Saat Pernyataan Waketum dan Ketum PSSI Tak Selaras Soal Nova Arianto

- Erick Thohir menyebut kemampuan Nova tak perlu diragukan, bahkan menyebutnya sebagai salah satu pelatih terbaik Indonesia saat ini.
- Erick membela penunjukan Nova Arianto sebagai bagian dari proses pembinaan dan regenerasi di tubuh PSSI, meminta dukungan penuh untuk pelatih lokal berbakat.
- Perbedaan pendapat dengan Waketum PSSI Zainudin Amali terkait pemilihan Nova sebagai pelatih Timnas U-20, Amali mengkritik proses pemilihan yang tidak melalui rapat Exco PSSI.
Jakarta, IDN Times - Ketidakselarasan terjadi di PSSI. Ketua Umum (Ketum) Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Zainudin Amali berbeda pendapat soal diangkatnya Nova Arianto jadi pelatih Timnas Indonesia U-20.
Terbaru, Erick menelurkan sebuah pernyataan mengenai dipilihnya Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U-20. Dia menepis keraguan publik, sesuatu yang sebenarnya tidak menjawab esensi dari kritik Amali soal Nova.
1. Erick sebut kemampuan Nova tak perlu diragukan

Dalam keterangan resmi, Erick mengatakan kemampuan Nova sudah tak perlu diragukan lagi sebagai pelatih. Dia bahkan berani menyebut, Nova adalah salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia sekarang.
"Nova adalah pelatih yang tak perlu diperdebatkan lagi, terbaik yang Indonesia miliki saat ini. Kami berikan kesempatan pegang Timnas U-20, itu saja konteksnya," ujar Erick.
2. Erick membela Nova Arianto

Erick menekankan, penunjukan Nova merupakan bagian dari proses pembinaan dan regenerasi di tubuh PSSI. Dia meminta semua pihak untuk memberikan dukungan penuh kepada pelatih lokal berbakat seperti eks bek Persib Bandung itu.
"Jadi, prosesnya saya rasa berjalan dengan baik. Kalau boleh, PSSI beri kesempatan kepada pelatih lokal seperti Nova Arianto, dari U-17 ke U-20. Jangan kita berargumentasi kenapa ini," kata Erick.
3. Beda pendapat dengan Amali

Apa yang Erick ungkapkan beda esensi dengan ucapan Amali. Beberapa waktu lalu, Amali mengkritik pemilihan Nova sebagai pelatih Timnas U-20. Dia tidak mengkritik sosok Nova secara pribadi, melainkan proses pemilihannya.
"Misalnya tadi, Nova Arianto diputuskan untuk menjadi pelatih Timnas U-20, kami kaget. Itu tidak lewat rapat Exco (Komite Eksekutif) PSSI, tetapi sudah dikonperskan," kata Amali.
Amali sempat memberi ultimatum, agar keputusan sepihak ini tak terjadi lagi saat pemilihan pelatih Timnas Indonesia. Dia ingin mekanisme seperti di era Mochamad Iriawan dilakukan kembali.
"Berkaca dari Nova Arianto, untuk di Timnas senior, itu harus menggunakan mekanisme organisasi. Sehingga, Exco PSSI bisa wawancara calon yang sudah pernah dilakukan saat era Bapak Mochamad Iriawan," kata Amali.

















