Jakarta, IDN Times - Drama transfer kembali tersaji di Paris Saint-Germain. Kini, manajemen PSG mengambil keputusan tegas terkait Kylian Mbappe yang ogah memperpanjang kontraknya.
Terbaru, dilansir Daily Mirror, Mbappe dibuang dari skuad PSG dalam pramusim ke Jepang. Ini menjadi sinyal kuat kalau PSG mau menjualnya di musim panas 2023, ketimbang tak dapat duit darinya.
Manajemen PSG, menurut pakar transfer Italia, Fabrizio Romano, yakin kalau Mbappe memang sengaja menciptakan drama agar bisa cabut ke Real Madrid dengan status free transfer di musim panas 2024 mndatang. PSG tentunya tak mau itu terjadi.
Sejak 15 Juli 2023 lalu, Mbappe sudah diultimatum oleh manajemen PSG, tanda tangan kontrak baru atau cabut. Jawaban Mbappe masih sama, yakni enggan memperpanjangnya. Diyakini, situasi ini akan berlanjut sampai awal Agustus 2023 mendatang.
PSG merasa sikap Mbappe seperti anak-anak. Pria 24 tahun itu bahkan dianggap sebagai pengkhianat karena sudah dua kali bertindak serupa.
Meski sudah menyatakan janji setia dan tak mau bikin susah, PSG enggan percaya dengan Mbappe. Sebab, bomber Timnas Prancis itu sudah berulang kali melakukan hal serupa.
Mantan Direktur Olahraga PSG, Leonardo, menyarankan agar Mbappe segera dijual. Leonardo merasa, Mbappe memang cuma bisa bikin onar di ruang ganti. Meski jago, Leonardo menilai kalau Mbappe tak bisa bekerja sama dengan rekan-rekan satu timnya.
"Demi kebaikan PSG, saya rasa sudah waktunya Mbappe cabut. PSG sudah ada sebelum Mbappe hadir. Apalagi, kelakuannya selama dua tahun terakhir, membuktikan dia bukan pemimpin," kecam Leonardo dikutip L'Equipe.