3 Momen Spanyol Gagal Bikin Gol Usai Bikin 21 Shot di Nations League

- Spanyol kesulitan mencetak gol meski menguasai pertandingan Nations League dengan minimal 21 tembakan.
- Meskipun dominan dalam penguasaan bola, Spanyol kebobolan dan bermain imbang dalam pertandingan-pertandingan penting.
- Kurangnya striker tajam dan ketidakmampuan pemain Spanyol dalam menyelesaikan peluang menjadi faktor utama kurang efektifnya permainan La Furia Roja.
Timnas Spanyol dikenal dengan permainan menyerang yang memadukan direct football dengan penguasaan bola. Meski begitu, La Furia Roja beberapa kali mengalami kesulitan dalam mencetak gol meski bermain menyerang selama 90 menit di pertandingan Nations League sejak bergulir pertama kali pada 2018/2019.
Timnas Spanyol bahkan pernah gagal menorehkan gol meski mencatat 21 shot. Momen tersebut pernah terjadi kepada Spanyol dalam tiga pertandingan Nations League berikut.
1. Spanyol kalah 0-1 dari Ukraina usai melepas 21 tembakan pada Nations League 2020

Spanyol bertandang ke Olympic Stadium Kiev ketika menghadapi Ukraina dalam laga Nations League pada Oktober 2020. La Furia Roja yang masih diasuh Luis Enrique membawa para pemain andalannya. Spanyol menurunkan para pemain senior, seperti Sergio Ramos, David De Gea, dan Rodrigo Moreno sebagai starter. Sementara itu, Ukraina memainkan Vitalii Mykolenko, Illia Zabarnyi, dan Andriy Yarmolenko.
Pertandingan berlangsung sengit dengan Spanyol menguasai pertandingan. Menurut statistik UEFA, persentase penguasaan bola Spanyol mencapai 69 persen dengan akurasi operannya mencapai 90 persen. La Furia Roja bahkan mencatat total 21 tembakan dengan 8 di antaranya mengenai sasaran. Sayangnya, Spanyol malah kebobolan setelah pemain pengganti Ukraina, Viktor Tsigankov, mencetak gol pada menit ke-76. La Furia Roja yang kesulitan mengejar ketertinggalan harus menelan kekalahan 0-1 dari Ukraina.
2. Spanyol menjuarai Nations League 2023 meski gagal menorehkan gol di laga final

Spanyol menghadapi Kroasia dalam laga final Nations League yang diselenggarakan di stadion Feijenoord De Kuip pada Juni 2023. La Furia Roja kala itu sudah ditangani Luis de la Fuente. Ia menurunkan susunan pemain terbaiknya, macam Alvaro Morata, Rodri, Fabian Ruiz, dan Gavi di starting line up. Di sisi lain, manajer Timnas Kroasia, Zlatko Dalic, mengandalkan para pemain senior, seperti Luka Modric, Marcelo Brozovic, dan Mateo Kovacic.
Pertandingan ini berjalan cukup sengit dengan kedua tim saling menyerang. Spanyol menguasai laga dengan penguasaan bola mencapai 53 persen sedangkan Kroasia 47 persen. La Furia Roja bahkan mencatat 21 tembakan, tetapi hanya sekali mengenai sasaran. Di sisi lain, Kroasia mencatat 12 shot dan 5 kali tercatat on target. Meski begitu, kedua tim bermain 0-0 selama 120 menit. Pertandingan ini akhrinya dimenangkan Spanyol lewat adu penalti dengan skor 5-4.
3. Spanyol gagal menjebol gawang Serbia meski mencatat 22 shot pada Nations League 2024

Spanyol memulai Nations League 2024 dengan status juara bertahan. Selain itu, La Furia Roja baru saja memenangkan Euro 2024. Luis de la Fuente melakukan beberapa perubahan dalam komposisi skuadnya di laga melawan Serbia pada Nations League 2024. Ia mengganti Alvaro Morata dengan Ayoze Perez sebagai striker dan memainkan Martin Zubimendi menggantikan Rodri sejak menit pertama. Di sisi lain, manajer Serbia, Dragan Stojkovic, mengandalkan dua pemain AC Milan, Strahinja Pavlovic dan Luka Jovic, di starting line up.
La Furia Roja kesulitan menembus pertahanan kokoh Serbia meski 68 persen menguasai bola. Mereka juga menciptakan 22 tembakan, tetapi hanya 5 yang mengenai target. Sementara itu, Serbia hanya melepas 9 tembakan dan 1 kali mengenai sasaran. Serbia sukses menahan imbang Spanyol dengan skor 0-0 pada laga perdana Nations League 2024.
Ketiga pertandingan di atas membuktikan Spanyol bisa bermain kurang efektif meski menciptakan minimal 21 tembakan. Tidak ada jaminan kemenangan bagi La Furia Roja meski menguasai pertandingan. Ketiadaan striker tajam menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya Spanyol mengkonversi peluang menjadi gol. Selain itu, para pemain Spanyol kurang efektif dalam menyelesaikan peluang-peluang mencetak gol setelah membangun serangan cukup baik.