Rigobert Song, Pelatih Kamerun yang Ditunjuk Presiden Paul Biya

Bukan negara favorit juara dalam gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, Kamerun bak sudah jatuh tertimpa tangga karena tergabung dalam grup neraka. Tim ini melaju ke fase Grup G dengan penuh keberuntungan usai menang agregat gol tandang dari Aljazair pada fase gugur kualifikasi zona Afrika.
Kesuksesan Kamerun tak bisa dilepaskan dari peran pelatih lamanya, Toni Conceicao. Sayangnya, pelatih yang sukses membawa Indomitable Lions menduduki peringkat ketiga Piala Afrika itu kini justru dipecat dan digantikan oleh mantan bek Liverpool, Rigobert Song.
Dikenal sebagai sosok bintang di level tim nasional dan klub, penunjukkan Song rupanya diselimuti kontroversi. Ada kisah apa di balik keputusan penunjukkan Rigobert Song sebagai pelatih Timnas Kamerun di Piala Dunia 2022 ini?
1. Pernah berlaga di beberapa liga top Eropa

Rigobert Song Bahanag adalah mantan pemain sepak bola kelahiran 1974 yang memulai kariernya di Eropa bersama FC Metz pada 1994. Seiring performanya yang terus menanjak, Liverpool akhirnya tertarik meminangnya pada 1999.
Setelah tampil cukup baik bersama Liverpool dan mengantarkan The Reds juara Piala UEFA 2000/2001, Song hengkang ke West Ham United. Sayangnya, ia gagal beradaptasi dan langsung dipinjamkan ke FC Koeln selang enam bulan kepindahannya.
Song kemudian memutuskan pindah ke klub Prancis, Lens, sampai tahun 2004. Selang empat tahun kemudian, Song hengkang ke Liga Turki untuk memperkuat Galatasaray dan mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola di Trabzonspor pada 2010.
2. Prestasinya bersama Timnas Kamerun cukup gemilang

Tak hanya moncer di level klub, rupanya Song juga punya kenangan manis bersama Timnas Kamerun. Pemain asal Kamerun Selatan ini pernah mengantarkan negaranya menjuarai Piala Afrika tahun 2000 dan 2002.
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini juga menjadi pilihan utama ketika negaranya berkompetisi di Piala Dunia 1994, 1998, 2002, dan 2010. Penampilan terakhirnya bersama Kamerun terjadi ketika timnya kembali tampil pada Piala Dunia 2010. Sayangnya, saat itu Kamerun gagal total.
3. Song ditunjuk langsung oleh presiden diktator Kamerun, Paul Biya

Penunjukkan Rigobert Song menjadi juru taktik Timnas Kamerun ini tak lepas dari kontroversi. Merujuk France24, fakta bahwa Song mendapat mandat langsung dari Presiden Kamerun, Paul Biya, untuk mengisi posisi kepelatihan pun menuai kecaman dan pertanyaan.
Penunjukan Song diumumkan oleh Menteri Keolahragaan Kamerun, Narcisse Mouelle Kombi, yang menurut pernyataannya sendiri mendapat rekomendasi dari sang diktator Kamerun tersebut. Sesuai dengan aturan FIFA, politik tidak diperbolehkan ikut campur secara langsung dalam urusan sepak bola suatu negara. Melansir media lokal Kenya, Opera News, Kamerun berpotensi mendapat sanksi FIFA atas isu ini.
Mengutip Christian Freymeyer dari Foreign Policy, diktator yang telah memimpin selama 40 tahun itu berniat menggunakan turnamen Piala Afrika 2022 sebagai upaya cuci tangan atas kejahatan masa lalunya. Ini berkaitan erat dengan kebrutalannya dalam meredakan paksa demonstrasi di area Anglophone pada tahun 2016-2017 silam.
4. Diragukan publik Kamerun

Pemilihan Song sebagai pelatih Kamerun menimbulkan sejumlah reaksi dari masyarakat setempat. Ini karena Song belum memiliki catatan rekor baik dalam beberapa pertandingan terakhir.
Menjelang Piala Dunia 2022, Kamerun harus menelan kekalahan melawan Korea Selatan (0-1) dan Uzbekistan (0-2) dalam laga persahabatan. Hasil terbaik mereka sejauh ini adalah menahan imbang Panama (1-1) dan Jamaika (1-1).
Dibandingkan dengan Conceicao, rekam jejak dan pengalaman Song tidaklah lebih baik. Song resmi masuk ke dunia kepelatihan sejak 2018. Kala itu ia dipercaya menukangi Timnas Kamerun U-23.
Melansir Herald, sejumlah fans Kamerun mengritik gaya permainan tim kebanggaan mereka di bawah Song yang kurang luwes dan seakan kehilangan gaya permainan. Mantan rekan satu tim Song, Achile Emana, pun melontarkan kritik dan mulai meragukan kemampuannya dalam melatih.
5. Peluang Kamerun di Piala Dunia 2022

Tergabung dalam Grup G yang dihuni Brasil, Swiss, dan Serbia, perjalanan Kamerun diproyeksi tidak akan mudah. Peluang mereka lolos ke babak 16 besar akan penuh ujian. Apalagi, performa Kamerun kurang meyakinkan dalam beberapa pertandingan persahabatan terakhir.
Kamerun akan menghadapi Swiss pada laga perdana fase grup, Kamis (24/11/2022). Tentunya Kamerun akan tampil dengan kekuatan penuh untuk mencoba merebut poin penuh demi menjaga asa lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022 guna mengulang prestasi 32 tahun silam.
Meski diliputi kontroversi dan dipandang sebelah mata oleh publik, Rigobert Song sudah terlanjur terpilih jadi juru taktik untuk Timnas Kamerun di ajang Piala Dunia 2022. Mampukah Song membalikkan proyeksi negatif terhadap dirinya?