Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Renovasi Rumput JIS Buat Piala Dunia U-17 Gak Asal

Jakarta International Stadium (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Jakarta International Stadium (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Wacana pergantian rumput Jakarta Internasional Stadium jelang Piala Dunia U-17 2023 belakangan menjadi ramai dibahas. Bahkan, topik ini sampai diseret ke ranah politik.

Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan kalau pergantian rumput JIS memang menjadi hal yang begitu penting dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Tak ada unsur politik di dalam rencana pergantian rumput JIS, karena pada dasarnya semua dilakukan agar Piala Dunia U-17 bisa digelar.

"Jangan dipolitisasi terus. Kami ingin meloloskan salah satu stadion sepak bola terbaik untuk Piala Dunia U-17. Ini stadion bagus, satu-satunya yang tak ada jogging track. Tapi, ada kekurangan dan harus diperbaiki agar bisa dipakai dan sesuai standar," kata Erick dalam pertemuan dengan para pemimpin media di Jakarta, kemarin (8/7/2023).

1. Karakter rumput JIS memang sensitif

Penampakan Jakarta International Stadium yang dipakai untuk IYC 2021. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Penampakan Jakarta International Stadium yang dipakai untuk IYC 2021. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Erick menyatakan rumput yang terpasang di JIS pada dasarnya sudah bagus. Namun, karakternya tak cocok dengan situasi yang menyelimuti JIS.

Rumput zoysia japonica yang ditanam dan menggunakan metode hybrid, sebenarnya sama dengan milik kandang Bayern Munich, Allianz Arena. Tapi, rumput itu terbilang sensitif dan harus disinari dengan sempurna.

Chairman Karya Rama Prima (KaeRPe), Qamal Mustaqim, juga sudah menjelaskan kalau seharusnya rumput di JIS disinari matahari selama delapan jam.

"Rumput di lapangan luar dengan dalam JIS, sama. Tapi, kan beda pertumbuhannya. Kenapa? Karena di luar tersinari dengan baik," ujar Erick.

2. Lama kalau dijahit, harus diakali

Penampakan Jakarta International Stadium yang dipakai untuk IYC 2021. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Penampakan Jakarta International Stadium yang dipakai untuk IYC 2021. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Solusi sementara, menurut Erick, harus diambil dengan mengganti rumput JIS menggunakan nursery dari lapangan golf. Trik macam ini sebenarnya sudah dipakai pada Asian Games 2018 lalu, demi menghemat waktu dan biaya.

Sebab, jika harus mengganti semua rumput, maka prosesnya akan memakan waktu yang sangat lama. Setidaknya, itu perlu delapan bulan.

"Solusinya seperti itu, karena cuma butuh tiga sampai empat bulan untuk pergantian. Kalau harus dijahit, sesuai standar FIFA, butuh sampai delapan bulan," kata Erick.

3. Antisipasi jelang inspeksi FIFA

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

FIFA sampai sekarang belum datang ke Indonesia untuk mengecek delapan stadion yang diajukan sebagai venue Piala Dunia U-17 2023. Meski begitu, Erick menegaskan persiapan harus dimulai sejak dini.

Menunggu FIFA datang demi mendapatkan saran dalam proses perbaikan rumput, tentunya bisa menghambat persiapan.

"Nggak lah, kami sudah punya pengalaman. Kami sudah tahu standarisasinya. Pesan saya, ini jangan dipolitisasi. Toh, pak Anies sudah bicara JIS milik Indonesia. Sayang kalau stadion sebagus ini tak terpakai," ujar Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us