United. Salah satu kasus paling tragis adalah Alexis Sanchez. Penyerang asal Chile itu diboyong Setan Merah pada Januari 2018. Sanchez menarik minat Mancehster United usai mencetak 60 gol di EPL dalam 3,5 musim berbaju Arsenal.

Sayangnya, ketajaman Sanchez hilang entah ke mana setelah pindah. Ia hanya membuat tiga gol dalam setengah musim pertamanya di Manchester United, lalu dua gol pada musim berikutnya. Sanchez pun dipinjamkan ke Inter Milan sebelum dilepas permanen. Ia meninggalkan Manchester United tanpa sempat memenangi trofi.

Sebagian besar dari para pemain di atas sukses mempertahankan ketajaman setelah pindah ke Manchester United. Namun, ada pula yang terbilang gagal total. Akan seperti siapakah nasib Matheus Cunha bersama Manchester United nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us